• Kampus
  • Segala Hal tentang ITB Kampus Cirebon, Daya Tampung, Prodi, dan Peluang Kerjanya

Segala Hal tentang ITB Kampus Cirebon, Daya Tampung, Prodi, dan Peluang Kerjanya

Ada 7 prodi di ITB Kampus Cirebon. Kapasitas kampus baru ITB ini diproyeksikan untuk 10 ribu mahasiswa.

ITB Kampus Cirebon, Jawa Barat. Perkuliahan di kampus baru ITB ini akan dimulai Januari 2022. (Dok. ITB)

Penulis Iman Herdiana6 Januari 2022


BandungBergerak.id - Awal tahun ini Institut Teknologi Bandung (ITB) Kampus Cirebon resmi dibuka. Kampus ketiga ITB—setelah kampus Ganesha di Bandung, dan ITB Kampus Jatinangor, Sumedang—itu berkonsentrasi pada tujuh program studi (prodi), antara lain, Kriya, Teknik Industri, Perencanaan Wilayah dan Kota, Teknik Geofisika, Teknik Pertambangan, Teknik Perminyakan, dan Oseanografi. Saat ini, aktivitas program studi tersebut masih berlangsung di ITB Kampus Jatinangor.

Ketua Program ITB Kampus Cirebon, Iwan Kustiwan, mengatakan ITB Kampus Cirebon disiapkan menampung 10 ribu mahasiswa. “Pembangunan Kampus Arjawinangun sejauh ini mengikuti masterplan yang sudah disusun untuk berkapasitas sekitar 10 ribu mahasiswa. Gedung yang sudah dibangun adalah Gedung Multifungsi A (digunakan untuk Program Studi Teknik Industri dan Perencanaan Wilayah dan Kota), Gedung Multifungsi B (digunakan untuk Program Studi Kriya dan TPB), dan sarana olah raga,” ujarnya, mengutip laman resmi ITB, Kamis (6/1/2022).

Pelaksanaan perkuliahan perdana di ITB Cirebon rencananya akan berlangsung pada 17 Januari 2022 nanti. Namun untuk tahap awal proses perpindahan dan pelaksanaan kegiatan akademik Semester II-2021/2022 baru akan dilaksanakan untuk mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Teknik Industri, dan Kriya.

Kampus ITB Cirebon sendiri sudah berdiri sejak 2016. Kampus tersebut merupakan kerja sama antara Kemenristekdikti, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Cirebon, dan pihak ITB sebagai pengembangan ITB Multikampus (Kampus Ganesha, Jatinangor, dan Cirebon) sekaligus pengembangan PSDKU (Program Studi di Luar Kampus Utama).

ITB Kampus Cirebon terdiri dari 2 lokasi, yaitu di Kampus Arjawinangun dan Kampus Watubelah. Untuk semester 2 tahun akademik 2021/2022, mahasiswa yang akan belajar di Kampus Arjawinangun berasal dari Program Studi Teknik Industri, Perencanaan Wilayah dan Kota, dan Kriya angkatan 2019 dan 2020.

Program Studi Teknik Geofisika dan Oseanografi akan mengikuti kegiatan akademik pada semester 1 tahun akademik 2022/2023, sedangkan Program Studi Teknik Pertambangan dan Perminyak akan dilaksanakan pada tahun berikutnya.

“Perpindahan kegiatan akademik untuk 7 program studi tersebut dilakukan secara bertahap,” ujar Iwan.

Rencana kepindahan kegiatan akademik bagi ketiga program studi tersebut dilaksanakan dalam pertimbangan infrastruktur dan sarana kampus yang sudah siap. Selain itu, status PPKM di Cirebon sudah memasuki level aman, sedangkan penerapan protokol penanganan pandemi Covid-19 dirancang sesuai dengan kondisi Cirebon saat ini. Bentuk perkuliahan (daring, luring atau hibrida) diserahkan kepada program studi masing-masing.

