Melepas Eril di Sungai Aare
Keluarga menyatakan Emmeril Khan Mumtaz alias Eril telah wafat tenggelam di Sungai Aare, Swiss. Salat gaib dan doa dilakukan di masjid-masjid di Bandung.
Penulis Iman Herdiana3 Juni 2022
BandungBergerak.id - Ridwan Kamil dan Atalia Praratya merelakan putra tercinta, Emmeril Khan Mumtaz alias Eril, pergi untuk selama-lamanya di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss. Foto yang Atalia unggah di Instagramnya menunjukkan ketegaran mereka, setelah diuji selama lebih dari sepekan dalam pencarian yang menguras tenaga dan perasaan.
Di pinggir Sungai Aare yang berair hijau dengan latar pegunungan Kota Bern, Swiss, Atalia Praratya mengunggah suara hatinya:
Mamah titipkan kamu dalam penjagaan dan perlindungan terbaik dari pemilikmu yang sebenarnya, Allah swt, dimana pun kamu berada…
Insya Allah kamu tidak akan kedinginan, kelaparan atau kekurangan apapun. Bahkan kamu akan mendapatkan limpahan kasih sayang, karunia dan kebahagiaan yang tak pernah putus.
Disini, di sungai Aare yang luar biasa indah dan cantik ini, mamah lepaskan kamu, untuk kita bertemu lagi cepat atau lambat.
Seperti yang pak walikota sampaikan,
“The city of Bern will forever be deeply connected to us…”
Doa terbaik mamah dalam setiap helaan nafas,
Atalia
Aare river, juni 2022
Hari sebelumnya, Rabu (1/6/2022), Ridwan Kamil dan Atalia melakukan pencarian anaknya secara mandiri, di luar pencarian yang dilakukan oleh otoritas setempat yang mengerahkan patroli darat, patroli perahu, dan penerbangan drone. Arus Sungai Aare sedang deras-derasnya sehingga tim tidak melibatkan penyelam.
Ridwan Kamil dan Atalia menyusuri tepian Sungai Aare untuk memeriksa tempat-tempat yang potensial. Mereka menempuh rute darat maupun perairan yang dapat ditempuh secara aman.
Esoknya, Ridwan Kamil dan keluarga akhirnya memutuskan kembali ke Indonesia, Ridwan Kamil akan kembali menjalankan tugas sebagai Gubernur Jawa Barat. Pemantauan upaya pencarian, koordinasi dengan KBRI Bern, dan komunikasi dengan otoritas Swiss akan terus dilanjutkan oleh paman Eril, Elpi Nazmuzaman beserta wakil keluarga yang telah tiba di Bern.
Baca Juga: Museum Berperan Memulihkan Ekonomi Masyarakat
Puisi Gusjur Mahesa, Pertarungan Kegilaan dan Kewarasan dalam Perang terhadap Korupsi
Saatnya Media Lokal Independen di Bandung Berjejaring
Di tanah air, doa terus dipanjatkan untuk Eril. Keluarga menyatakan bahwa Eril telah wafat.
"Innalillahi wa Innalillahi rajiun, Kang Emil dan Teh Lia (Atalia, istri Ridwan Kamil) sudah menyampaikan bahwa mereka ikhlas dan meyakini bahwa Emmeril Kahn Mumtadz yang kita kenal sebagai Eril sudah wafat berpulang ke rahmatullah karena tenggelam," ujar Erwin Muniruzaman, kakak kandung Ridwan Kamil, saat Konferensi Pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (3/6/2022).
Eril merupakan putra sulung Ridwan Kamil dan Atalia Praratya. Eril memiliki dua adik, yakni Camillia Laetitia Azzahra dan Arkana Aidan Misbach. Keberadaan Eril di Swiss untuk melanjutkan kuliah S2.
Erwin mengatakan, sikap itu diputuskan setelah semua pihak sudah melakukan ikhtiar maksimal baik yang dilakukan otoritas Swiss maupun pencarian mandiri oleh keluarga Eril. Pihak keluarga kemudian berkonsultasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat untuk meminta nasihat sesuai syariat Islam. Selepas pertemuan tersebut, keluarga dan MUI sudah melaksanakan shalat gaib untuk Eril.
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyatakan turut berduka atas wafatnya Eril. Ia berdoa agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan.
"Dengan kerendahan hati, mari kita mendoakan semoga amal ibadah A Eril diterima Allah SWT, diampuni segala dosanya dan mendapat tempat terbaik disisiNya. Untuk keluarga besar Kang Emil, saya berdoa agar seluruh keluarga senantiasa diberikan kekuatan, ketabahan dan kesabaran," kata Yana Mulyana, seraya mengimbau kepada seluruh warga kota Bandung untuk melaksanakan sholat gaib.
MUI Provinsi Jawa Barat menyampaikan surat edaran bahwa Ridwan Kamil dan Atalia Praratya selaku orang tua Eril menyatakan telah mengikhlaskan putranya meninggal dunia karena tenggelam. Surat ini juga memberitahukan keterangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Swiss, bahwa otoritas setempat telah mengubah status Emmeril Khan Mumtaz dari yang awalnya orang hilang (missing person) menjadi orang yang tenggelam (drowned person).
"Hal ini mengisyaratkan bahwa orang yang dicari dimungkinkan telah meninggal dunia," tulis MUI Jawa Barat.
Bebekal informasi akurat tersebut, maka sesuai ketentuan Islam jenazah harus disalatkan. Namun, karena jenazah Eril belum ditemukan, maka salat jenazah dilakukan dengan cara salat gaib.
MUI Jawa Barat telah menginstruksikan seluruh masjid dan musala di Jawa Barat untuk melakukan salat gaib dengan waktu sebelum atau sesudah salat Jumat.
Di Kota Bandung, salat gaib untuk Emmeril Khan dilaksanakan setelah waktu salat Jumat. Adapun rangkaian berikutnya, ialah doa bersama yang bakal dilangsungkan setelah waktu salat asar. Masjid Al Ukhuwah, Jalan Wastukancana, menjadi salah satu tempat pelaksanaan salat dan doa bersama
Kabar dari Swiss
Dari Bern, pencarian terhadap Emmeril Kahn Mumtadz di Sungai Aare, terus dilakukan. Fokus pencarian dilakukan di area Marzili hingga pintu air Engehalde, serta patroli di area antara Schwellenmaetelli hingga Wohlensee. Hari ini tim gabungan mengintensifkan pencarian dengan dukungan anjing pelacak.
KBRI Bern mendapatkan kabar hilangnya Eril di Sungai Aare, Kamis (26/5/2022) pukul 11.24. Menurut penjelasan Kepolisian,Eril mengalami situasi darurat pada saat berenang. Sejak menerima laporan orang hilang, Polisi terus berupaya keras untuk menemukan Eril.