• Kampus
  • Dokter Paru FK Unisba Raih Penghargaan dari Kemenkes dalam Penanganan Covid-19

Dokter Paru FK Unisba Raih Penghargaan dari Kemenkes dalam Penanganan Covid-19

Kerja tanpa kenal lelah para nakes membuat kasus Covid-19 menurun dan fasilitas kesehatan tidak mengalami kolaps yang lebih parah.

Tenaga kesehatan ruang isolasi khusus Covid-19 RSUD Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/8/2021). (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penulis Iman Herdiana17 November 2021


BandungBergerak.idTenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam menangani pandemi Covid-19. Merekalah yang berjibaku di saat gelombang Covid-19 nyaris melumpuhkan sistem kesehatan. Sudah selayaknya mereka semua mendapatkan pengharagaan.  

Baru-baru ini Kementerian Kesehatan melalui Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (BPPSDMKes) memberikan penghargaan kepada 232 tenaga kesehatan hingga petugas pemulasaraan jenazah dalam penanganan pandemi Covid-19. Satu orang dari 232 tenaga kesehatan tersebut adalah Widhy Yudsitira Nalapraya, dosen Fakultas Kedokteran (FK) Unisba yang juga bertugas sebagai nakes di RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat.

Dokter spesialis paru tersebut tentu senang menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan. Menurutnya, pernghargaan ini buah dari semangat dalam menangani pandemi ini.

Meski diakuinya, ketika awal pandemi muncul rasa takut dari para dokter spesialis paru terkhusus dirinya karena harus mempertaruhan nyawa. Namun karena tekad dan niat mulianya. maka ia tergerak untuk turut serta turun tangan menangani pandemi ini.

“Kalau tidak bergerak, maka siapa lagi yang menangani masyarakat yang terinfeksi virus ini. Jadi ini jihad saya, saya minta izin ke keluarga untuk melawan virus ini. Dengan bekerja yang tidak kenal lelah, Alhamdulillah bisa tertangani dengan kasus yang turun dan tidak mengalami kolaps yang lebih parah. Jadi terbayarkan pada saat terpilih memperoleh penghargaan ini,” tutur Widhy Yudsitira Nalapraya, seperti dikutip dari laman resmi Unisba, Rabu (17/11/2021). 

Dengan diraihnya penghargaan ini ia berharap Indonesia bisa keluar dari pandemi Covid-19 dan kehidupan normal di Indonesia bisa segera tercapai segera.

Awal mula yang mengantarkannya meraih penghargaan ini adalah perolehan Juara I Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Provinsi Jawa Barat beberapa waktu lalu. Kemudian ia menjadi salah satu nakes yang diusulkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk mengikuti seleksi pemberian penghargaan tingkat nasional tersebut dengan mengirimkan karya tulis berupa essai berjudul “Dokter Paru dalam Masa Pandemi Covid-19 Sebagai Tantangan untuk Mendapatkan Pengalaman Tidak Terbatas”.

Dekan FK Unisba, Nanan Sekarwana, mengatakan Widhy pantas meraih penghargaan tersebut karena dedikasinya yang luar biasa terhadap pandemi. “Pantas karena dia bekerja sangat bagus. Meski kaget, tapi saya bangga ternyata dia terpilih salah menjadi salah satu yang terbaik,” ujar Nanan.

Dekan berharap, prestasi semacam ini bisa menular dan menjadikan contoh bagi dosen di lingkungan FK Unisba lainnya untuk memperoleh prestasi yang serupa bahkan lebih tinggi.

Baca Juga: Warga Bandung Sudah Merasa Bebas dari Covid-19
Cara Mencegah Varian Delta Plus tetap dengan Protokol Kesehatan
Ilmuwan Dunia Menjawab kapan Pandemi Covid-19 Berakhir atau kembali Memburuk

Nakes Diharapkan Lebih Proaktif Mencegah Wabah

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan tenaga kesehatan selalu memegang peran penting untuk merespons bencana, terutama pandemi Covid-19. Ia menilai bencana pandemi atau bencana kesehatan itu besar dampaknya dan selalu membutuhkan respons dari nakes untuk mengurangi penderitaan korban.

''Saya mewakili pemerintah dan saya pribadi memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Nakes di seluruh pelosok Indonesia karena terus menjaga rakyat Indonesia,'' katanya, dalam pemberian penghargaan kepada Nakes dan SDM penunjang, Kamis (11/11/2021) di Jakarta.

''Hari ini kami berikan 232 nakes penghargaan atas jasa mereka yang terus membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia,'' tambahnya.

Menkes Budi berterima kasih kepada nakes dan SDM penunjang dalam penanganan pandemi ini. Mereka bekerja dengan baik dan cepat. Ke depan nakes dihadapkan lebih bersifat proaktif lagi dalam mencegah terjadinya pandemi. Dan itu harus dilakukan lintas sektor seperti di bidang peternakan.

''Pandemi adalah tugas kita, saya mengimbau kepada Nakes dan sebagian teman-teman di peternakan ke depannya jangan menunggu terjadi pandemi baru reaktif. Tapi kita bangun secara proaktif bagaimana pandemi ke depannya bisa dicegah,'' tutur Budi.

Sementara Plt Kepala Badan PPSDMKes, Kirana Pritasari, mengatakan di masa pandemi Covid-19 tenaga kesehatan jadi pejuang untuk menyehatkan dan menjaga masyarakat.

''Hari ini kami beri apresiasi dan penghargaan dari pemerintah kepada tenaga kesehatan dan juga SDM penunjang yang bertugas di Puskesmas, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya yang menangani pasien Covid-19,'' kata Menkes.

Para tenaga kesehatan dan SDM penunjang itu berhadapan langsung dengan pasien Covid-19, sehingga mereka memiliki risiko terpapar Covid-19. Namun di sisi lain mereka harus tetap menjaga pelayanan kesehatan yang bersifat esensial harus tetap berlangsung.

Para nakes dan SDM penunjang juga berperan penting dalam pencapaian cakupan vaksinasi Covid-19. Saat ini cakupan vaksinasi telah mencapai lebih dari 205 juta suntikan.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//