• Berita
  • Pandemi Covid-19 Bandung Raya: Pelacakan Kontak Kurang Agresif

Pandemi Covid-19 Bandung Raya: Pelacakan Kontak Kurang Agresif

Kabupaten Bandung Barat tercatat sebagai daerah yang kurang melakukan pemutakhiran data Covid-19.

Warga antre untuk mencairkan uang bantuan sosial di kawasan Antapani, Bandung, 22 Juli 2021. Setiap KK mendapat bantuan uang tunai Rp 500.000 saat pemerintah memperpanjang PPKM darurat selama 5 hari. (Foto: Prima Mulia)

Penulis Iman Herdiana23 Juli 2021


BandungBergerak.idPandemi Covid-19 Bandung Raya belum menunjukan penurunan jumlah kasus harian. Total terdapat 14.317 orang pasien dalam perawatan di ruang rawat inap maupun isolasi mandiri, per data terkini, Kamis (22/07/2021). Belum termasuk dengan ribuan suspek dan kontak erat yang masih dalam pemantauan.

Total kasus konfirmasi positif selama pandemi Covid-19 Bandung Raya mencapai 83.567 orang, sebanyak 67.250 orang di antaranya sembuh, dan terdapat 2.082 orang meninggal karena Covid-19 maupun probable.

Semua kasus tersebar di kelurahan dan desa se-Bandung Raya yang meliputi empat wilayah, yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi.

Kabupaten Bandung Barat tercatat sebagai daerah yang kurang melakukan pemutakhiran data Covid-19. Situs pusat data Covid-19 Kabupaten Bandung Barat bahkan menghilang di internet. Pusat data Covid-19 Kabupaten Bandung Barat terakhir kali bisa diakses pada 15 Juli 2021.

Ketersediaan data Covid-19 penting untuk menanggulangi dan pengendalikan bencana yang sudah berlangsung sejak 2020 itu. Data yang tidak terbuka dan tidak akurat akan menyulitkan upaya meredam pagebluk yang tengah memuncak,

Pengendalian pagebluk juga memerlukan kerja sama anatara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah harus menggencarkan pelacakan kontak (tracing, testing, treatment atau 3T) untuk diindaklanjuti, menggencarkan vaksinasi, memberikan bansos kepada masyarakat terdampak, dan masyarakat sendiri harus disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Sementara rendahnya jumlah suspek dan kontak erat menunjukkan diperlukan 3T yang lebih agresif lagi.

Covid-19 Kota Bandung

Covid-19 Kota Bandung hingga Kamis (22/07/2021) total mencapai 32.925 orang (bertambah 329 orang). Kasus konfirmasi sembuh 25.276 orang (bertambah 527 orang). Sedangkan konfirmasi meninggal 1.104 orang (bertambah 37 orang).

Tercatat ada 6.545 orang pasien konfirmasi aktif. Sedangkan jumlah suspek dipantau 3.599 orang, dan kontak erat dipantau 264 orang. Semua kasus tersebar di 30 kecamatan yang ada. Berikut ini 10 kecamatan konfirmasi aktif tertinggi di Kota Bandung:

Kecamatan Kiaracondong 520 kasus, Bojongloa Kaler 472 kasus, Rancasari 400 kasus, Antapani 390 kasus, Sukasari 367 kasus, Batununggal 325 kasus, Coblong 305 kasus, Regol 260 kasus, Lengkong 255 kasus, Babakan Ciparay 246 kasus.

10 kelurahan konfirmasi aktif tertinggi Antapani Kidul 215 kasus, Cipamokolan 209 kasus, Babakan Sari 162 kasus, Sarijadi 152 kasus, Manjahlega 150 kasus, Gegerkalong 150 kasus, Antapani Tengah 147 kasus, Kopo 133 kasus, Jamika 131 kasus, Dago 125 kasus.

Baca Juga: Anak-anak Bandung Rentan Ditinggal Orang Tua karena Pagebluk
Skenario “PPKM Darurat dulu, Bansos Kemudian” Dinilai tak Tepat
RSHS Bandung Kesulitan Cari Pemasok Oksigen Medis

Covid-19 Kabupaten Bandung

Covid-19 Kabupaten Bandung hingga Rabu, 21 Juli 2021 total mencapai 27.431 orang (bertambah 219 kasus). Sebanyak 22.067 di antaranya sembuh. Kasus meninggal tercatat 527 orang.

Tercatat 4.837 pasien aktif atau dalam perawatan, sementara suspek sebanyak 136 orang, kontak erat 1.019 orang. Kecamatan yang memiliki jumlah kasus aktif lebih dari 20 orang, yaitu:

Kecamatan Arjasari 131 kasus, Baleendah 496 kasus, Banjaran 24 kasus, Bojongsoang 234 kasus, Cangkuang 101 kasus, Cicalengka 155 kasus, Cikancung 80 kasus, Cilengkrang 44 kasus, Cileunyi 118 kasus, Cimaung 25 kasus, Cimenyan 329 kasus, Ciparay 72 kasus, Ciwidey 33 kasus, Dayeuhkolot 136 kasus;

Kecamatan Ibun 112 kasus, Katapang 318 kasus; Kertasari 20 kasus, Kutawaringin 268 kasus, Majalaya 73 kasus, Margaasih 235 kasus, Margahayu 416 kasus, Nagreg 37 kasus, Pacet 192 kasus, Pameungpeuk 136 kasus, Pangalengan 52 kasus, Paseh 272 kasus, Rancabali 53 kasus, Rancaekek 341 kasus, Solokan Jeruk 59 kasus, Soreang 257 kasus.

Covid-19 Kabupaten Bandung Barat

Kabupaten Bandung Barat terakhir memutakhirkan datanya 15 Juli 2021. Kasus aktif dalam perawatan sebanyak 1.530 orang, suspek 46 orang, dan kontak erat 145 orang.

Total kasus terkonfirmasi Covid-19 Kabupaten Bandung Barat sebanyak 12.856 orang, ada 11.154 orang di antaranya sembuh. Tercatat 172 orang meninggal karena positif Covid-19, dan 50 orang meninggal dalam status probable.

Kabupaten dengan 16 kecamatan ini sudah lama tidak melakukan pemutakhiran peta sebaran kasus per kecamatan maupun per desa.

Covid-19 Kota Cimahi

Hingga Kamis, 22 Juli 2021, konfirmasi aktif Covid-19 Kota Cimahi sebanyak 1.405 orang. Jumlah suspek 632 oran, dan kontak erat 237 orang.

Total kasus konfirmasi positif Kota Cimahi mencapai 10.355 orang. Sebanyak 8.753 di antaranya sembuh, dan meninggal 197 orang, serta meninggal dalam status probable 32 orang.

Semua kasus Covid-19 Kota Cimahi tersebar di 3 kecamatan dan 15 kelurahan yang ada, yakni: Cimahi 20 kasus, Setiamanah 20 kasus, Padasuka 110 kasus, Cibeber 100 kasus, Leuwigajah 22 kasus, Utama 56 kasus, Kelurahan Melong 237 kasus, Cibeureum 145 kasus, Cigugur Tengah 114 kasus, Baros 62 kasus, Karangmekar 13 kasus, Pasirkaliki 83 kasus, Cibabat 69 kasus, Citeureup 149 kasus, Cipageran 205 kasus.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//