Beban Nakes Berat, Unpad Terjunkan Mahasiswa Bantu Vaksinasi Covid-19
Beban berat para nakes tak sebanding dengan jumlah SDM yang ada. Mereka butuh bantuan dari banyak pihak, termasuk dari mahasiswa.
Penulis Iman Herdiana22 Juli 2021
BandungBergerak.id - Konsentrasi para tenaga kesehatan (nakes) di masa pagebluk harus terpecah antara merawat pasien Covid-19, menangani pasien umum, dan mempercepat vaksinasi. Mereka juga terancam infeksi virus yang menyerang pernapasan tersebut.
Tingginya beban para nakes tak bisa dibiarkan. Perlu uluran tangan dari banyak pihak. Dengan latar belakang tersebut, Universitas Padjadjaran menerjunkan mahasiswanya untuk membantu program vaksinasi di Kabupaten Bandung, salah satu zona merah di klaster Bandung Raya.
Unpad digandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung di bidang vaksinasi Covid-19 karena masih rendahnya capaian imunisasi di kabupaten yang berbatasan dengan Kota Bandung tersebut. Capaian vaksinasi di Kabupaten Bandung dinilai masih rendah, dengan target 2,4 juta penduduk harus sudah selesai divaksin pada Januari 2022.
Hingga data terakhir diupdate, 17 Juli 2021, sasaran vaksinasi dosis pertama di Kabuapten Bandung baru 122.874 orang, dan vaksinasi tahap dua baru 95.531 orang.
Koordinator pelaksana dari Unpad, Yulia Sofiatin, menjelaskan ada sejumlah mahasiswa dari tiga fakultas yang diterjunkan untuk membantu proses vaksinasi di Kabupaten Bandung. Tiga fakultas tersebut yaitu Fakultas Kedokteran, Fakultas Keperawatan, dan Fakultas Ilmu Sosial (FISIP).
“Para mahasiswa diikutsertakan dalam rangkaian kegiatan vaksinasi sesuai dengan kompetensi yang harus mereka capai,” jelas Yulia Sofiatin, melalui keterangan resminya, Rabu (21/7/2021).
Kegiatan bantuan tenaga untuk vaksinasi tersebut dikaitkan dengan kegiatan akademik untuk mahasiswa. Artinya, ada beberapa kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa melalui kegiatan vaksinasi Covid-19.
Untuk FK dan Fkep, mahasiswa didorong untuk mampu melakukan wawancara guna menilai kondisi kesehatan peserta vaksinasi. Untuk itu, sejumlah mahasiswa diikutsertakan pada kegiatan skrining pra-vaksinasi.
Mahasiswa lainnya bertugas di pos vaksinasi dan pos pengawasan pascavaksinasi. Hal ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengelola dan melaksanakan vaksinasi dengan baik.
Sementara mahasiswa dari FISIP diikutsertakan untuk melakukan pengelolaan data di pos pencatatan dan pelaporan. Yulia memastikan, seluruh kinerja dari para relawan mahasiswa dilakukan supervisi dari para dosen.
“Tim mahasiswa ini tugasnya lebih banyak untuk membantu petugas resmi dari Dinkes Kab. Bandung. Tentunya dengan tetap mengutamakan keselamatan masyarakat,” kata Yulia.
Baca Juga: DATA BICARA: Pandemi Berlarut-larut, Jumlah Penduduk Miskin dan Penganggur Terbuka di Kota Bandung Bisa Kembali Melambung
Data Ketersediaan Tempat Tidur Covid-19 di Rumah Sakit Kota Bandung per 23 Juli 2021
Pemerintah Direkomendasikan Libatkan Mahasiswa Kedokteran dalam Penanganan Pagebluk
Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat FK Unpad itu mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian pertama dari kegiatan akselerasi vaksinasi di Kab. Bandung. Rencananya, kegiatan serupa akan dilaksanakan secara rutin hingga Desember mendatang.
“Unpad masih menunggu jadwal lebih lanjut,” tambahnya.
Selain percepatan vaksinasi yang masih rendah, kendala lainnya dari akselerasi vaksinasi secara nasional adalah terbatasnya jumlah tenaga kesehatan yang bertugas. Padahal, banyaknya jumlah sasaran vaksin sebanyak 180 juta orang di Indonesia harus diselesaikan maksimal pada Januari 2022.
Yulia menuturkan, beban tenaga kesehatan juga ditambah dengan penanganan pasien Covid-19 yang masih tinggi, serta banyaknya tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19. Karena itu, beban vaksinasi ini harus dibagi, termasuk kepada para mahasiswa.
Perlu diketahui, Kabupaten Bandung termasuk zona dengan lonjakan kasus mengkhawatirkan sejak pertama kali ledakan pasien mulai Juni lalu. Total terkonfirmasi Covid-19 Kabupaten Bandung hingga data termutakhir (21/7/2021) mencapai 27.431 orang.
Sebanyak 22.067 orang di antaranya sembuh, dan 527 orang meninggal dunia. Sementara kasus aktif atau dalam perawatan Covid-19 Kabupaten Bandung sebanyak 4.837 orang, jumlah suspek 136 orang, dan kontak erat 1.019 orang.