• Berita
  • Usai Libur Lebaran, Temuan Kasus Positif Covid-19 di Bandung Bermunculan

Usai Libur Lebaran, Temuan Kasus Positif Covid-19 di Bandung Bermunculan

Sebanyak tujuh orang pengunjung Kebun Binatang Bandung positif terpapar Covid-19.

Petugas kepolisian menjaga arus balik lebaran 2021 di pos penyekatan Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 16 Mei 2021. (Foto: Prima Mulia)

Penulis Emi La Palau17 Mei 2021


BandungBergerak.idKekhawatiran melonjaknya jumlah kasus Covid-19 di Bandung Raya usai libur lebih dari sepekan libur panjang lebaran diharapkan tak terbukti. Namun temuan di lapangan menunjukkan sebaliknya. Sejumlah kasus positif mulai bermunculan walaupun dengan jumlah yang tak signifikan.

Misalnya, hasil rapid test secara acak yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Bandung bersama Satgas Covid-19 Kota Bandung Minggu (16/5/2021), menemukan sebanyak 7 orang pengunjung Kebun Binatang Bandung positif terpapar virus Corona, dengan rincian: 1 orang dari Kupaten Bandung, 1 orang dari Kota Cimahi, dan 3 orang dari Kota Bandung.

Selain di Kebun Binatang, Satgas Covid-19 Bandung juga menemukan 2 orang positif pada pemeriksaan rapid test di Gerbang Tol Mohamaad Toha. Temuan ini hasil tes acak terhadap 12 pengendara pada Rabu (12/5/2021) atau bertepatan dengan pelarangan mudik sebelum lebaran pekan lalu. Total dari tes acak ini menemukan 9 orang positif.

Meski temuan tersebut masih bersifat kasuistik, tentunya tak bisa dipandang sebelah mata mengingat metode tes yang dilakukan bersifat acak atau sporadis. Yang jelas, tes tersebut menunjukkan bahwa di mana ada pergerakan masyarakat, bisa dipastikan di situ ada Covid-19.

Dan penyakit menular tersebut sangat rentan pada situasi kerumunan, interaksi tak berjarak, apalagi tanpa dibarengi protokol kesehatan yang ketat. Data tahun lalu menunjukkan, peningkatan kasus Covid-19 naik tajam setiap usai libur panjang.

Usai lebaran 2020, kenaikannya kasus Covid-19 di Indonesia tembus 93 persen. Peningkatan kasus Covid-19 juga terjadi usai libur panjang pada Agustus 2020 dengan angka lonjakan mencapai 119 persen, libur bulan Oktober 2020 dengan lonjakan 95 persen, begitu juga pada libur natal dan tahun baru.

Baca Juga: Antara Bandung dan India
Tidak Mudik agar Terhindar dari Tsunami Covid-19 seperti di India
Menyikapi Varian Covid-19 dari India, Inggris, dan Lainnya Jika Masuk Indonesia
Membedakan Virus Corona Varian India dengan Covid-19 Biasa

Harus Terus Dilacak

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara memastikan tidak akan berhenti melakukan pelacakan melalui tes rapid antigen secara acak. Pihaknya menargetkan melakukan 1.000 tes rapid antigen untuk pusat-pusat keramaian di Bandung. Temuan kasus positif di Bandung sendiri hasil tes acak yang dilakukan terhadap 428 pengunjung Kebun Binatang Bandung. Tes serupa dilakukan di pusat-pusat keramaian, seperti gerbang tol, mal, tempat wisata taman dan olahraga. Dalam waktu dekat, tes acak dilanjutkan di Saung Angklung Ujo, Trans Studio Bandung, Kiara Artha Park, dan Taman Hutan Raya Bandung.

Ahyani mengatakan, penanganan terhadap temuan kasus positif tergantung asal wilayah orang yang dites. “Kalau luar Bandung sudah koordinasi antar dinas, yang Bandung follow up Puskesmas,” ungkap Ahyani, saat didikonfirmasi BandungBergerak.id, Senin (17/5/2021).

Matketing Communication Kebun Binatang Bandung, Sulhan Syafii membenarkan adanya 7 temuan kasus positif pada pengunjung Kebun Binatang Bandung. “Iya, betul,” kata Sulhan, saat dikonfirmasi. Padahal, Sulhan mengaku pihaknya sudah melakukan sejumlah antisipasi dengan menegakkan protokol kesehatan Covid-19. Pihaknya sudah menambah 40 personel keamanan menjadi 120 orang. Pada hari normal, jumlah personel yang diterjunkan biasanya 80 orang.

Tugas keamanan di antaranya mengingatkan melalui pengeras suara agar pengunjung selalu mematuhi protokol kesehatan. Tak hanya itu, kata Sulhan, petugas keamanan Kebun Binatang Bandung juga dibantu oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berjumlah 18 hingga 20 petugas. Tugas Satpol PP, antara lain, berkeliling di area Kebun Binatang untuk menginatkan pengujung memakai masker dan menjaga jarak.

Sulhan mengklaim pengetatan di Kebun Binatang Bandung dilakukan sejak dari tempat parkir, dengan sistem pembelian karcis hanya dilakukan oleh satu orang tiap kelompok. “Di parkir diingatkan mereka harus menunggu dalam perkelompok datang, misalnya 7 orang, perkeluarga satu orang yang membli tiket, setelah itu baru masuk,” terang Sulhan.

Kunjungan Kebun Binatang Bandung pada libur lebaran kemarin memang mengalami lonjakan. Jumlah pengunjung paling tinggi terjadi pada Sabtu (15/5/2021) yang mencapai angka 10.000 orang. Wisata satwa 14 hektar ini pada hari normal sebelum pandemi memiliki kapasitas maksimal 12 ribu pengunjung. Namun di masa pandemi, Satgas Covid-19 membatasi hanya hanya 50 persen kapasitas.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//