• Kampus
  • Memaknai Tubuh Penari

Memaknai Tubuh Penari

ISBI Bandung dan Prodi Pendidikan Tari UPI sama-sama memaknai tubuh tari. ISBI Bandung membedahnya secara ilmiah, dan UPI menghelat tarian 12 jam nonsetop.

Pergelaran Isola 12 Jam Menari: Dance to Inspire di UPI, Bandung, Sabtu (22/1/2022). (Sumber: UPI)*

Penulis Iman Herdiana31 Januari 2022


BandungBergerak.idTarian memiliki makna penting bukan saja sebagai seni gerak tubuh, tetapi sebagai arsip atau artefak kultural yang perlu diselamatkan dari kehilangan jejak sejarahnya. Para pelaku seni dan budaya, serta pemerintah sebagai penyangga kekayaan seni dan budaya Indonesia, diharapkan menyadari bagaimana tubuh tari sebagai arsip artefak kultural ini.

Topik tubuh tari sebagai arsip artefak kultural dibahas Een Herdiani dalam orasi ilmiah “Tubuh Tari Sebagai Arsip dan Artefak Cultural” saat dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah Tari. Rektor ISBI Bandung tersebut mengatakan bahwa tubuh merupakan modal dasar sebagai medium utama tari.

Tubuh sarat makna dan simbol yang memiliki fungsi dan bentuk. Tubuh dalam tari menjadi penanda makna-makna yang terungkap dalam gerak. Bentuk tubuh yang indah, tinggi, ramping, atau tubuh yang gemuk, bulat, pendek, tetap melahirkan imaji estetik dalam tari. Tubuh tari akan dipandang berbeda dari setiap individu tergantung pengalamannya.

“Tubuh yang menari dalam diskursus teori-teori kritis sering dibaca sebagai wacana yang menyimpan ingatan atau memori sebagai lintasan sejarah masa lampau hingga kekinian. Tubuh menari bergerak mengekspresiaan perasaannya yang kemudian disebut sebagai “tarian sangat terikat oleh ruang dan waktu”,” ungkap Een Herdiani, dikutip dari laman ISBI Bandung yang diakses Senin (31/1/2022).

Baca Juga: Kampus Jangan Otoriter terhadap Mahasiswa yang tidak Mampu Membayar UKT
Dosen ITB dan IPB University Masuk dalam Daftar 100 Ilmuwan Top Indonesia
Tiga Kampus Membedah Kekerasan Seksual di Ranah Pendidikan

Isola 12 Jam Menari

Sebagai pemaknaan terhadap seni tari, mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Tari FPSD UPI mengadakan pergelaran tari bertajuk Isola 12 Jam Menari: Dance to Inspire. Pergelaran ini merupakan kegiatan tahunan dari Prodi Pendidikan Seni Tari dalam melestarikan seni tari.

Untuk tahun ini, Isola 12 Jam Menari diselenggarakan di 4 titik yang berbeda yaitu gedung Amphitheater UPI, Teater Terbuka Museum Pendidikan Nasional, Taman Bareti, dan stage FPSD UPI. Sedangkan tema tersebut diusung untuk menginspirasi masyarakat, khususnya sivitas akademika UPI.

Ketua Pelaksana, Ghina Mutiara, melalui tema Isola 12 Jam Menari: Dance to Inspire pihaknya ingin menyampaikan dan mengajak para apresiator agar dapat mengapresiasi sesama. “Mau itu pecinta budaya, seniman, maupun pecinta-pecinta seni lannya (melalui pergelaran ini) untuk dapat mencintai sesama,” tutur Ghina Mutiara, seperti dikutip dari laman resmi UPI yang diakses Senin (31/1/2022).

Acara Isola 12 Jam Menari: Dance to Inspire berlangsung Sabtu 22 Januari 2022. Isola Menari tahun ini merupakan yang kesebelas kalinya diselenggarakan oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Tari. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Ghina mengungkap bahwa tahun ini, Isola Menari dilakukan secara hybrid. 

“Jadi, ada penampilan online dan offline,” pungkas mahasiswi Prodi Pendidikan Seni Tari tersebut.

Pergelaran Isola 12 Jam Menari melibatkan sedikitnya 43 pengisi yang tampil secara online serta 9 pengisi yang tampil secara offline. Para pengisi tersebut terdiri atas berbagai kalangan, mulai dari mahasiwa, pelajar, hingga masyarakat umum.

Sebagaimana nama acaranya, para penari yang mengisi acara menampilkan tarian selama 12 jam nonsetop. Dengan menampilkan tarian selama 12 jam, para penari merasakan pengalaman dan kesannya tersendiri.

Salah seorang penari, Rizky Haeruman Rustam menyampaikan bahwa dirinya senang bisa dipercaya sebagai penari 12 jam pada pergelaran tahun ini. “Capek, tapi menyenangkan sekali karena kebiasaan dan hobi saya ini bisa tercurahkan di sini,” kata mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Tari angkatan 2018 tersebut.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//