KABAR DARI REDAKSI: Membaca dan Menulis Bersama Komunitas Kembang Kata Book Club
Menulis setelah membaca, kebiasaan inilah yang mencoba ditradisikan Kembang Kata Book Club yang beralamat di Perpustakaan Bunga di Tembok, Bandung.
Penulis Tim Redaksi5 Februari 2025
BandungBergerak.id - Ada komunitas baru namanya Kembang Kata Book Club. Seperti namanya komunitas ini lahir dari rahim literasi, yaitu dari aktivitas membaca. Peserta Kembang Kata Book Club selain menceritakan ulang isi buku secara lisan, juga menantang pesertanya untuk menuliskan apa yang dirasakan setelah membaca buku.
“[Kegiatan menulis di Kembang Kata Book Club] semuanya harus ditulis tangan. Dengan kertas dan pena sebagai senjata utama. Kemudian tulisan itu akan dibacakan keras, agar yang lainnya dapat mendengar buah pikiran yang tercurahkan dalam tulisannya,” kata Salma Nur Fauziyah, pemantik Kembang Kata Book Club, Februari 2025.
Salma bercerita, klub literasi ini terinspirasi dari konsep baca senyap bersama dan dilanjutkan sesi berdiskusi. Model ini cukup populer di banyak kalangan klub atau komunitas. Namun ada satu ciri khas yang menonjol dari Kembang Kata Book Club, yaitu menulis.
View this post on Instagram
Ide menulis setelah membaca, kata Salma, terlintas ketika dari kegiatan komunitas menulis sendiri. Maka, mengapa tidak membuat sebuah klub baca yang juga menulis?
Terlebih, Salma menyatakan, literasi tidak hanya sebatas membaca buku saja. Ada kemampuan memahami dan menulis di dalamnya. Pencampuran unsur membaca dan menulis ini terbilang unik. Di tambah lagi Kembang Kata Book Club ada di Perpustakaan Bunga di Tembok dan ‘bertetangga’ dengan BandungBergerak.id yang terkait erat dengan tulis-menulis.
“Maka konsep membaca dan menulis ini yang kemudian diwujudkan sebagai kegiatan rutin sekaligus ciri khas dari klub baca ini,” terang Salma.
Kegiatan Kembang Kata Book Club biasa dilakukan di hari Jumat malam, pukul 19.00 - 21.30 WIB. Aktivitas yang dilakukan hanya tiga; baca senyap (silent reading), menulis, dan berdiskusi (dengan membacakan hasil tulisan) bersama. Namun, Salma menjanjikan akan ada sesi-sesi dan kejutan spesial di setiap kegiatannya.
Buku yang dibaca pun bebas, tak terkecuali buku anak. Malah 31 Januari kemarin ada Edisi Khusus Baca Buku Anak. Peserta dari adik-adik juga turut meramaikan acara ini.
“Tidak menyangka respons KawanKata semua begitu antusias! Bahkan ada wajah-wajah baru yang membersamai kegiatan literasi kecil kami di Perpustakaan Bunga di Tembok,” kata admin Instagram kembangkata.bc.
Baca Juga: KABAR DARI REDAKSI: Tiga Tahun BandungBergerak.id
KABAR DARI REDAKSI: Bandung 24 Jam di Hari Jadi ke -214 Tahun
KABAR DARI REDAKSI: Rapat Redaksi Terbuka#4, Memperluas Dampak dan Memperbanyak Konten-Konten Visual
View this post on Instagram
Terdekat, Kembang Kata Book Club juga tidak mau ketinggalan memperingati satu abat penulis Pramoedya Ananta Toer dengan akan menggelar Baca Bareng Buku Pram, Jumat 7 Februari 2025. Acara ini satu rangkaian dengan kegiatan Sabtu Sore Perpustakaan Bunga di Tembok dengan tema Aku dan Buku-buku Pram.
Kembang Kata Book Club memulai berkegiatan pada 17 Januari 2025 yang dihadiri 13 orang. Kegiatan mereka diabadikan di Instagram kembangkata.bc. Kehadiran komunitas ini memberi warna tersendiri bagi Perpustakaan Bunga di Tembok, perpustakaan independen berbasis komunitas yang resmi dibuka 16 November 2024.
Beralamat di Jalan Pasirluyu Timur Nomor 117A Kota Bandung, Perpustakaan Bunga di Tembok alias BdT memiliki koleksi lebih dari 4 ribu judul buku beragam topik, mulai dari jurnalisme, sastra, sosial, demokrasi, hingga buku-buku tentang Bandung yang siap bisa dibaca secara gratis.
Selain Kembang Kata Book Club, di BdT juga terdapat layanan Sewa Rak, siapa pun bisa menitipkan buku-buku koleksinya untuk disimpan di perpustakaan dalam jangka waktu tertentu sehingga bisa dibaca oleh orang lain secara gratis. Saat ini tersedia lebih dari 20 rak untuk disewa baik oleh perorangan maupun komunitas.
*Kabar dari Redaksi ini mendapatkan sokongan data dari Salma Nur Fauziyah