Prodi ITB Kampus Cirebon

Prodi-prodi di ITB Kampus Cirebon doharapkan bisa membantu siswa SMA untuk memilih program studi yang ada di kawasan Cirebon dan sekitarnya. Lebih lanjut, ketujuh program studi itu nantinya dapat mendukung masyarakat dalam segi ekonomi dan sosial. Berikut ini adalah rincian prodi di ITB Kampus Cirebon:

Prodi Teknik Industri

Produk atau obyek apa yang dikaitkan dengan Teknik Industri (TI)? Di TI, mahasiswa akan belajar membubut dan mengelas, membuat rangkaian elektronik, bahkan membuat program berbasis data. Pelajaran di TI kerap kali bersinggungan dengan prodi lain, misalnya, mesin, elektro, informatika, dan lain-lain. Namun bukan berarti ilmu Teknik Industri tidak jelas, karena dalam teknik industri yang dipelajari adalah pengetahuan, pendekatan, pola pikir, prinsip-prinsip dan ketrampilan yang tetap berakar pada keilmuan teknik yaitu proses perancangan (design).

Tetapi obyek yang dirancang TI bukan sesuatu yang konkret seperti jembatan, gedung, pesawat terbang, atau yang lain, melainkan apa yang disebut sebagai sistem terintegrasi yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi dan informasi. Seorang sarjana TI akan mampu merumuskan solusi agar kapasitas produksi bisa ditambah, bagaimana pekerjanya dapat bekerja dengan lebih nyaman dan baik, bagaimana produktivitas dapat ditingkatkan, dan seterusnya.

Namun yang disebut sebagai sistem integral bukan hanya pabrik. Bank, rumah sakit, dan lainnya juga merupakan sistem integral. Jadi yang dimaksud dengan industri dalam TI bukan hanya pabrik. Tapi bisa dilihat bahwa semua sistem tersebut memiliki kesamaan. Dalam pengoperasiannya semuanya selalu mengedepankan penghematan biaya, memuaskan pelanggan, yang pada dasarnya adalah berbicara mengenai efektivitas, efisiensi dan produktivitas.

Oleh sebab itu TI juga belajar ilmu-ilmu manajemen dan ilmu sosial, seperti manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen SDM, ekonomi, akuntansi biaya, dan psikologi industri. Ilmu-ilmu ini diperlukan dalam rangka melakukan perancangan sistem integral. Mengapa? Jangan lupa, salah satu elemen dalam sistem integral bahkan menjadi elemen utama adalah manusia. Membuat pabrik, bank, rumah sakit, dan sebagainya akan lebih efisien dan produktif tergantung bagaimana mengelola manusianya.

Pengetahuan yang penting bagi TI ini bahkan menjadi nilai tambah tersendiri bagi sarjana TI. Karena keilmuan TI mampu menjembatani antara aspek teknis dengan aspek manusia, keuangan, organisasi. Hal ini didukung dengan cara pengajaran yang mengajak mahasiswa untuk berpikir kritis dengan contoh-contoh konkret yang up to date serta proyek-proyek perancangan yang dikerjakan berkelompok. Contohnya, bagaimana merancang tata letak pabrik; bagaimana mengembangkan aplikasi sistem informasi untuk perusahaan; bagaimana membuat proposal bisnis; bagaimana mengelola organisasi dengan berbagai permasalahannya, dan seterusnya.

Baca Juga: Kampus Bungsu ITB Berdiri di Cirebon
Rangkaian Menifesto 2021 Unpar Diwarnai Webinar dan Hiburan Virtual

Prospek Kerja Prodi Teknik Industri

Seorang alumni Teknik Industri memiliki prospek kerja yang sangat luas, beberapa di antaranya:

Bidang produksi/operasi dan penjaminan mutu;

Lulusan TI sangat dibutuhkan khususnya untuk menangani perencanaan dan pengendalian produksi, pengendalian kualitas, pengembangan sistem manajemen kualitas. Hampir semua perusahaan membutuhkan ini, khususnya perusahaan manufaktur seperti Toyota Astra Motor, PT Rekayasa Industri, PT Krakatau Steel, dll;

Bidang sistem informasi;

