• Kolom
  • PAYUNG HITAM #55: Budaya Tandingan dari Bekerja dan Cara Merealisasikannya

PAYUNG HITAM #55: Budaya Tandingan dari Bekerja dan Cara Merealisasikannya

Budaya tandingan dari bekerja adalah pendekatan hidup yang menempatkan kesejahteraan, kebahagiaan, dan koneksi sosial sebagai prioritas di samping pekerjaan.

Bobi

Pegiat Aksi Kamisan Bandung

Ilustrasi buruh. (Ilustrator: Bawana Helga Firmansyah/BandungBergerak.id)

20 Februari 2025


BandungBergerak.id – Dalam masyarakat modern, bekerja sering kali menjadi pusat dari kehidupan individu. Budaya bekerja yang intens dan fokus pada produktivitas sering kali mengabaikan aspek-aspek lain dari kehidupan yang juga penting.

Namun, ada konsep yang dikenal sebagai "budaya tandingan" dari bekerja, yang menekankan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta mengejar makna dan kebahagiaan di luar pekerjaan. Esai ini akan mengeksplorasi konsep budaya tandingan dari bekerja dan bagaimana merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Budaya tandingan dari bekerja adalah pendekatan hidup yang menempatkan nilai-nilai seperti kesejahteraan, kebahagiaan, kreativitas, dan koneksi sosial sebagai prioritas, di samping atau di atas pekerjaan. Budaya ini menekankan pentingnya mengalokasikan waktu untuk aktivitas yang memperkaya jiwa, seperti hobi, olahraga, relasi sosial, dan waktu bersama keluarga.

Baca Juga: PAYUNG HITAM #52: Pemberontakan Sehari-hari Tanpa Harus Menunggu Revolusi
PAYUNG HITAM #53: Kecemasan Massal, Lubang Menganga Kapitalisme dan Neoliberal
PAYUNG HITAM #54: 100 Hari Presiden Baru dan Aku Masih Merasakan Kelaparan

Budaya Tandingan Bekerja

Berikut adalah contoh budaya tandingan dari bekerja. Di antaranya kerja fleksibel. Mengadopsi jadwal kerja yang fleksibel memungkinkan individu untuk menyesuaikan waktu kerja dengan kebutuhan pribadi mereka. Ini bisa mencakup bekerja dari rumah, jam kerja yang fleksibel, atau mengurangi jumlah jam kerja dalam seminggu.

Lalu pengembangan hobi dan minat. Yakni mengalokasikan waktu untuk mengejar hobi dan minat pribadi adalah cara untuk menciptakan keseimbangan dan menemukan kebahagiaan di luar pekerjaan. Aktivitas seperti seni, musik, olahraga, atau memasak dapat memberikan rasa kepuasan yang mendalam.

Selanjutnya dengan mengutamakan kesejahteraan. Yakni memastikan bahwa kesehatan fisik dan mental diutamakan adalah bagian penting dari budaya tandingan dari bekerja. Ini bisa mencakup rutinitas olahraga, meditasi, atau aktivitas relaksasi lainnya.

Terakhir, koneksi sosial.  Dengan menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga adalah aspek penting dari budaya ini. Koneksi sosial yang kuat dapat memberikan dukungan emosional dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Beberapa cara merealisasikan budaya tandingan dari bekerja. Pertama dengan menyusun rencana keseimbangan kerja-hidup. Buat rencana yang jelas tentang bagaimana mengalokasikan waktu antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Tentukan waktu yang khusus untuk hobi, olahraga, dan aktivitas sosial.

Kedua, dengan mendorong perubahan di tempat kerja. Jika memungkinkan, dorong tempat kerja untuk mengadopsi kebijakan kerja fleksibel dan mendukung keseimbangan kerja-hidup. Ini bisa mencakup program kesejahteraan karyawan, jam kerja fleksibel, atau opsi bekerja dari rumah.

Selanjutnya, mengatur prioritas. Tentukan apa yang paling penting dalam hidup dan fokus pada hal-hal tersebut. Jangan biarkan pekerjaan menghalangi waktu untuk keluarga, teman, dan diri sendiri.

Cara selanjutnya dengan mempelajari keterampilan manajemen waktu. Pelajari cara mengelola waktu dengan efektif agar dapat menyelesaikan pekerjaan dengan efisien dan tetap memiliki waktu untuk aktivitas lainnya.

Terakhir, berani mengambil istirahat. Jangan ragu untuk mengambil waktu istirahat ketika diperlukan. Istirahat yang cukup penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

Budaya tandingan dari bekerja adalah pendekatan hidup yang menempatkan kesejahteraan, kebahagiaan, dan koneksi sosial sebagai prioritas, di samping pekerjaan. Dengan mengadopsi jadwal kerja yang fleksibel, mengembangkan hobi dan minat, serta mengutamakan kesejahteraan, individu dapat menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Merealisasikan budaya tandingan dari bekerja membutuhkan kesadaran diri, perencanaan yang matang, dan dukungan dari tempat kerja. Dengan begitu, kita dapat mencapai kehidupan yang lebih seimbang dan bermakna.

*Tulisan kolom PAYUNG HITAM merupakan bagian dari kolaborasi antara BandungBergerak.id dan Aksi Kamisan Bandung

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//