• Opini
  • Peran Hukum Pendinginan Newton pada Pagebluk dan Kasus Pembunuhan

Peran Hukum Pendinginan Newton pada Pagebluk dan Kasus Pembunuhan

Sir Isaac Newton mengubah dunia melalui hukum pendinginan Newton. Hukum ini masih dipakai hingga sekarang ketika pagebluk, dan dalam memecahkan kasus pembunuhan.

Cynthia Maretta

Mahasiswi Universitas Katolik Parahyangan (Unpar).

Warga berdoa saat salat jenazah sebelum memakamkan anggota keluarganya di pemakaman khusus Covid-19, TPU Cikadut, Bandung, 25 Juli 2021. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

3 Februari 2022


BandungBergerak.idIlmu matematika memiliki peranan penting dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi insan di seluruh dunia. Bertepatan dengan itu, semesta berhasil melahirkan seorang ilmuwan jenius bernama Sir Isaac Newton yang tentunya dikenal oleh seluruh civitas dunia. Dalam bukunya yang berjudul Scala Graduum Caloris: Calorum Descriptiones & Signa tahun 1701, ia menciptakan sebuah hukum yang berhasil mengubah dunia, yaitu hukum pendinginan Newton. Hukum pendinginan Newton menyatakan bahwa hilangnya tingkat panas tubuh berbanding lurus dengan perbedaan suhu di antara tubuh dan lingkungannya (Ensiklopedia, 2021).

Proses penurunan suhu tubuh manusia berkaitan erat dengan hukum pendinginan Newton. Saat seseorang berpulang, dengan suhu tubuh normal manusia 37,5 derajat celsius, suhu akan turun secara perlahan sehingga menyesuaikan suhu lingkungan, yaitu 27 derajat celsius (Majalah 1000guru, 2018).

Hukum pendinginan Newton akan bekerja dalam sebuah persamaan diferensial yang menghitung berapa lama waktu yang diperlukan ketika suhu tubuh normal menurun. Dengan demikian, ahli forensik akan mengetahui kapan tepatnya orang tersebut telah meninggal dunia. Namun, hukum pendinginan Newton tidak akan mencapai akurasi pada situasi tertentu. Meskipun memiliki beberapa kelemahan, hukum pendinginan Newton memberikan peran signifikan dalam memprediksi lama waktu kematian seseorang.

Hukum Pendinginan Newton dapat membantu keluarga korban yang bersangkutan. Oleh karena hukum ini dapat memperkirakan lama waktu kematian seseorang saat jenazahnya ditemukan, hukum pendinginan Newton turut ambil bagian dalam memenuhi data seseorang. Data lama waktu kematian tentunya penting untuk dilampirkan dalam akta kematian seseorang.

Berdasarkan data yang dilansir dari Tempo, akta kematian seseorang penting sebagai bukti hukum atau legalitas seseorang benar telah meninggal dunia dan sebagai bentuk pencegahan agar data orang yang bersangkutan tidak disalahgunakan. Selain itu, data lama waktu kematian juga dapat memberikan kejelasan sehingga tidak menimbulkan adanya kekeliruan dan kesedihan yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.

Baca Juga: Alasan Kuliah Tatap Muka Lebih Efektif bagi Mahasiswa
Mengenal Efek Samping Pemeriksaan Radiologi Sinar X
Kecerdasan Buatan, Sebuah Ancaman bagi Umat Manusia?

Pagebluk dan Pembunuhan

Berhubungan dengan situasi saat ini, pandemi Covid-19 menyebabkan angka kematian meningkat cukup signifikan karena beberapa faktor, bahkan terdapat kematian yang tidak terpantau karena korban melakukan isolasi mandiri (Kompas, 2021). Hukum pendinginan Newton pastinya memberikan manfaat dalam menentukan lama waktu kematian korban tersebut dengan keakuratan yang cukup.

Tak hanya itu, hukum pendinginan Newton juga dapat membantu melengkapi data statistik negara berkaitan dengan angka kematian seseorang. Berdasarkan laporan dari Sistem Informasi Rujukan Statistik Badan Pusat Statistik, kesejahteraan penduduk pada tahun tertentu digambarkan dalam Angka Kematian Kasar (AKK). Oleh karena itu, hukum ini juga dapat mempermudah pemerintah dalam hal memberikan transparansi statistik di Indonesia kepada masyarakat.