Posisi yang biasanya diduduki lulusan TI misalnya staf IT, staf dalam pemasangan sistem informasi, bahkan banyak alumni yang membuka usaha di bidang software house. Perusahaan yang membutuhkan lulusan TI misalnya: SAP Indonesia, Oracle Telekomsel, Pertamina, P&G, dll;

Bidang pemasaran;

Beberapa posisi yang biasanya ditempati oleh lulusan TI misalnya market research, technical sales, dll. Misalnya di perusahaan P&G, Unilever, Nestle, Astra, dll;

Bidang logistik;

Perencanaan dan pengelolaan sistem distribusi merupakan bidang yang mulai banyak dimasuki oleh lulusan TI seperti di P&G, PT Semen Gresik, dll;

Bidang manajemen sumber daya manusia;

Pengelolaan sumber daya manusia mulai dari masalah rekruitmen, pengembangan sistem penggajian dan manajemen personalia termasuk pengembangan SDM dalam pelatihan. Alumni TI yang bekerja di bidang ini misalnya di PT Semen Padang, P&G, dll;

Bidang keuangan (bank dan asuransi);

Misalnya BNI, Bank Mandiri, Bank Niaga, dsb;

Bidang konsultasi manajemen;

Misalnya Boston Consulting Group, Accenture, Nielsen Company, dan lain-lain.

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota

Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) —sebelumnya lebih dikenal dengan nama Teknik Planologi— merupakan  salah satu program studi di SAPPK-ITB, berdiri pada tanggal 14 September 1959. Perencanaan Wilayah dan Kota adalah program studi yang berkaitan dengan berbagai bidang ilmu yang lain, baik ilmu keteknikan maupun sosial ekonomi.

Dalam proses pendidikannya, mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota akan mendapatkan mata kuliah yang berasal dari bidang studi lain seperti geologi lingkungan, perpetaan, dan lain-lain. Selain mata kuliah keteknikan, mahasiswa juga akan mempelajari ilmu-ilmu sosial, ekonomi, dan politik seperti pada kuliah Aspek Sosial dalam Perencanaan, Kependudukan, Pengantar Ekonomika Perencanaan, dan lain-lain.

Sebagai ilustrasi, misalnya pada sebuah area kota, di dalam area tersebut terdapat banyak hal yang harus dipahami oleh seorang planner (sebutan untuk lulusan PWK). Misalnya saja pada area tersebuat terdapat komponen fisik berupa persawahan, pertokoan, perumahan, dan sebagainya. Sedangkan di sisi lain, terdapat komponen-komponen nonfisik, misalnya kemacetan, kepadatan penduduk, dan lain-lain.

Jika seorang planner tidak memahami semua hal tersebut, maka tidak akan dapat membuat perencanaan yang baik. Dengan perencanaan yang tidak baik, akan dihasilkan suatu kondisi area yang tidak baik pula. Karena itulah, di PWK diajarkan banyak hal seperti hitungan, ekonomi, sosial, kelembagaan, politik, lingkungan, dan fisik. Perencanaan secara umum diperlukan untuk menciptakan kondisi masa mendatang yang lebih baik lagi; jadi tidak hanya sekedar membangun fisiknya saja.

Terdapat fakta menarik yang sudah sangat terkenal: di mana pun lulusan PWK bekerja, ia akan tetap mempunyai ciri khas yaitu cara berpikirnya yang runtut dan sitematis. Karena ketika mahasiswa belajar di PWK, mereka tidak hanya belajar perencanaan wilayah dan kota saja, tetapi juga belajar keseluruhan proses yang ada, atau biasa disebut orang sebagai POAC: Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Setelah membuat rencana, harus ada proses yang dijalankan agar hasil rencana tersebut tetap baik dan berada pada rel yang benar. Oleh karena itu, rencana perlu diimplementasikan (dilaksanakan), kemudian dikelola, dan dikendalikan. Membuat sebuah rencana juga harus memperhatikan kondisi-kondisi masa lalu dan sekarang, atau dalam istilah kerennya: Learning the past, managing the present, shaping the future.

