• Budaya
  • Pelaku Seni Jawa Barat sama dengan UMKM Perlu Stimulus Ekonomi

Pelaku Seni Jawa Barat sama dengan UMKM Perlu Stimulus Ekonomi

Komunitas seni sejatinya pelaku UMKM, mereka punya hak sama untuk mendapat stimulus ekonomi.

Gelar Seni Virtual Disbudparpora Kota Cimahi dan DKKC. Festival sebagai stimulus ekonomi kepada seniman terdampak Covid-19 ini akan berlangsung 3 -19 Juni 2021 di channel youtube Budparpora Kota Cimahi. (Dok. BKKC)

Penulis Iman Herdiana29 Mei 2021


BandungBergerak.idSeniman atau pekerja kreatif sama halnya dengan pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Sehingga relaksasi ekonomi penting juga buat para pekerja seni. Namun selama ini, pemerintah cenderung memprioritaskan UMKM, misalnya, dengan adanya bantuan khusus buat UMKM.

Komunitas seni sejatinya pelaku UMKM, mereka punya hak sama untuk mendapat stimulus ekonomi. Maka, Pemerintah Pusat maupun kabupaten/kota didorong memberi perhatian pada komunitas seni dan pelakunya.

Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) Hermana HMT mengatakan, pagebluk Covid-19 dalam kurun waktu dua tahun ini masih menghantui para pekerja seni. Selama pandemi, banyak seniman di Jawa Barat yang sepi pekerjaan. “Mereka sulit melakukan pertunjukan karena pembatasan sosial masa pandemi,” kata  Hermana, saat dihubungi BandungBergerak.id, Sabtu (29/5/2021).

Para pelaku seni di industri kreatif di Jawa Barat perlu didorong agar tetap bisa berkarya, berekspresi, dan bangkit secara ekonomi. Menurutnya, pemerintah bisa memembanu seniman lewat program-program virtual. “Seniman perlu distimulus untuk tetap bisa berkarya dan roda perekonomiannya tetap jalan dengan menampilkannya di dunia daring atau televisi lokal yang ada di daerahnya,” kata Hermana yang juga pendiri komunitas seni Bandoengmooi.

Baca Juga: Melawan Pandemi dengan Festival Virtual
Lukisan Gaya China Tak Pudar Dihantam Pandemi COVID
Mahasiswa Asing Belajar Seni Reak Demi Bisa Kesurupan

Pertunjukan Daring 2021 Kota Cimahi

Di Kota Cimahi, saat ini DKKC bersama Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi sedang bersiap-siap menggelar pertunjukan seni daring bertajuk “Gelar Seni Virtual ke-2 Kota Cimahi”. Acara ini melibatkan 75 komunitas seni yang akan berlangsung 3 -19 Juni 2021 di channel youtube Budparpora Kota Cimahi.

Hermana menyatakan, sektor ekonomi kreatif yang digerakan oleh para pelaku budaya di tahun kedua masa pandemi Covid-19 belum bisa digerakan secara optimal. Ekspresi budaya yang biasa secara langsung berhubungan dengan masyarakat masih sangat terbatas, sehingga roda perekonomian khusunya di sektor pertunjukan seni masih tertatih-tatih.

“Dalam upaya tumbuhkan rasa optimisme, dan mendorong daya juang hidup di tengah pandemi Covid-19, sekaligus membantu dalam pemulihan ekonomi para pelaku budaya yang terdampak di Kota Cimahi, Disbudparora Kota Cimahi bersama DKKC gelar pertunjukan seni secara daring,” ujar Hermana.

Festival pertunjukan daring ini melibatkan 750 orang pelaku seni musik modern, karawitan, tari tradisional, teater, pedalangan, pencak silat, permainan tradisional dan pegiat budaya lainnya. Bersama komunitasnya mereka diberi kesempatan untuk ciptakan karya baru dan menampil karya-karya yang sudah ada.

Pertunjukan dari masing-masing komunitas seni didokumentasikan dalam bentuk video oleh penitia palksana kegiatan yang dilaksanakan 27-30 Mei 2021 di Studio Bandoengmooi dan Sinopsis Kreative Space Kota Cimahi.

Pada festival kali ini, setiap komunitas seni mendapatkan stimulan dari Disbudparpora Kota Cimahi sebesar Rp 1.000.000;  3 karya terbaik pilihan dewan juri medapatkan hadiah berupa uang pembinaan Rp 10.000.000 untuk karya terbaik 1; Rp 7.500.000 untuk karya terbaik 2, Rp 5.000.000 untuk karya terbaik 3; dan 3 peserta katagori favorit pilihan penonton Youtube mendapatkan hadiah uang pembinaan masing-masing Rp 5.000.000.

Fokus Anak Band

Khusus untuk lomba, panitia fokus pada seni musik modern, mengingat anggaran dan ruang gerak yang terbatas. Peserta terjaring sebanyak 40 komunitas musik (band), mereka akan tampil di Gelar Seni Virtual ke-2 Kota Cimahi.

Band menjadi fokus karena empat tahun sebelumnya, Gelar Seni Virtual berturut-turut memfasilitasi lomba seni tradisional (tari, karawitan, pedalangan) dan teater bersifat eksebisi. “Jadi kesempatan kali ini diberikan pada komunitas seni musik modern,” paparnya.

Kepala Disbudparpora Kota Cimahi, Budi Raharja mengatakan, Gelar Seni Virtual ke-2 Kota Cimahi sangat bermanfaat dan patut disambut dengan gembira. Melalui kegiatan ini dapat mendorong dan membantu para pelaku seni budaya yang terdampak Covid-19 dalam menyalurkan karya dan kreasinya yang selama ini tidak terapresiasi.

“Sejalan dengan minat masyarakat terhadap seni yang terus menguat, sudah tentu para seniman dituntut untuk menyajikan karya yang lebih selektif, menarik, inovatif dan berkualitas. Di masa yang akan datang industri seni hedaknya mampu mandiri dan memiliki daya saing yang tinggi, apalagi sekarang ditunjuang dengan kemajuan teknologi digital,” kata Budi Raharja, melalui siaran pers yang diterima BandungBergerak.

Budi menekankan, festival yang diinisiasi Disbudparpora Kota Cimahi ini tetap berlangsung dengan protokol kesehatan penanganan Covid-19, seperti menyiapkan masker, handsanitizer, tempat cuci tangan dan jaga jarak. Budi berharap kegiatan ini dapat membawa manfaat bagi pelaku seni Kota Cimahi yang terdampak Covid-19 dan dapat meningkatkan kreativitas serta melakukan inovasi-inovasi yang bermutu.

“Potensi seni pertunjukan yang ada merupakan salah satu industri kreatif yang dapat mengangkat citra daerah. Semoga kegiatan ini dapat mewujudkan peran serta masyarakat khusunya seniman untuk mendukung suksesnya pembangunan seni budaya dan pariwisata Kota Cimahi, juga Jawa Barat. Semoga pandemi Covid-19 di negeri ini cepat berakhir,” harap Budi.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//