Nava Sajiva Experience Space 2025: Pameran Desain Interior Menelesuri Nostalgia Retro 90-an
Para desainer interior memamerkan desain mereka di acara Nava Sajiva. Beragam desain interior menyentuh unsur-unsur emosi dan nostalgia pengunjung.
Penulis Salma Nur Fauziyah13 Februari 2025
BandungBergerak.id - Berbicara tentang membangun sebuah rumah tidak semata-mata hanya memperhitungkan bangunan (atau fisik) luarnya saja. Tentu akan banyak hal yang diperhitungkan, khususnya di bagian dalam rumah. Bangunan di luar boleh didesain bagus dan enak dipandang. Namun, bagaimana caranya desain itu bisa sama diaplikasikan di dalam ruang bangunannya dan memliki fungsi dan efisiensi untuk ruangan tersebut. Hal inilah yang ditawarkan orang-orang desain interior.
Gebrakan tentang desain interior ini digemakan oleh Universitas Kristen Maranatha lewat acara besar mereka yang bertajuk Nava Sajiva di Atrium Paskal 23 Shopping Center dari tanggal 12-16 Februari 2025. Acara ini membawakan tajuk desain interior nostalgia retro 90-an, salah satu desain yang sedang populer di 2025.
Universitas Kristen Maranatha sendiri merupakan salah satu Universitas di Kota Bandung dan Jawa Barat yang berakreditasi unggul. Beberapa dari program studinya sudah pula terakreditasi internasional. Salah satunya Program Studi Desain Interior di Fakultas Humaniora dan Industri kreatif.
“Prodi Desain Interior ini ingin menjadi bagian penggerak untuk industri kreatif di Bandung pada khususnya Jawa Barat dan Indonesia secara lebih luas. Lagi tentu bersama partner bapak-ibu semua,” ujar Sri Widiyantoro, rektor Universitas Kristen Maranatha, saat konferensi pers.
![Salah satu booth yang menampilkan desain interior ruang keluarga yang dikonsep oleh Angelina Deviana, 12 Februari 2025. (Salma Nur Fauziyah/BandungBergerak.id)](http://bandungbergerak.id/cdn/1/2/6/7/0/salah_satu_booth_yang_menampilkan_desain_interior_840x576.jpg)
Ketua Program Studi Desain Interior Elliati Djakaria menambahkan, acara besar ini bisa terwujud dengan adanya kolaborasi dengan berbagai pihak. Hal ini sejalan dengan visi dari Nava Sajiva sendiri: napas kebaruan untuk berkolaborsi menciptakan hal baru.
Selain bekerja sama dengan mitra industri hingga profesional seperti Moiehaus, Roman, Taco, dan Smarthome Technology, dukungan juga diberikan oleh asosiasi profesi, yaitu Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII). Ada 238 orang yang bergabung sebagai panitia acara ini yang terdiri dari dosen, tendik, dan mahasiswa.
“Saya kalau enggak ada mereka ini kayaknya saya mati kutu sebenarnya. Karena kerjanya kita enggak sendirian, kita betul-betul berkolaborasi dengan banyak pihak,” ujar Elliati.
Acara ini menghadirkan empat desainer interior dan arsitek ternama Indonesia, yaitu Revano Satria (RSI Group International), Sora Annisa (SA Studio), Angelina Deviana (Verich Design), dan Tara Claudia (Boon Studio). Tiap desainer didampingi oleh dua mahasiswa. Mereka turut serta membantu proses mendesain.
Masing-masing arsitek dan desainer interior menyampaikan konsep yang mereka pamerkan secara singkat dalam konferensi pers. Semuanya terinspirasi dari masa kecil mereka di tahun 90-an.
Sesainer Revano, misalnya, terinspirasi dengan hal-hal berbau Jepang. Ia sangat bernostalgia dengan kegemaran masa kecilnya membaca komik-komik negeri bunga sakura itu. Di sisi lain, tantangan yang dihadapinya lebih berpusat pada bagaimana membuat para pengunjung merasa bahagia. Maka demi menjaga keautentikan ia rela memajang beberapa koleksinya.