Prospek Kerja Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota

Seorang alumni PWK mempunyai prospek kerja yang luas karena cakupan ilmunya yang luas, di antaranya:

Instansi pemerintah;

Sebagai pengajar, peneliti, dan pegawai di perguruan tinggi negara, Bappenas, PU, Departemen Dalam Negeri, BPPT, Kementerian Perumahan Rakyat, Pemda, Dinas Tata Kota, dan berbagai instansi pemerintah lainnya baik pusat maupun daerah;

Sektor swasta;

Sebagai tenaga ahli di konsultan (perencanaan, pariwisata, dan lainnya) LSI (statistik), bagian pengembangan komunitas dari perusahaan seperti PT. Astra Internasional, PT. MedCo Energi, bagian perencanaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper, developer dan kontraktor properti, pengajar dan peneliti di perguruan tinggi swasta, dan lainnya;

Sebagai aktivitis di LSM karena ilmu sosial, komunitas, dan pemerintahan yang dipelajari seperti di Akatiga, Sawarung, BIGS, dan lainnya;

Karena pola pikirannya yang runtut dan kemampuan untuk mengenal sebuah prinsip dasar manajemen, maka lulusan PWK juga bisa bekerja di bank dan beberapa lembaga keuangan lain serta beberapa perusahaan swasta.

Prodi Kriya

Kriya atau bahasa kerennya craft, merupakan bagian dari desain sekaligus seni. Dapat dikatakan posisi Kriya berada di tengah-tengah desain dan seni. Bila desain memfokuskan hasil garapannya dari segi teknis dan nilai fungsional, dan seni lebih mengutamakan karya seni bernilai filosofis, maka kriya mendesain suatu produk fungsional dengan sangat mengutamakan nilai estetika, kualitas desain dan makna filosofisnya.

Dahulu, benda-benda yang disebut produk kriya adalah benda yang bernilai estetis tinggi dan biasanya diagungkan, misalnya keris, kain ulos, kain batik, dan lain-lain. Sekarang, produk kriya lebih tetap menyerap nilai dan unsur tradisional pada produk-produknya untuk melestarikan citra tradisi Indonesia.

Masyarakat sering mengidentikkan kriya dengan kerajinan, namun hal itu sangat berbeda, produk kriya diproduksi dalam skala relatif kecil karena dalam proses pembuatannya memakan waktu yang cukup lama dan mengandalkan tenaga manusia/handmade, jadi sifatnya eksklusif. Produk kriya sulit dibajak atau ditiru, karena produk kriya mengandalkan pekerjaan tangan. Hal ini menjadi letak keunikan produk kriya, karena pekerjaan tangan lebih personal, maka tidak ada produk yang sama persis.

Bidang keilmuan kriya dibagi lagi menjadi beberapa bidang, contohnya kriya tekstil. Pada bidang ini, kriya mempelajari apa itu tekstil, dan bagaimana cara menaikkan mutu bahan utama menjadi bahan jadi yang lebih baik. Misalnya, dari benang menjadi kain, dari kain polos menjadi berwarna/bermotif, dari kain tidak bertekstur menjadi bertekstur, material serat alam menjadi lebih fungsional, dan masih banyak lagi kemungkinan untuk diolah dan dipelajari pada bidang kriya tekstil.

Bidang lain, misalnya kriya keramik. Bidang ini hampir mirip dengan kriya tekstil, namun materialnya saja yang bebeda. Kriya keramik mengeksplorasi bahan-bahan yang dapat diolah menjadi keramik. Dengan bahan dasar tanah liat, kriya keramik mengolah produk keramiknya menjadi lebih bervariasi, misalnya dengan penggunaan motif pada glasir, penggabungan keramik dengan material lainnya, seperti kaca, dan lain-lain. Selain kedua bidang di atas, ada juga bidang-bidang lain seperti kriya kulit, kriya kayu, dan kriya logam.

Program studi krya akan mengarahkan mahasiswa untuk dapat mengolah material awal hingga menjadi produk jadi, dengan mengutamakan nilai filosofis, nilai estetis, prinsip-prinsip mendesain, citra tradisional dan etnik sebagai bangsa Indonesia, dan sisi fungsional yang direalisasikan dengan teknik pengerjaannya yang lebih modern namun tetap bercirikan pada teknik pengolahan tangan.

