Pasien Meninggal di RSHS, Kenapa Rakyat Kecil Selalu Dilayani Kurang Baik?
Dalam video disebutkan ada kelalaian dari pelayanan rumah sakit, meski pihak RSHS telah membantah dalam klarifikasinya.
Penulis Iman Herdiana20 Mei 2022
BandungBergerak.id - Media sosial digemparkan dengan video tentang seorang pasien perempuan yang dirawat di ruang perawatan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Diketahui bahwa pasien tersebut bernama Asih Sekarningsih (34), warga Batununggal, Kota Bandung, yang meninggal dunia pada Senin (16/5/2022) lalu.
Dalam video disebutkan ada kelalaian dari pelayanan rumah sakit, meski pihak RSHS telah membantah dalam klarifikasinya. Video ini, antara lain, diunggah akun Instagram @infobandungbarat, hasil repost dari @banjarnahor, Jumat (20/5/2022), dengan judul dari huruf kaiptal “KENAPA RAKYAT KECIL SELALU DILAYANI KURANG BAIK?”.
Video dilengkapi dengan keterangan yang disebut bersumber dari suami pasien bahwa telah terjadi kelalaian dalam penanganan pasien. Terlihat seorang perempuan berbaring lemah, di bagian mulut dan hidungnya dipasang alat bantu pernapasan dengan selang tersambung ke tabung oksigen. Ada dua tabung oksigen di samping ranjang pasien.
Video secara sekilas-sekilas merekam situasi ruangan pasien dan bagian luar yang menunjukkan beberapa orang maupun petugas keamanan. Terdengar seseorang berkata meminta perekam video agar istigfar. Namun dijawab oleh sang perekam:
“Iya, istigfar saya juga dari tadi. Itu kan sudah habis gasnya malah caricing (diam). Pokoknya kalau ada apa-apa sama istri saya kalian semua saya tuntut,” kata perekam video.
Baca Juga: Keliru sejak Awal Peruntukan, Teras Cihampelas Bisa Membahayakan Pengguna Jalan
Potensi Ekonomi Sampah Kota Bandung Bisa Mencapai Ratusan Juta Per Hari
Jurnalisme Warga sebagai Media Advokasi Daerah Pelosok
Klarifikasi RSHS
Sejak pagi sekitar pukul 10.00 WIB, sejumlah jurnalis di Bandung berusaha mengonfirmasi isi video tersebut ke RSHS Bandung. Jawaban dari RSHS kemudian muncul dengan menjadwalkan keterangan pers melalui Zoom pada pukul 14.30 WIB.
Plh Direktur Utama RSHS Yana Akhmad membenarkan bahwa video tersebut terjadi di rumah sakit yang dipimpinnya. Namun ia menegaskan bahwa pelayanan terhadap pasien sudah sesuai prosedur. Ia juga menegaskan bahwa pasien tidak mengalami kehabisan oksigen seperti yang disampaikan video.
“Menanggapi video terkait pasien yang dirawat di rumah sakit, pertama kami meyampaian bela sungkawa atas pasien kami yang dirawat. Kedua, pelayanan kami pada pasien telah kami lihat sesuai prosedur dan standar pelayanan di rumah sakit ini. Sejak pasien datang ke UGD, rawat inap, sampai pasien meninggal dunia pun apa yang (pelayanan kami lakukan) telah sesuai standar prosedur,” papar Yana Akhmad.
Ketiga, RSHS tidak mengalami krisis oksigen medis. Sehingga, kata Yana, tidak benar jika pasien tersebut kehabisan oksigen. Di video terlihat bahwa alat bantu pernapasan pada pasien mengembung yang artinya ada oksigen di dalamnya.
“Kalau di video disebutkan oksigen habis, tak sempat tergantikan, kami menyatakan oksigen tersebut tidak habis. Oksigennya tetap sedang mengalir, sedang diberikan kepada pasien,” katanya.
Ia juga menuturkan bahwa sejak kedatangan pasien pihak keluarga telah mendapat edukasi mengenai kondisi pasien sebenarnya, termasuk menjelaskan penyakit yang diderita pasien. “Kami simpati kepada keluarga degan kondisi akhir dari pasien tersebut,” katanya.