Integrasi Ilmu Keislaman dan Kesundaan di Fakultas Kedokteran Unpas
Nilai-nilai keislaman dan kesundaan diterapkan pada praktik maupun keterampilan dan pembelajaran nonkurikuler di Fakultas Kedokteran Unpas.
Penulis Iman Herdiana19 Oktober 2022
BandungBergerak.id - Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan (FK Unpas) berusaha mengintegrasikan keilmuannya dengan nilai-nilai keislaman dan kesundaan. Nilai-nilai ini diterapkan pada praktik-praktik medis maupun materi perkuliahan.
Bagaimana integrasi ini dilakukan? Dekan FK Unpas Dedi Rachmadi memberi contoh bahwa pada saat mahasiswa menjalani tutorial mata kuliah gastrointestinal (sistem saluran pencernaan), mereka mahasiswa harus tahu kenapa seseorang bisa terkena penyakit diare dari sudut pandang keislaman.
Kasus lainnya, ketika seorang muslim memiliki luka di lengan yang mengharuskan dibalut perban, mahasiswa diminta berpendapat bagaimana cara orang tersebut berwudu, dilengkapi dalil atau hadis untuk memperkuat pendapatnya.
Sementara itu, nilai-nilai kesundaan lebih banyak diterapkan pada latihan keterampilan dan pembelajaran non-kurikuler.
“Jadi ditekankan ke tata krama Sunda. Someah (ramah) menghadapi pasien, mengedepankan akhlakul karimah, handap asor (respek dan toleran) terhadap sesama, asah asih asuh (edukasi, peduli, menyayangi), dan motekar (kreatif, ulet, inovatif),” terang Dedi Rachmadi, dikutip dari laman Unpas, Rabu (19/10/2022).
Baca Juga: Bandung PPKM Level 2, Unpas Mulai Buka Asrama Putri
Unpas Siap Buka Prodi e-Commerce
Beasiswa Jabar Future Leaders Scholarship 2021: 16 Mahasiswa Unpas Lolos
Angkatan Keempat
Tahun ini, Unpas menerima 51 mahasiswa baru Tahun Angkatan 2022/2023. Mereka dikukuhkan melalui kegiatan orientasi bertajuk BRAIN (Be Ready as Intelligent Medical Student), September lalu.
Dalam mendidik mahasiswa, Fakultas Kedokteran Unpas memiliki program kesehatan masyarakat yang dikemas dalam Public Health Empowerment Program (PHEP).
Di setiap semester, mahasiswa akan diberi penguatan tentang ilmu kesehatan masyarakat dan diterjunkan ke lapangan untuk menanggulangi masalah kesehatan masyarakat.
“Sebetulnya hampir sama dengan implementasi ilmu kesehatan masyarakat, hanya diperkuat supaya ke depannya masyarakat bisa menangani masalah kesehatan di sekitarnya secara mandiri, dibantu lulusan dokter FK Unpas,” katanya, saat menjelaskan PHEP.
Lewat PHEP, mahasiswa dituntut untuk memberdayakan masyarakat, sehingga terwujud kesadaran dan kemandirian masyarakat.
“Penguatannya dimulai dari semester 1 sampai semester 8. Bebannya paling sedikit 2 SKS dengan level yang berbeda-beda tiap semester,” sambungnya.