Prospek Kerja Prodi Kriya

Sandang merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, sehingga bisnis apa pun yang berkaitan dengan bidang itu akan terus berkembang dan dibutuhkan masyarakat. Kebutuhan sandang meliputi pakaian, tas, sepatu, handuk, bed cover, dan lainnya. Produk dengan material tekstil lainnya seperti sofa, karpet, prinsipnya yang berbahan dasar kain/fabric.

Beberapa alternatif profes yang dapat dijalani oleh sarjana kriya, misalnya:

Fabric designer;

Desainer kain. Sebagai desainer kain; mahasiswa dapat mengolah permukaan tekstil dengan mengaplikasikan teknik-teknik tekstil seperti tie dye, batik, dll. Atau bisa juga melakukan penggabungan beberapa teknik. Selain itu tugasnya adalah mengolah benang yang akan dijadikan kain sebagai bahan utama pembuatan produk. Fabric designer memenuhi kebutuhan bahan bagi desainer fesyen untuk digunakan pada rancangannya. Sering kali, para perancan busana kesulitan merealisasikan imajinasi dan keinginannya pada kain sebagai rancangan desain karena kurangnya tenaga profesional yang khusus mengolah disiplin ilmu tekstil.

Seniman kriya, mengolah bahan-bahan tekstil seperti serat alam dengan teknik tertentu untuk dinikmati sebagai elemen estetis yang berfungsi dekoratif;

Konsultan desainer. Kriya tekstil meramalkan kreasi-kreasi kain yang akan disukai pasar, mencakup warna, motif, dan bahan. Biasanya konsultan banyak diperlukan pabrik-pabrik industri dalam skala yang cukup besar;

Lulusan kriya juga dapat mensuplai kebutuhan perlengkapan interior sebagai desainer interior. Sama seperti desainer busana, desainer interior juga seringkali kesulitan mengolah produk interior yang berbahan tekstil seperti: bahan sofa, kap lampu, tirai, karpet, dll. Desainer interior dibutuhkan klien untuk menciptakan kesan tertentu, bila tidak ditunjang dengan meterial yang cocok desainer interior pun akan kesulitan merealisasikan rancangannya;

Wirausaha/pengusaha. Misalnya, pengusaha pembuatan kain batik, industri sepatu kulit, butik, distro, perlengkapan interior atau sanggar pembuatan keramik seperti F.X Widayanto;

Fashion Editor & Wardrobe.

Prodi Teknik Geofisika

Teknik Geofisika adalah ilmu yang mempelajari aspek-aspek fisik dan dinamik bumi, misalnya melakukan pengukuran dan melakukan pemrosesan data mengenai gejala-gejala alam tersebut. Pada Teknik Geofisika dikembangkan teknologi untuk pemanfaatan sumberdaya bumi dan lingkungan alam, selain itu mahasiswa akan belajar pula tentang mitigasi bencana kebumian.

Pada prodi Teknik Geofisika terdapat empat kelompok besar studi yaitu eksplorasi sumberdaya bumi; reservoar; imaging dan pengolahan data; dan teknik dan lingkungan.

Berbagai hal yang menarik kerap kali terjadi pada bagian bumi tanpa kita sadari. Contohnya saja, lempengan-lempengan pembentuk bumi ini ternyata tidak statis, tapi bergerak dan melakukan pergeseran secara pelan-pelan. Kita memang tidak menyadarinya karena pergeserannya yang sangat tidak kentara, tapi setiap tahun ternyata ada perubahan posisinya.

Lalu, kenapa ada daerah di bumi yang dinyatakan rawan gempa dan kenapa ada yang tidak. Bagaimana persebaran titik-titik rawan gempa tersebut. Nah, pada program studi Teknik Geofisika inilah mahasiswa akan mempelajari hal tersebut.

