• Pemerintah
  • Data Rata-rata Rit Harian Truk Sampah Kota Bandung 2011-2019, Intensitas Meninggi Berkontribusi pada Rusaknya Jalan

Data Rata-rata Rit Harian Truk Sampah Kota Bandung 2011-2019, Intensitas Meninggi Berkontribusi pada Rusaknya Jalan

Di tahun 2019, truk-truk sampah menggilas badan jalan sebanyak 536 kali dalam sehari.

Penulis Sarah Ashilah24 September 2021


BandungBergerak.idProduksi sampah Kota Bandung yang terus meningkat bukan hanya berpengaruh pada pencemaran lingkungan, namun juga berdampak pada beban jalan yang dilalui truk-truk pengangkutan sampah dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Merujuk pada data Open Data Kota Bandung Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), dalam 10 tahun terakhir terdapat tren peningkatan jumlah RIT truk sampah per harinya. Satu RIT dapat diartikan 1 kali pergi dan 1 kali pulang. Itu berarti dalam satu RIT, sebuah truk menggilas badan jalan di dalam rute yang sama sebanyak dua kali.

Dalam jangka 2011-2019, rata-rata RIT harian bertambah sebanyak 79 kali. Dari 189 kali di tahun 2011 menjadi 268 kali pada 2019. Artinya di tahun 2019, truk-truk sampah menggilas badan jalan sebanyak 536 kali dalam sehari.

Menurut Jurnal Teknik Industri Penentuan Rute Truk Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah di Bandung yang disusun Lisye Fitria, Susy Susanty, dan Suprayogi, proses pengambilan sampah di Bandung saat ini memang masih dilakukan dengan menggunakan cara bak rute dan kontainer.

Baca Juga: Data Sumber Sarana Air Minum Penduduk Kota Bandung, Pipa PDAM belum Menjangkau Seluruh Warga
Data Curah Hujan di Kota Bandung 1998-2020, Tahun 2010 Paling Basah
Data 44 Hektare Tutupan Pohon di Kota Bandung Hilang dalam 18 Tahun Terakhir, Mengakibatkan Fenomena Urban Heat Island

Pada model bak rute atau pengumpulan sampah bak, truk-truk sampah akan mendatangi beberapa TPS untuk mengangkut sampah. Setelah penuh, barulah truk tersebut menuju TPA untuk memuntahkan isinya di sana.

Sementara pada cara kedua, atau sistem direct shipping, truk-truk sampah mengambil kontainer-kontainer berisi sampah. Truk dengan kontainer kosong akan menurunkan kontainer tersebut dan menggantinya dengan kontainer penuh, lalu menuju ke TPA.

Jurnal hasil kolaborasi antara Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional Bandung (ITENAS) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu juga menilai rute pengangkutan sampah yang dilalui truk-truk sampah tidak efektif.

Di sisi lain, melonjaknya jumlah angkutan sampah menunjukkan bahwa volume sampah Kota Bandung terus meningkat. Program yang digalakkan Pemkot Bandung mengenai pemilahan dan pengurangan sampah masih perlu lebih gencar lagi disosialisasikan ke masyarakat.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//