• Kampus
  • Mau Kuliah di Luar Negeri? Kenali dulu Program Beasiswa IISMA Kemendikbud

Mau Kuliah di Luar Negeri? Kenali dulu Program Beasiswa IISMA Kemendikbud

Dana beasiswa yang disiapkan untuk program IISMA mencapai Rp 500 miliar untuk tahun ini.

Aula Timur Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Ganesha, Bandung, 11 Mei 2021. (Foto: Virliya Putricantika)

Penulis Iman Herdiana16 September 2021


BandungBergerak.idKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI membuka kesempatan bagi putra-putri terbaik yang ingin mengenyam pendidikan di luar negeri, melalui Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). IISMA merupakan bagian dari progam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang mengirimkan pesertanya ke kampus luar negeri.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani, mengibaratkan program IISMA sebagai program platinum bertaburkan berlian, sebab sebelumnya belum pernah ada program serupa yang mengirimkan lebih dari 200 mahasiswa untuk belajar di kampus ternama di luar negeri dengan rekognisi sebanyak 20 Satuan Kredit Semester (SKS).

“Program IISMA ini merupakan program unggulan karena uangnya juga paling banyak. Oleh Mas Menteri (Mendikbudristek Nadiem Makarim) disiapkan sampai dengan Rp 500 miliar, khusus untuk program IISMA. Dan ini merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” kata Paristiyanti Nurwardani, dalam sosialisasi daring mengenai IISMA, dikutip dari laman Kemendikbud, Kamis (16/9/2021).

IISMA didesain dengan konsep adaptive learning, di mana mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengambil mata kuliah di luar program studinya. Program ini juga dirancang untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang kampusnya belum bermitra dengan perguruan tinggi di luar negeri, untuk tetap bisa berkuliah di luar negeri. Sebab, IISMA sudah difasilitasi oleh Kemendikbudristek serta dibiayai penuh oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Namun tentu saja ada beberapa persayaratan tertentu untuk dapat menikmati program unggulan MBKM ini, seperti peserta harus merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang duduk di semester 4-7, bisa berbahasa Inggris, dan memiliki IPK minimal 3.

Kepala Sub Kempok Kerja (Kasubpokja) IISMA, Juniadi, menyampaikan bahwa Kemendikbudristek bekerja sama dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) serta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di masing-masing negara untuk memastikan bahwa seluuruh mahasiswa yang mengikuti Program IISMA  terpantau sehat, selamat, dan aman hingga pulang ke Tanah Air.

Baca Juga: Selain Beasiswa BNI, Itenas Bandung Menyediakan Beragam Beasiswa untuk Mahasiswanya
Daftar Kampus di Jawa Barat Tujuan Beasiswa LPDP Reguler 2021
Mengenal 5 Beasiswa di Kampus Unpar
Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa Jabar Future Leaders Scholarship
Jadwal Pendaftaran dan Persyaratan Beasiswa Persiapan Studi Magister ke Luar Negeri

Mitra IISMA: 73 Perguruan Tinggi dari 31 Negara

Program beasiswa Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia atau Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA) diluncurkan Kemendikbudristek dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), 11 Mei 2021 lalu. Program ini diperuntukkan bagi mahasiswa tingkat sarjana (S1) untuk belajar selama 1 (satu) semester di perguruan tinggi terkemuka di dunia yang menjadi mitra Kemendikbudristek.

Lewat Beasiswa IISMA, peserta diharapkan mendapat pengayaan, wawasan, serta kompetensi di dunia nyata sesuai dengan minat dan cita-cita. Hingga 2021 saat ini perguruan tinggi mitra IISMA mencapai 73 perguruan tinggi dari 31 negara.  

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan bahwa lingkungan belajar yang beragam akan memberi dampak positif terhadap pengembangan potensi individu.

“Menuntut ilmu di berbagai lingkungan belajar telah membentuk saya secara intelektual maupun karakter. Jika kita ingin para mahasiswa mempertajam pemikiran dan mengejar mimpi-mimpi mereka, kita harus mentransformasi sistem pendidikan tinggi agar lebih relevan dengan dunia di luar kampus,” ujar Nadiem Makarim.