Selain belajar teoretis di dalam ruangan, mahasiswa juga akan menghabiskan waktu di laboratorium. Ilmu-ilmu yang dipelajari pada prinsipnya adalah segala sesuatu yang menyangkut bumi dan bagian-bagian padatnya. Pada proses perkuliahannya, mahasiswa juga akan akrab dengan beberapa perangkat lunak untuk memodelkan gejala-gejala yang terjadi di bumi.

Saat terjadi bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, patahnya lempengan kerak bumi, seorang sarjana Teknik Geofisika adalah orang yang paling dicari, karena dengan keilmuannya seorang sarjana Teknik Geofisika akan mampu menentukan bagaimana mitigasi dari bencana alam tersebut. Yang dimaksud dengan mitigasi adalah pencegahan dan usaha meminimalkan dampak negatif bencana alam. Sebagai manusia, kita tidak mampu menolak terjadinya bencana alam, namun kita mampu mengusahakan sarana-sarana pendukung untuk meminimalisir dampaknya saja.

Prospek Kerja Prodi Teknik Geofisika

Seorang sarjana Teknik Geofisika memiliki prospek kerja yang sangat luas di dalam maupun di luar negeri, antara lain:

Instansi pemerintah :

LIPI (Pusat Penelitian Geoteknologi, Pusat Penelitian Fisika Terapan);

BPPT, BMKG, Lemigas (Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi), Pertamina;

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (Direktorat Volkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi);

Departemen Pekerjaan Umum;

Aneka Tambang;

Sektor swasta: bidang eksplorasi, eksploitasi, akuisisi data, pemrosesan data Teknik Geofisika, konsultan, di beberapa perusahaan swasta.

Prodi Oseanografi

Akhir-akhir ini, kita semakin akrab dengan kata tsunami, gelombang badai, serta pemanasan global dan pengaruhnya terhadap kenaikan muka air laut. Tak kalah pentingnya adalah peristiwa tenggelamnya pulau-pulau kecil akibat kenaikan muka air laut. Sebagai orang awam, mungkin kita tidak mengetahui mengapa tsunami, gelombang badai, serta kenaikan muka air laut bisa terjadi lalu bagaimana cara memprediksi dan meminimalisir dampaknya. Nah, hal-hal itu merupakansalah satu bidang yang akan teman-teman pelajari jika kuliah di Program Studi Oseanografi.

Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena fisis dan dinamis air laut yang dapat diaplikasikan ke bidang-bidang lainnya seperti rekayasa, lingkungan, perikanan, bencana laut dan mitigasi (pengelolaan dan pencegahan). Diketahui, lebih dari 62 persen kepulauan Indonesia terdiri dari lautan, dan hampir 70 persen bagian dari dunia juga adalah lautan. Dapat teman-teman bayangkan betapa luasnya lahan pekerjaan dan kesempatan untuk berkarya bagi seorang sarjana Oseanografi.

Wilayah Indonesia dikenal dengan sebutan Benua Maritim karena lokasi geografis dan kondisi geologisnya yang unik. Hal ini menempatkan prodi Oseanografi ITB pada posisi dan peran yang sangat strategis untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli. Lulusan Oseanografi memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan berbagai bidang kajian yang dapat mendukung pembangunan nasional. Bencana laut dan lingkungan (gelombang badai, penyebaran tumpahan minyak dan limbah di laut, kekeringan karena peristiwa El Niño, tsunami, dll) yang terjadi selama dua dasawarsa terakhir, dan perlunya energi alternatif sebagai pengganti minyak bumi, telah menumbuhkan kesadaran akan pentingnya bidang kajian kelautan bagi masyarakat dan pemerintah. Terutama dalam bidang energi, dengan melakukan penelitian sumber energi alternatif yang berasal dari laut, seperti pasang surut laut, gelombang, dan Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC).

Pada proses perkuliahannya, mahasiswa akan dibekali konsep-konsep dasar ilmu kelautan yang meliputi aspek fisika, kimia, biologi dan geologi serta dilengkapi dengan dasar-dasar dinamika laut serta survei dan pemetaan laut. Laut sebagai objek kajian ditinjau mulai dari sifat-sifat fisis dan kimia air laut, gerakannya berupa arus, gelombang dan pasang surut, sedimen dasar laut, revolusi lempeng tektonik (khususnya lempeng samudera), sampai dengan proses erosi dan sedimentasi daerah pantai.

