Wisuda era Pandemi, Penyematan Toga di Rumah Masing-masing
Terlalu lama menunda wisuda juga tidak baik. Ada sejumlah alasan mengapa wisuda harus dilakukan tanpa harus menunggu pandemi berakhir.
Penulis Iman Herdiana10 Mei 2021
BandungBergerak.id - Tahun ini lulusan perguruan tinggi sepertinya harus kembali puas dengan wisuda online. Pandemi Covid-19 yang belum berakhir, tidak memungkinkan menggelar acara yang melibatkan kerumunan massa seperti wisuda.
Kampus di Bandung yang tahun ini akan menggelar wisuda online adalah Universitas Pasundan (Unpas). Kampus yang didirikan organisasi kemasyarakatan Paguyuban Pasundan ini akan menghelat pelaksanaan Wisuda Daring Gelombang II TA 2020/2021 yang pendaftarannya telah ditutup sejak 1 Mei 2021.
Satu syarat mengikuti wisuda Unpas ialah mengunggah video penyematan toga. Penyematan toga dilakukan di rumah masing-masing, dilakukan oleh orang tua masing-masing. Nantinya video ini akan ditampilkan secara virtual di sidang senat terbuka Unpas 29 Mei 2021. Teknis pengambilan video dan link submit dapat diakses di laman akademikpusat.unpas.ac.id/wisudadaring, maksimal hingga 15 Mei 2021.
“Apabila tidak mengirim video penyematan sesuai waktu yang ditentukan, maka panitia hanya akan menampikan foto dan data wisudawan saat pelaksanaan wisuda,” kata Wakil Rektor I Unpas sekaligus Ketua Pelaksana Wisuda Jaja Suteja, dikutip dari laman resmi Unpas.
Adapun video penyematan maksimal berdurasi empat detik dengan format MP4 dan latar belakang polos berwarna terang. Orang tua menyematkan tali toga wisudawan dari kiri ke kanan dengan mengenakan pakaian yang dianjurkan.
Wisudawan pria dapat mengenakan kemeja berwarna cerah, celana gelap, dan dasi gelap. Pendamping pria memakai pakaian serupa dan tinggal menambah jas gelap. Wisudawan wanita mengenakan kebaya dan sanggul atau kerudung polos. Pendamping wanita juga bisa memakai kebaya atau pakaian muslim.
Selain itu, Jaja Suteja mengingatkan calon wisudawan agar segera menyelesaikan administrasi, seperti melakukan pembayaran agar perlengkapan wisuda dapat segera dikirim ke rumah masing-masing peserta wisuda. Tak lupa, ia berpesan meski atmosfer wisuda daring berbeda dengan pelaksanaan secara langsung, namun para wisudawan diharapkan bisa mengambil makna dan menjadikannya sebagai momentum yang harus dikenang.
“Mungkin dengan wisuda daring, wisudawan dapat berkumpul dengan keluarga besarnya, lalu yang menyematkan tali toga juga orang tua. Mari kita berdoa, mudah-mudahan pandemi Covid-19 cepat berlalu, sehingga diperbolehkan melaksanakan wisuda secara langsung,” ungkap Jaja.
Baca Juga: Pelajar SMA, antara Kebebasan Berekspresi dan Larangan-larangan UU ITE
Syarat Mendaftar Beasiswa Reguler LPDP 2021
Unpas Siap Buka Prodi e-Commerce
Wisuda 1.483 Lulusan Unpad dalam Suasana Pandemi Covid-19
Lima Alasan Mengapa Harus Segera Wisuda
Tak dipungkiri, wisuda menjadi momen yang sangat ditunggu mahasiswa usai menempuh perkuliahan. Namun, kondisi pandemi mengharuskan wisuda diselenggarakan secara virtual, jauh dari ingar bingar dan euforia jika dibandingkan dengan pelaksanaan langsung di lokasi.
Aktivitas yang sekarang dilakukan serba daring tak jarang memang membuat jenuh. Bahkan, banyak mahasiswa yang sengaja menunda wisuda dengan alasan menunggu sampai dapat dilaksanakan secara langsung (onsite).
Wisuda onsite adalah sesuatu yang didambakan di tengah situasi pandemi. Tetapi, terlalu lama menunda wisuda juga tidak baik. Laman resmi Unpas membeberkan beberapa alasan mengapa wisuda harus dilakukan tanpa harus menunggu pandemi berakhir.