Selain membantu data statistik negara, hukum pendinginan Newton juga memiliki peran signifikan dalam membantu ahli forensik. Dalam kasus pembunuhan, ahli forensik dapat melakukan pemeriksaan untuk menjelaskan mekanisme kematian dan penyebab kematian korban.

Data yang dilansir dari Jurnal Legislasi Indonesia menyebutkan bahwa autopsi forensik cukup penting untuk memberikan informasi pasti tentang kematian korban dan dapat mengoptimalkan tindakan yang akan dilakukan dalam proses hukum. Lama waktu kematian korban tentunya dapat melengkapi hasil autopsi korban sehingga dapat ditemukan kebenaran materiil.

Berkaitan dengan ahli forensik, hukum pendinginan Newton juga dapat membantu proses penyelidikan dan penyidikan kasus pembunuhan. Kelengkapan data autopsi forensik menghasilkan interpretasi yang jelas sehingga penyidikan dapat lebih terarah dan selektif untuk menemukan tersangka utama.

Jurnal Legislasi Indonesia juga menyatakan bahwa hasil autopsi korban dapat memberikan bukti-bukti yang terang sehingga dapat mengungkap kebenaran yang adil bagi korban. Tindakan autopsi forensik menjadi dasar utama bagi penyidik untuk memastikan dan menghilangkan keraguan terhadap penyebab meninggalnya korban.

Laporan yang dilansir dari Tribun menyebutkan bahwa telah terjadi kasus pembunuhan yang menimpa seorang ibu rumah tangga pada 19 Mei 2019 pukul 19:00 WIB. Setelah melakukan proses autopsi, penyebab kematian adalah jeratan kawat di leher korban. Berdasarkan laporan, anggota polisi menerima informasi terjadinya kasus tersebut pada pukul 23:00 WIB.

Kasus pembunuhan tersebut tentunya memerlukan peran ahli forensik di dalamnya. Dengan hukum pendinginan Newton, ahli forensik bisa mengetahui bahwa korban telah meninggal pada pukul 19:00, padahal laporan baru diterima polisi 4 jam setelahnya. Selain itu, informasi waktu kematian pastinya memberikan bukti-bukti yang nyata yang melengkapi hasil autopsi untuk menjerat pelaku pembunuhan. 

Dalam bidang sains, hukum pendinginan Newton memberikan tantangan positif bagi para ilmuwan. Terdapat para ilmuwan yang tertarik untuk memodifikasi hukum pendinginan Newton sehingga memberikan hasil yang lebih akurat. Berdasarkan data yang dilansir dari Journal of Forensic Science, Marshall dan Hoare menciptakan Model Marshall dan Hoare sebagai bentuk modifikasi dari Model Newton pada tahun 1960. Melalui analisisnya terhadap pendinginan mayat, mereka menampilkan kurva pendinginan standar yang cukup akurat. Tak hanya itu, mereka juga berhasil untuk menampilkan persamaan dalam program komputer untuk memecahkan persamaan sehingga dapat memperkuat estimasi lama waktu kematian seseorang.

Dengan segala kontribusi positif yang telah diberikan oleh hukum pendinginan Newton, masih terdapat kekurangan dari hukum tersebut. Hukum pendinginan Newton yang sangat berkaitan erat dengan suhu, tidak bersahabat dengan lingkungan di lapangan terbuka karena suhunya yang tidak konstan. Apabila dilakukan di lapangan terbuka, hupum Pendinginan Newton akan memberikan hasil yang lebih lambat dibandingkan waktu kematian sebenarnya (Gustina Virny, 2018).

Dengan demikian, hukum pendinginan Newton hanya dapat mencapai akurasi ketika penyelidikan dilakukan di laboratorium. Walaupun begitu, hukum pendinginan Newton tentunya telah memberikan banyak peran signifikan bagi umat manusia di seluruh dunia.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//