![Prof. Ir. Sri Widiyantoro (kiri) dan Elliati Djakaria (kanan) dalam sesi wawancara oleh para wartawan selepas pembukaan acara. (Salma Nur Fauziyah/BandungBergerak.id)](http://bandungbergerak.id/cdn/1/2/6/6/9/prof_ir_sri_widiyantoro_kiri_dan_elliati_djakaria_840x576.jpg)
“Karena barang-barang yang ada di sana itu koleksi pribadi benar-benar dari tahun yang memang '90-an ya. Jadi saya sampai telepon orang tua saya, ‘Tolong dong cari di gudang.’ gitu. Ada enggak gitu? Eh ternyata ketemu empat kontainer komik-komik zaman masih kecil,” ceritanya, seraya menambahkan ia dan tim ingin menonjolkan konsep yang simpel dan menyentuh hati.
Adapula desain Sora Annisa yang lekat dengan unsur lokalitas, menciptakan suasana hangat yang lekat terasa kala berkunjung ke rumah nenek. Bagi Sora desain ini begitu emosional, menghantarkannya memori berkunjung ke rumah nenek.
Memori tentang kedekatan keluarga digambarkan oleh Angelina Deviana lewat ruang tamu. Menurutnya intimasi sebuah keluarga selalu datang dari ruang tamu. Terakhir ada konsep ruang tamu yang terinspirasi permainan masa kecil oleh Tara Claudia.
Tiap-tiap pengunjung dapat menikmati langsung hasil karya mereka dengan memasuki booth berbentuk ruang-ruang interior dengan skala satu banding satu. Sejenak pengunjung bisa tersedot ke dalam nuansa yang ditonjolkan dari keempat arsitek dan desainer interior tersebut. Tak lupa ada VR experience juga yang dapat dicoba oleh pengunjung di sana.
Baca Juga: Nava Sajiva 2025, Semangat Berkolaborasi dan Berinovasi dari Program Sarjana Desain Interior Universitas Kristen Maranatha
FSRD Maranatha Mengibarkan Batik di Negeri K-Pop
Akulturasi Budaya Indonesia dan Tiongkok Memeriahkan Cap Go Meh di Maranatha
![Elizabeth Tara Claudia, salah satu arsitek dan desainer interior yang mengikuti acara ini, tengah diwawancarai di dalam boothnya sendiri. (Salma Nur Fauziyah/BandungBergerak.id)](http://bandungbergerak.id/cdn/1/2/6/6/8/elizabeth_tara_claudia_salah_satu_arsitek_dan_desainer_interior_840x576.jpg)
Nava Sajiva 2025
Nava Sajiva akan berlangsung selama lima hari di Atrium Paskal 23 Shopping Centre. Selain menikmati suasana desain interior yang diusung oleh para arsitek dan desainer interior profesional, ada pula rangkaian acara yang dapat dinikmati seperti acara talkshow hingga Designer Talks. Ini adalah kala perdana Nava Sajiva hadir menyapa para masyarakat.
“Sebagai rektor sejak pandemi rasanya baru sekali ya. Untuk sebesar ini baru sekali ya,” ujar rektor Sri Widiyantoro.
Nava Sajiva sendiri berasal dari bahasa Sanskerta, Nava berarti baru, sedangkan Sajiva (Sajeeva) berarti bersemangat. Nama ini dipilih untuk mewakili jiwa kolaborasi dan kebaruan yang tercermin dari rangkaian kegiatan acara.
![Salah satu booth yang menampilkan desain interior ruang keluarga yang dikonsep oleh Angelina Deviana, 12 Februari 2025. (Salma Nur Fauziyah/BandungBergerak.id)](http://bandungbergerak.id/cdn/1/2/6/6/6/angelina_deviana_universitas_kristen_maranatha_840x576.jpg)
Dengan adanya acara ini mahasiswa dapat pengalaman yang luar biasa dan kolaborasi sinergi antara universitas dengan dunia industri bahkan dengan para profesional bisa terjalin begitu erat dan berdampak pada masyarakat luas. Terlebih memperkenalkan program studi Desain Interior ke khalayak luas.
“Harapan saya tentu kami bisa mendidik lebih banyak lagi mahasiswa untuk bisa menghasilkan mahasiswa yang betul-betul bisa diterima oleh masyarakat. Tentu dengan karakter ICE yang kita nyunjung Integrity, Care, and Excellence sehingga mahasiswa kita makin banyak lagi yang berkiprah di Indonesia dan di luar negeri,” harap Elliati.
Sebelumnya, Nava Sajiva juga melaksanakan Pra-Event di Exhibition Hall Gedung B, lt. 1, Universitas Kristen Maranatha. Berlangsung selama tiga hari lamanya dengan menggabungkan delapan kegiatan yang berbeda.
*Liputan ini terbit sebagai bagian dari kerja sama Tim Bergerak Project dengan Universitas Kristen Maranatha