Ingat usia. Usia menjadi bahan pertimbangan dan motivasi agar cepat wisuda. Mahasiswa yang masih tertinggal banyak mata kuliah, segera selesaikan selagi masih ada waktu. Jika dibiarkan, khawatir akan semakin menumpuk dan tidak kunjung mengerjakan tugas akhir, apalagi mengikuti wisuda. Usia semakin bertambah, jangan jadi mahasiswa abadi.
Malu, sering ditanya kapan wisuda. Pertanyaan “kapan wisuda?” tentu jadi beban tersendiri, terlebih bagi mahasiswa semester tua. Tapi, kalau berpikir positif, seharusnya pertanyaan tersebut dapat menjadi pemantik semangat untuk cepat-cepat merampungkan studi.
Banyak rencana di masa depan. Wargi Unpas, setelah kuliah, ada banyak rencana di masa depan yang siap untuk dilakukan. Entah mengejar karier, mengejar beasiswa, membangun usaha, kebebasan finansial, investasi, dan sebagainya. Semakin cepat wisuda, semakin cepat juga melangkah ke rencana selanjutnya.
Teman-teman sudah wisuda, junior juga, kok aku belum? Hal ini yang biasanya paling menjadi tekanan. Teman-teman sudah lebih dulu wisuda, bahkan sampai disusul adik tingkat. Jadi segeralah wisuda, saatnya berpikir lebih luas dan menyadari bahwa sudah waktunya untuk memasuki dunia kerja.
Calon pendamping hidup sudah menanti. Bagi mahasiswa yang berencana melangkah ke jenjang lebih serius, tentu akan lebih tenang rasanya apabila sudah menyelesaikan kuliah. Jadi, tunggu apa lagi?
Itenas Bandung Ingatkan Malapetaka Demografi
Tak hanya Unpas, Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung juga menyelenggarakan wisuda secara online. Alasannya sama, bahwa situasi pandemi covid-19 yang belum juga usai. Kendati demikian, laman resmi Itenas, (20/3/2021) melaporkan, antusiasme lulusan pada wisuda Itenas ini tinggi. Bagi peserta, wisuda virtual adalah momen bersejarah, karena kapan lagi bisa melaksanakan wisuda secara virtual di kediaman masing-masing.
Wisuda Itenas dibuka oleh Rektor Itenas Bandung, Meilinda Nurbanasari, yang mengatakan bahwa bangsa Indonesia menggantungkan harapan yang sangat besar kepada generasi muda untuk mengisi pos-pos angkatan kerja yang dapat meningkatkan daya saing bangsa dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Indonesia saat ini menghadapi bonus demografi alias kelebihan jumlah penduduk. Pada tahun 2045, Indonesia genap berusia 100 tahun. Tahun tersebut Indonesia diprediksi akan sejajar dengan negara besar yang memiliki perekonomian maju seperti Cina dan Amerika Serikat.
“Namun demikian harus diingat bahwa bonus demografi yang berdampak positif tidak akan datang dengan sendirinya. Diperlukan kebijakan dan strategi yang tepat, agar kita dapat menikmati bonus demografi tersebut, bukan justru terperosok dalam malapetaka demografi (demographic disaster)”, tuturnya.
Maka, Itenas sebagai perguruan tinggi yang mengemban tugas tridarma berupaya untuk mencapai prestasi sebaik mungkin. Tahun 2020 Itenas menempati peringkat 62 secara nasional, dan menempati peringkat kelima untuk wilayah Jawa Barat-Banten.
“Itenas tidak berpuas diri dengan capaian ini dan Itenas akan terus bekerja keras untuk dapat mencapai target 10 besar PTS terbaik se-Indonesia pada tahun 2025,” tegas Meilinda.
Wisuda virtual ini dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV, Uman Suherman, yang menegaskan bahwa Itenas sebagai salah satu kampus terbaik. Kampus ini disebutnya berpotensi memiliki daya saing internasional.
Pada periode semester ganjil 2020/2021 ini, Itenas Bandung mewisuda 436 wisudawan, terdiri atas 430 lulusan Program Sarjana dan 6 lulusan Program Magister. Sebanyak 28 wisudawan berhasil lulus dengan predikat Cum Laude atau dengan pujian. Indeks Prestasi tertinggi diraih Muhammad Romdon Dahlan (IPK 3,93). Wisudawan Program Sarjana Program Studi Teknik Industri ini menyelesaikan kuliah dalam waktu 3,5 tahun.