FSRD Maranatha Mengibarkan Batik di Negeri K-Pop
Batik nusantara lebih dari warisan tradisi. Batik menjadi bagian dari fesyen yang telah dikenal di lingkup internasional.
Penulis Iman Herdiana14 Februari 2024
BandungBergerak.id - Kain batik bisa dibilang telah mendunia. Banyak tokoh luar negeri yang mengenakan batik. Tak terkecuali di negeri K-Pop Korea Selatan. Fesyen yang berangkat dari tradisi nusantara ini semakin menggema ketika “The New Face of Batik Lasem Industry” karya tim Universitas Kristen Maranatha menerima penghargaan sebagai pemenang ketiga Seoul Design Award 2023 lalu.
Ajang penyerahan penghargaan 2023 Seoul Design Award Ceremony diselenggarakan di DDP Art Hall 1, Seoul, Korea Selatan, 25 Oktober 2023. The New Face of Batik Lasem Industry merupakan satu-satunya karya dari Indonesia yang menerima penghargaan ini.
“The New Face of Batik Lasem Industry” adalah karya kolaborasi Universitas Kristen Maranatha, Bandung yang didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia dan Asia Pacific Rayon (APR).
“The New Face of Batik Lasem Industry” karya tim UK Maranatha, Indonesia menempati posisi pemenang ketiga, bersama dengan lima karya lainnya dari India, Brasil, Italia, Kroasia, dan Meksiko. Posisi pemenang pertama peraih Grand Prize Winner adalah karya berjudul “Amphora”. Karya dari Tunisia tersebut juga memenangkan kategori Citizen’s Prize Award. Sedangkan pemenang kedua diraih oleh tiga karya dari Thailand dan Uganda.
Kolaborasi mencipta “The New Face of Batik Lasem Industry” dilakukan antara tim peneliti dan desainer dari Program Diploma Seni Rupa dan Desain (Fashion Design) UK Maranatha dengan pihak industri tekstil dan pengusaha batik di derah Lasem, Rembang.
Yosepin Sri Ningsih, koordinator peneliti dari Fakultas Seni Rupa dan Desain UK Maranatha penanggung jawab karya “The New Face of Batik Lasem Industry” menyebutkan bahwa proses seleksi dan penilaian Seoul Design Award 2023 sangat ketat.
“Yang dinilai adalah impact dan proses. Tidak semata-mata karya berupa produk, tetapi hasil dan dampak kinerja bertahun-tahun,” ujar Yosepin Sri Ningsih, diakses dari laman resmi, Rabu, 14 Februari 2024.
Penelitian Batik Lasem UK Maranatha sebelumnya juga telah dipresentasikan di Bangkok, Guangzhou, dan Korea Selatan. Salah satu produk hasil kolaborasi ini juga dipilih oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai suvenir dalam ajang G20.
Yosepin berharap, karya “The New Face of Batik Lasem Industry” sebagai pemenang ketiga pada ajang prestisius Seoul Design Award 2023 tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia, tetapi juga dapat membawa batik Indonesia lebih dikenal oleh masyarakat internasional.
Pada ajang 2023 Seoul Design Award Ceremony, diumumkan juga pemenang penghargaan khusus, yaitu Issue of the Year Award, Research Award, dan Citizen’s Prize Award. Khusus pada kategori Citizen’s Prize Award, penghargaan diberikan berdasarkan hasil voting masyarakat dari 60 negara.
Yosepin pada kesempatan sebelumnya juga telah menyerukan ajakan bagi masyarakat Indonesia khususnya para akademisi dan pelaku industri kreatif, untuk ikut memilih satu-satunya karya dari Indonesia ini.
Baca Juga: Memaknai Pameran Lukisan Mahasiswa Seni Asal Bandung dan Yogyakarta
Memaknai Hidup yang Ramai Ini dengan Sepi
Haruskah Mahasiswa Indonesia Terjerat Pinjol Uang Kuliah seperti di Amerika Serikat?
Ekspresi Tradisi
Seni tradisi menjadi salah satu perhatian Universitas Kristen Maranatha. Baru-baru ini, Program Sarjana Seni Rupa Murni Universitas Kristen Maranatha menyelenggarakan acara tahunan, dengan mengangkat tema “ArtXpresi”. Kata “ArtXpresi” diambil dari kata art, ekspresi, dan apresiasi. Maranatha Art Festival (MAF) 2023 terbagi ke dalam dua rangkaian acara, yakni Maranatha Art Exhibition pada 10-31 Januari 2024 dan Maranatha Art Award (MAA) pada 17-24 Januari 2024.
Acara ini diselenggarakan di Maranatha Art Gallery lantai 5 Gedung B, dan dihadiri oleh berbagai kalangan, seperti dosen, mahasiswa, dan alumni. Ketua Program Sarjana Seni Rupa Murni UK Maranatha Ismet Zainal Effendi mengatakan, ArtXpresi sebagai ajang mengenalkan jurusan seni di kampusnya.
“Saya mengatakan terbaik karena UK Maranatha memiliki jurusan yang lengkap, mulai dari fine art sampai terapan, bahkan arsitektur terdapat di dalam satu wadah. Di UK Maranatha mahasiswa tidak hanya belajar satu major. Hal ini dapat membuktikan bahwa mereka belajar secara komprehensif, mulai dari seni murni sampai terapan semuanya dipelajari. Saya bersyukur hari ini dapat menyelenggarakan Art Festival 2023,” tutur Ismet Zainal Effendi.
Maranatha Art Gallery merupakan kegiatan yang memperlihatkan hasil karya seni mahasiswa yang sedang mengikuti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), serta karya para seniman Jawa Barat. Terdapat 117 lukisan yang dipamerkan di Maranatha Art Gallery 2023. Selain itu, MAF 2023 juga mengadakan sejumlah workshop, di antaranya Workshop Watercolor, Workshop Drawing, Workshop Fantasy Character Illustration, dan Workshop Swirl Art.
Di samping itu, Maranatha Art Award 2023 yang merupakan lomba membuat karya lukisan bagi siswa SMA se-Indonesia mengangkat tema “Ekspresi Tradisi”. Sebanyak 50 siswa SMA dari berbagai daerah membuat karya lukisan yang berkaitan dengan tradisi-tradisi yang ada di Indonesia. Pemenang MAA 2023 dibagi menjadi tiga kategori juara, dan yang menjadi juaranya, yakni Juara I, Katitis Sekaring Gusti – SMKN 12 Surabaya; Juara II, Clairine Maharayya – SMAN 1 Batu; Juara III, Ziyad Ghanim Dyaudin – SMA negeri 6 Yogyakarta.
Pada Kategori Harapan, Harapan 1 diraih oleh Levant Wanua Mallawasuji Ewa – SMKN Malang; Harapan II, Alma Rahmani – SMK Negeri 2 Bandung; Harapan III, I Nengah Yoga Darmawan – SMAN 1 Semarapura. Kategori The Best 10 diraih oleh pemenang kategori Juara, Harapan, dan Panji Dwi Agustian – MAN Bandung Barat; Derrick Deav Danniel – SMAK 1 Bina Bakti Bandung; Marvella Alvenia – SMA Santa Angela Bandung; Ginaya Evelinerosa – SMA BPI 1 Bandung.
*Kawan-kawan bisa membaca lebih lanjut berita tentang Universitas Kristen Maranatha dalam tautan berikut ini