Seluruh ilmu-ilmu dasar seperti fisika, kimia, biologi, geologi dan matematika digunakan untuk dapat menerangkan proses alam yang terjadi di laut. Untuk mendukung proses perkuliahan, mahasiswa juga akan dibekali dengan kegiatan observasi lapangan, studi laboratorium, pemodelan dan simulasi komputer, serta aplikasi penginderaan jauh (remote sensing). Umumnya pengukuran parameter oseanografi dilakukan di laut menggunakan kapal riset. Disamping itu, pengukuran dapat juga dilakukan di laboratorium dengan bantuan model-model fisis atau hidrolika yang dibuat semirip mungkin dengan yang ada di lautan.

Prospek Kerja Prodi Oseanografi

Seorang sarjana Oseanografi dapat berprofesi di berbagai bidang, antara lain:

Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta di dalam dan luar negeri (Undip, ITS, Unsyiah, Unand, Univ. Malaysia, Univ. Columbia, dll.);

Lembaga riset pemerintah atau swasta di dalam dan luar negeri, antara lain, Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), BPPT, Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Pemda, serta perguruan tinggi luar negeri;

Administrator kelautan di pusat dan daerah;

Militer (TNI AL);

Pariwisata dan olahraga bahari;

Industri migas dan mineral onshore/offshore (Pertamina dan Schlumberger);

Industri perikanan dan bahari lainnya;

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kelautan dan Lingkungan;

Konsultan Lingkungan;

Electronic Data Processing dan Information Technology;

Perusahaan Survei Swasta Nasional dan Asing, dll.

Prodi Teknik Perminyakan

Cadangan minyak Indonesia diperkirakan akan habis dalam 20 tahun ke depan. Boleh percaya boleh tidak; seorang dosen Teknik Perminyakan (TM) era 70-an pernah bilang bahwa cadangan minyak Indonesia tinggal 9 miliar barrel, dan seorang dosen TM era 90-an – yang notabene adalah mahasiswa pada tahun 70-an – juga menyatakan hal yang sama.

Siapa di antara mereka yang keliru? Jawabannya: tidak ada. Dan data dari BP Migas pun menyatakan bahwa cadangan minyak berkisar pada angka tersebut. Padahal minyaknya tetap diambil dari perut bumi, tapi bisa tetap jumlah cadangannya? Itu karena cadangan minyak dapat berubah sesuai dengan ditemukannya cadangan baru.

Minyak bumi terbentuk dari jasad hewan-hewan renik yang terendapkan selama ribuan tahun di bawah permukaan bumi, jadi selama ada mahluk hidup yang mati dan jasadnya terendapkan maka akan terus-menerus terproses oleh mekanisme alam menjadi minyak bumi. Bisa dibilang minyak bumi merupakan energi yang terbarukan (renewable energy), akan tetapi karena proses pembentukannya membutuhkan waktu yang lama, jadilah ia sering digolongkan energi tak terbarukan (nonrenewable energy).

Kuliah di TM, mahasiswa tidak akan hanya belajar mengenai minyak melulu, tapi juga akan belajar mengenai gas bumi dan panas bumi (ketiga sumber daya alam ini biasanya dikenal dengan sebutan hidrokarbon, mengingat bahwa komponen penyusunnya didominasi oleh unsur hidrogen dan karbon). Untuk ketiga bidang di atas, secara garis besar akan dipelajari berbagai aspek mulai dari reservoir, pengeboran, produksi, fasilitas permukaan sampai pada manajemen dan keekonomian pengelolaan suatu lapangan minyak.