Program Beasiswa IISMA bertujuan memberikan hak dan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan pengembangan diri di luar kampusnya pada perguruan tinggi terbaik luar negeri. Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka sendiri akan memberikan dampak positif bagi mahasiswa dan perguruan tinggi di Indonesia. Mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja di mana mereka dapat belajar dari praktik terbaik di industri, organisasi kemanusiaan, dan institusi penelitian kelas dunia.

Mendikbudristek mengungkapkan bahwa program IISMA membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat mengambil mata kuliah atau kegiatan di luar prodi yang dapat disetarakan hingga 20 sks dengan kompetensi prodinya, melalui mata kuliah dan aktivitas pengembangan diri yang diminati dan sesuai dengan persyaratan yang berlaku di perguruan tinggi mitra di luar negeri.

“Dengan program beasiswa ini, mahasiswa yang memenuhi syarat, terlepas dari latar belakang dan asal perguruan tinggi, akan mendapatkan kredit dari perguruan tinggi luar negeri yang menjadi mitra. Mahasiswa difasilitasi untuk meraih capaian pembelajaran sesuai minat dan bakatnya, sehingga setelah lulus program sarjana dapat bersaing dalam lapangan perkerjaan hingga ke tingkat global,” jelas Nadiem Makarim.

“Berbeda dari sebelumnya, perguruan tinggi kini memiliki lebih banyak keleluasaan untuk berinovasi dalam pengembangan kurikulum sesuai tujuan strategis masing-masing. Mereka juga mampu mengembangkan kemitraan dengan industri dan yang terpenting merancang keunggulan kampus masing-masing untuk menarik mahasiswa baru,” ucap Nadiem. 

Dukungan dari LPDP

Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso menyampaikan bahwa IISMA adalah sebuah terobosan yang baik. Dukungan dari LPDP untuk program ini meliputi hampir semua pembiayaan yang dibutuhkan mahasiswa untuk belajar di luar negeri. Selebihnya, mahasiswa hanya perlu berusaha gigih agar lolos seleksi sehingga bisa diterima di program ini. 

“Selain uang pendaftaran dan SPP yang akan diberikan langsung ke perguruan tinggi mitra, kami juga menyediakan biaya perjalanan PP kelas ekonomi dari kota asal ke kota tujuan belajar, biaya hidup bulanan di negara tujuan sesuai ketentuan LPDP, serta asuransi kesehatan selama mengikuti program, termasuk juga biaya untuk tes PCR terkait pemeriksaan Covid-19 sebelum berangkat ke negara tujuan dan saat kembali ke Indonesia, kemudian juga biaya penerbitan visa, dan pendanaan atas keadaan darurat (yang mungkin terjadi) secara kolektif,” terangnya.

Dwi Larso menyebutkan bahwa tahun ini pihaknya memberikan kesempatan kepada 1.000 mahasiswa terbaik untuk belajar di universitas top dunia.

“Ini adalah kesempatan emas, maka kami mendorong agar mahasiswa sekalian bisa antusias memanfaatkannya untuk mendapat pembelajaran terbaik dan berjejaring di tingkat global. Kami akan dukung putra-putri bangsa untuk mendapat pengalaman di luar negeri,” tekannya.

Sementara Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Dikti, Kemendikbudristek, Aris Junaidi, menyampaikan bahwa saat ini perguruan tinggi asing yang berpartisipasi dalam IISMA sudah mengirimkan proposal, ketentuan protokol kesehatan, dan syarat lainnya yang harus dipenuhi mahasiswa sebelum berangkat.

“Sudah banyak perguruan tinggi top dunia yang siap menerima mahasiswa kita, seperti Inggris Raya, Amerika Serikat, Singapura, Kanada, Malaysia, Korea Selatan. Sementara untuk Australia dan Selandia Baru belum bisa karena masih dalam situasi lockdown,” terang Aris.

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dan mahasiswa yang tertarik dapat mengakses https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/ atau https://beasiswa.kemdikbud.go.id/.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//