UIN Bandung Tawarkan Beasiswa Tahfiz kepada Santri Pondok Pesantren Al-Kasyaf
Beasiswa Tahfiz UIN SGD Bandung diberikan kepada mahasiswa yang hafal Al Quran.
Penulis Iman Herdiana29 September 2021
BandungBergerak.id - Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Mahmud, berjanji akan memberikan beasiswa Tahfiz SGD Bandung kepada santri Pondok Pesantren Al-Kasyaf penghafal Al-Qur’an dan ingin melanjutkan kuliah S1. Beasiswa Tahfiz merupakan salah satu program beasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa yang hafal Al Quran.
“Untuk santri yang hafal Al-Qur’an 10 juz dan ingin melanjutkan kuliah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung akan diberikan beasiswa, yang lulus S1 dan S2 dengan IPK 3,5 dan ingin melanjutkan kuliah diberikan beasiswa,” tegas Mahmud, mengutip laman resmi UIN SGD Bandung, Rabu (29/9/2021).
Rektor menyampaikan informasi Beasiswa Tahfiz UIN SGD Bandung tersebut dalam acara Launching Bakti Sosial UIN SGD Bandung bersama Komunitas Classic Baik Love and Charity bertajuk “Mengabdi Karena Cinta, Memberi dari Hati” di Pondok Pesantren Yatim dan Dhuafa Al-Kasyaf, Jumat (24/09/2021). Dalam kesempatan tersebut, UIN SGD Bandung menghibahkan kendaraan roda empat untuk operasional Pondok Pesantren Al-Kasyaf.
Rektor berpesan kepada santri agar terus belajar, berbagai dan memberikan manfaat baik untuk diri sendiri maupun lingkungan.
“Caranya mendapatkan beasiswa Tahfiz itu harus belajar dengan sungguh-sungguh. Rajin menghafal Al-Qur’an. Jadilah pembelajar yang baik untuk diri sendiri dan orang lain. Janji Allah SWT ketika mencari ilmu dan belajar dengan sungguh-sungguh pasti diangkat derajatnya.”
Baca Juga: Beragam Beasiswa Universitas Widyatama
Unpad Sediakan Beasiswa Doktor dan Fast Track Magister-Doktor
Beragam Program Beasiswa ke Amerika Serikat bagi WNI
Mengenal Beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) Unpar
Syarat Program Beasiswa Aperti BUMN 2021
Rektor mengaku banyak belajar dari Mang Geo (Giovani van Rega, ustaz sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Al-Kasyaf), tentang berbagai dan memberikan manfaat terhadap orang lain. Ia berharap Pondok Pesantren Al-Kasyaf melahirkan generasi tercerahkan.
Giovani van Rega berhadap ada santrinya yang bisa kuliah di UIN SGD Bandung. Ia menjelaskan Pondok Pesantren Yatim dan Dhu’afa Al-Kasyaf mempunyai ciri khas sebagai pesantren terbaik dan merupakan pesantren pelopor dalam bidang menulis dan public speaking (dakwah).
“Sebuah kehormatan bagi kami atas kedatangan rombongan dari UIN Bandung, Komunitas Baik. Meskipun mempunyai kendaraan yang banyak, tapi datang dengan kendaraan yang sederhana karena kesederhanaan merupakan baju ketaqwaan seseorang yang beriman,” paparnya.
Mang Geo menyampaikan Pondok Pesantren Al-Kasyaf ini mempunyai visi untuk menjadikan anak yatim dan dhuafa sebagai Mufassir Al-Quran. Yaitu mempunyai kemampuan menafsirkan al-Quran dalam berbagai bidang sesuai dengan kompetensinya. PPYD al-Kasyaf ini mempunyai kompetensi dalam menulis, public speaking, Tahfiz dan bahasa.
Pondok Pesantren Al-Kasyaf ini menggunakan kurikulum terpadu yang menggabungkan ajaran Islam (Dien), dan pengetahuan umum dan pendidikan berasrama. Para santri dilatih untuk mampu memiliki kompetensi tahfidz, sains, bahasa, dan ilmu agama.
Ada sekitar 200 santri yang belajar di pondok pesantren tersebut. Mereka berasal dari berbagai pulau, seperti Ambon, Maluku, Batam dan yang paling banyak dari Garut, daerah Pakenjeng. Santri yang belajar di pesantren ini berasal dari berbagai kalangan, mulai yatim, duafa, tidak tahu orang tuanya, dan marginal. Santri yang belajar di Pesantren Al-Kasyaf tidak dipungut biaya.