• Berita
  • Zaky Yamani Pemenang Pertama Sayembara Novel DKJ 2021

Zaky Yamani Pemenang Pertama Sayembara Novel DKJ 2021

Zaky Yamani adalah penulis asal Bandung. Novel Kereta Semar Lembu yang ditulisnya berlatar belakang sejarah pergerakan nasional.

Zaky Yamani, pemenang pertama Sayembara Novel DKJ 2021. (Sumber: Zaky Yamani)

Penulis Iman Herdiana29 Januari 2022


BandungBergerak.idKereta Semar Lembu karya Zaky Yamani dinyatakan sebagai pemenang pertama Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2021. Pengumuman ini disampaikan secara daring pada Malam Anugerah Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2021, Jumat (28/1/2022).

Zaky Yamani adalah penulis asal Bandung yang produktif menghasilkan karya fiksi maupun nonfiksi. Kereta Semar Lembu merupakan novel yang ia susun sejak 2018 dan diselesaikan pada tahun pertama pagebluk, 2020. Pada pertengahan 2021, Kereta Semar Lembu disertakan dalam Sayembara Novel DKJ 2021.

Tiga anggota dewan juri yang terdiri dari Bagus Takwin, Manneke Budiman, dan Ziggy Zesyazeovienazabriskie memutuskan Kereta Semar Lembu sebagai pemenang pertama. Zaky sendiri tak mengira naskah novelnya akan menjadi juara. Meskipun harapan menjadi pemenang ada, tetapi sayembara DKJ kali ini melibatkan lebih dari 300 naskah. Persaingan dipastikan ketat. 

“Pada saat pengumuman ketiga tidak disebut, kedua tidak disebut, ya sudahlah. Pas pengumuman kesatu novel saya disebut ya reuwas (terkejut). Tak menyangka bisa kepilih dari ratusan naskah,” kata Zaky Yamani, saat dihubungi BandungBergerak.id, Sabtu (29/1/2021).

Sayembara Novel DKJ merupakan salah satu acara sastra terbesar Tanah Air yang mulai dirilis sejak 1979. Pada tahun 2021, Sayembara Novel DKJ diikuti oleh 323 naskah dari 449 yang mendaftar. Peserta berasal dari seluruh daerah di Indonesia. Juga ada beberapa naskah yang dikirim dari luar negeri.

Mengenai Kereta Semar Lembu, Zaky Yamani bercerita, naskah tersebut sebagai fiksi dengan latar belakang sejarah. Novel ini menuturkan perjalanan hidup seorang tokoh bernama Lembu yang tidak bisa lepas dari gerbong kereta api. Jalan hidup Lembu banyak bersinggungan dengan banyak tokoh pergerakan nasional, mulai pendiri PKI Henk Sneevliet, Oemar Said Tjokroaminoto, Semaun, Sukarno, dan lain-lain.

Novel 250 halaman itu juga mengabarkan bahwa Indonesia akan dipimpin oleh rezim diktator, yaitu Suharto. Diceritakan bahwa Suharto lahir ketika usia Lembu semakin tua (usia Lembu dikisahkan sampai 150 tahun).

“Tokoh nasionalnya bertaburan, tapi sebagai tokoh fiksi,” kata Zaky, seraya menambahkan bahwa penulisan novelnya menggunakan riset bacaan dan wawancara.

Selanjutnya, novel tersebut akan masuk penerbitan. Prosesnya diperkirakan akan memakan waktu antara empat sampai enam bulan.

Baca Juga: Hari Bumi dan Krisis Air Bersih yang Mengancam Kota Bandung
Darah Tumpah di Lengkong Wetan

Sayembara DKJ Penting Bagi Penulis

Menurut Zaky Yamani, sayembara novel yang rutin digelar Dewan Kesenian Jakarta penting bagi penulis. Sayembara ini membantu penulis dalam proses kurasi, sebelum mengirimkannya ke penerbit. Setiap naskah yang dikirim akan dibaca dewan juri yang terdiri dari orang-orang kompeten di bidangnya.

Hasil pemeriksaan dewan juri yang diumumkan dalam pengumuman pemenang sayembara akan bermanfaat bagi penulis dalam membikin karya selanjutnya. Para penulis akan mendapat kritik, walaupun kritik ini tidak satu per satu, melainkan kritik umum hasil dari pembacaan mereka.

“Buat penulis dengan adanya kritik jadi masukan. Karya saya yang juara 1 tetap mendapat kritik, tetap ada kelemahan yang harus diperbaiki. Jadi walaupun pemenang bukan 100 persen sempurna, tetap ada masukan dari dewan juri,” katanya.

Pada malam Anugerah Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2021, dewan juri mengumumkan juara satu sampai tiga. Selain karya Zaky sebagai pemenang pertama, ada pemenang kedua yang diraih Amelia Yunus dengan naskah berjudul “Berat”, pemenang ketiga Beri Hanna (Syawal Pebrian) dengan naskah Lantak La (Dramaturgi Anonim-Anonim).

Ada beberapa judul naskah yang menarik perhatian dewan juri, walaupun naskah-naskah ini belum menjadi pemenang, yaitu Mustika Zakar Celeng (Adia Puja Pradana), Lauk Daun (Hartari), dan Gagarusuk dan Dunia Roh Seni (Bernardin Andara).

Ketua Dewan Kesenian Jakarta Danton Sihombing mengatakan Sayembara Novel DKJ telah banyak melahirkan sastrawan dan sastrawati yang karya-karyanya kemudian mengubah peta sastra nasional, seperti Danarto lewat Adam Makrifat dan  Ayu Utamai lewat Saman.

Pada DKJ tahun ini, kata Danton, peserta cukup antusias. Hal ini terlihat dari jumlah naskah atau pendaftar. “Melalui naskah yang masuk kita melihat bukan hanya kekayaan ide, tetapi juga keterampilan bercerita, termasuk ide-ide besar,” katanya pada Malam Anugerah Sayembara DKJ 2021. 

Danton berharap para pemenang akan terus bercerita pada zaman melalui karya-karyanya.

Tentang Zaky Yamani

Selain menulis fiksi, Zaky Yamani saat ini aktif di Amnesty Internasional. Sebelumnya, mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bandung ini lama menggeluti profesi jurnalis.

Pada 2001, ia lulus dari FISIP Universitas Pasundan (Unpas), kemudian melanjutkan studi Master of Arts (Journalism) di Department of Communication, Ateneo de Manila University, Filipina (2008).

Buku-buku yang ia tulis meliputi Waktu Helena (kumpulan cerita pendek), Bertarung dengan Nasib, Berdamai dengan Kehidupan (biografi), Kepada Assad Aku Menitip Diri (kumpulan cerita pendek, Svatantra Publishing), Pusaran Amuk (novel), Bandar (novel), Komedi Sepahit Kopi (Kumpulan reportase mendalam), Johnny Mushroom (antologi cerita pendek, Majelis Sastra Bandung), dan lain-lain.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//