• Berita
  • Musikus Balada Bandung, Mukti Mukti Wafat

Musikus Balada Bandung, Mukti Mukti Wafat

Almarhum Mukti Mukti akan dibawa ke rumah duka Jalan Batu Permata I No.11D, Margacinta, Bandung.

Konser Musik Cinta Mukti Mukti 2013 Episode: Seribu Bunga Buat Iwa di Bale Rumawat Unpad, Jumat, 31 Mei 2013. Konser ini ditonton penyanyi balada Indonesia, Leo Kristi. (Sumber Foto: Unpad)*

Penulis Iman Herdiana15 Agustus 2022


BandungBergerak.id - Setelah sempat keluar masuk rumah sakit, musikus balada Bandung, Mukti Mukti, mengembuskan napas terakhirnya, Senin (15/8/2022) pukul 16.00 WIB. Sebelumnya, pegiat musik “Konser Gotong Royong Baladna Mukti-Mukti” ini sempat dilarikan ke Rumah Sakit Santo Borromeus, Bandung.

Di kalangan jurnalis, kabar duka ini datang dari wartawan senior Matdon melalui pesan aplikasinya. 

“Mohon doa, Mukti Mukti sekarang d rs.boromeus. Kondisinya sekarang tidak sadar dan dipasang Ventilator. Mohon doa yang terbaik. Dari sejak subuh dipasang Ventilator. Semoga Allah memberikan kekuatan,” demikian pesan Matdon.

“Jam 3 barusan kondisi Mukti terus mengalami perburukan. Mohon do'a terbaik dr semuanya,” lanjut pendiri Majelis Sastra Bandung tersebut.

Namun selang beberapa menit kemudian, Matdon kembali mengabarkan kabar duka itu.

“Jam 16.00 wib, Mukti Mukti wafat, semoga amal baiknya diterima Allah swt. Amin,” kata Matdon, yang menulis beberapa syair lagu atas permintaan Mukti Mukti.

Matdon kemudian menambahkan bahwa selanjutnya jenazah almarhum pemilik beberapa lagu hits seperti “Menitip Mati”, “Aku Hanya Ingin”, dan “Surat Kepada D”, akan dibawa ke rumah duka, yaitu Jalan Batu Permata I No.11D, Margacinta, Bandung.

"Rencana [almarhum] akan dimakamkan di Rumah Konser Mukti-Mukti, Cijeruk, Rancakalong, Sumedang. Besok jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka pk 08.00 WIB," kata Matdon.

Mukti Mukti merupakan pemilik nama asli Hidayat Mukti bin Kayat Suseta. Almarhum lahir di Bandung, 15 Oktober 1968.

Wafatnya Mukti Mukti meninggalkan duka mendalam pada para seniman, antara lain pelukis Alexandreia Indri Wibawa. Melalui akun instargamnya, kuya_ijo, seniman chinese painting ini membagikan pengalaman bersama Mukti Mukti.  

"Banyak pisan kenangan sama Almarhum. Bisa dibilang beliau mah yg 'ngurus' sy selama sy kuliah karena ketitipan pesan ibu sy," demikian kata Alexandreia Indri Wibawa.

Teh Indri, demikian ia biasa disapa, pertama kali mengenal Mukti Mukti sekitar tahun 1997 pada acara GSSTF Unpad. Di sana ia memanggil Mukti Mukti Cemuk dan sering bermain kartu bersama sampai membentuk Partai Kartu Independen.

Menurut Indri, Mukti Mukti sering menggelar konser. Suatu waktu, Mukti Mukti mengatakan dirinya memerlukan seksi keuangan. 

"(Gaya pisan da beliau mah) yg pd saat itu sy dan teman sy, Jevelina Punuh yg mengurus perihal kegayaan itu," tutur Indri.

Waktu anak pertama Mukti Mukti lahir, Indri membikinkan komik. Kepada bayinya, Mukti Mukti mengatakan, "tuh, yg bikin komik kamu, Sada (bayi)." Tentu saja, kata Indri, sang bayi cuma melihat komik tanpa memahaminya, sambil mengompol.

Mukti Mukti juga kerap menelepon tiba-tiba pada Indri, antara lain meminta cuplikan cerpen untuk dibikin lagu. Selain melukis, Indri juga biasa menulis cerpen. 

Indri yang tadinya tinggal di Bandung, kemudian pindah ke Tasikmalaya. Mukti Mukti sempat mengunjunginya beberapa kali. Terakhir Februari tahun lalu.

Waktu itu, Mukti Mukti sudah sakit. Namun Mukti Mukti sempat bernyanyi di Langgam Pustaka, komunitas sastra Tasikmalaya.

"Terakhir saya ke Bdg awal tahun, sempet ke rumah beliau, ditraktir lontong kari dan ngecat dinding depan rumahnya pake gbr2, dan dikasi oleh2 tembakau. Ah banyak pisan yg bisa diingat, terlalu banyak. Rest in peace Mukti Mukti. Lagu dan lukisan2 kita abadi," demikian Indri mengakhiri postingan di Instagramnya.

Baca Juga: Doa dari Teman untuk Mukti Mukti
Untuk Mukti-Mukti dari Para Sahabatnya

Sebelumnya, Mukti Mukti beberapa kali dilarikan ke rumah sakit karena penyakit yang dideritanya. Rekan sejawat juga melakukan doa-doa bersama untuk kesembuhan sang musikus.

Di antaranya, pada 5 Oktober 2021, digelar Konser Gotong Royong Baladna Mukti Mukti secara hibrida. Tujuannya untuk menggalang doa dan dana untuk Mukti Mukti. Terakhir, rekan sejawat juga berkumpul secara virtual dalam bertajuk “Doa Bersama untuk Mukti Mukti” Kamis, 7 Juli 2022.

Pada 7 Juli itu Mukti Mukti dilarikan ke Rumah Sakit Santo Borromeus. Namun malam itu juga Mukti Mukti dinyatakan sudah bisa pulang untuk menjalani rawat jalan. Menurut Sapei Rusin, kawan dekat Mukti Mukti, dalam lima tahun terakhir sobatnya tersebut kerap bolak-balik ke rumah sakit.

Kali ini, menurut hasil pemeriksaan laboratorium Mukti Mukti mengalami HB rendah sehingga harus melakukan transfusi darah. Setelah transfusi darah, berdasarkan kabar terbaru dari keluarga, kondisi Mukti Mukti terus membaik dan sudah bisa pulang ke rumah untuk melanjutkan rawat jalan.

Tetapi sebulan kemudian, yaitu hari ini, musikut yang pernah kuliah di Fakultas Sastra Unpad dalam kurun waktu 1980-an itu memilih berdamai dengan penyakitnya. Ia berpulang meninggalkan album-album balada bagi para rekan dan penggemarnya.

“Kita yang masih bertahan, berdiri menatap matahari menitip mati, melumat sepi, esok hari revolusi,” demikian kutipan lirik lagu Menitip Mati dari Mukti Mukti. Selamat jalan.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//