Prospek Kerja Prodi Teknik Perminyakan

Ada banyak pekerjaan yang menanti lulusan Program Studi Sarjana Teknik Perminyakan, di antaranya:

Perusahaan minyak nasional/asing; Pertamina, Medco, CNOOC SES, Exxon, Chevron, Total E&P, BP; Bidang Pemerintahan, seperti di BP Migas, departemen ESDM (Energi Sumber Daya Mineral);

Perbankan/asuransi. Tenaga perminyakan dibutuhkan biasanya sebagai analis resiko terhadap kredit/klaim yang diajukan dalam kegiatan eksploitasi migas (underwriter);

Bidang Akademis. Bagi teman-teman yang berminat dapat mengajukan beasiswa baik kepada TM ataupun universitas asing untuk melanjutkan kuliah di dalam/luar negri, untuk kemudian menjadi peneliti/dosen;

Entrepreneur. Tidak jarang alumni TM yang memulai usaha sendiri di bidang migas setelah memiliki pengalaman kerja di perusahaan lain di samping juga bidang-bidang lain seperti bidang pendidikan, food & beverage.

Prodi Teknik Pertambangan

Sesuai dengan namanya, Prodi Teknik Pertambangan akan mempelajari berbagai macam hal yang berhubungan dengan proses penambangan terutama mineral berharga dan batu bara. Untuk melakukan proses penambangan ada beberapa hal yang harus dipersiapkan seperti ilmu tentang mineral yang akan ditambang, misalnya sifat mineral yang akan ditambang itu seperti apa? Kemudian kegunaannya untuk apa saja? Bagaimana cara mengolahnya agar bisa dimanfaatkan oleh manusia?

Ketika kita akan menambang emas maka selain mengetahui hal-hal penting yang telah disebutkan di atas, perlu diketahui pula apakah proses penambangan yang akan dilakukan itu menguntungkan atau tidak. Maksudnya? Sifat mineral, kegunaannya, cara menambangnya, juga cara mengolahnya agar bisa dipergunakan oleh manusia harus diperhitungkan sisi ekonominya. Oleh sebab itu, pada prodi Teknik Pertambangan, mahasiswa juga akan mempelajari ilmu ekonomi yang berkaitan dengan proses penambangan mineral.

Prodi Teknik Pertambangan akan membantu mahasiswanya untuk mengembangkan ilmu pertambangan dengan penyediaan fasilitas yang mendukung dan metode belajar yang bervariasi. Mahasiswa Teknik Pertambangan memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan ilmunya melalui Kerja Praktek dan atau Tugas Akhir. Keduanya bisa dilakukan di lokasi penambangan.

Pada intinya, prodi Teknik Pertambangan akan mempelajari bagaimana cara mengambil mineral berharga se-ekonomis mungkin.

Prospek Kerja Prodi Teknik Pertambangan

Industri pertambangan;

Batu bara: PT. Tambang Batubara Bukit Asam, PT. Kaltim Prima Coal, PT. Arutmin Indonesia, PT. Adaro, PT. Berau Coal, PT. Tanito Harum, PT. Allied Indo Coal, BHP, dll;

Tembag emas: PT. Aneka Tambang, PT. Freeport Indonesia, PT. Kelian Equatorial Mining, PT. Rio Tinto Indonesia, PT. Newmont Minahasa, PT. Newmont Nusa Tenggara;

Nikel: PT. Aneka Tambang (Pomalaa), PT. INCO, dll;

Timah: PT. Tambang Timah, PT. Koba Tin, dll;

Pasir Besi : PT. Aneka Tambang (Cilacap), dll.

Mineral industri: perusahaan-perusahaan yang meng-usahakan komoditas: kaolin, fosfat, granit, marmer, gipsum, lempung, feldspar, bentonit, kuarsa, batu kapur, zeolit, trass, barit, batu andesit, sirtu, pasir, belerang;

Kontraktor/alat berat: PT. United Tractor, PT. Pamapersada Nusantara, PT. Trakindo Utama, PT. Cipta Kridatama, dll;

Semen: PT. Semen Cibinong, PT. Semen Gresik, PT. Indocement, PT. Semen Padang, dll;

Pertamina;

Perusahaan Pembangkit Listrik;

Jasa umum/konsultan;

Perbankan, bursa efek;

Konsultan pertambangan;

Pemerintahan;

Pengajar, peneliti (LIPI, BPPT, P3TM, Litbang Industri, dll).

Editor: Redaksi

COMMENTS

//