• Kolom
  • NGABUBURIT MENYIGI BUMI #6: Cipanas, Air yang Direbus Panas Magma

NGABUBURIT MENYIGI BUMI #6: Cipanas, Air yang Direbus Panas Magma

Mata air panas terbentuk ketika air tanah terpanasi oleh panas magma dari dalam bumi. Mata air panas akan selalu ada bila ketersediaan air tanah mencukupi.

T. Bachtiar

Geografiwan Indonesia, anggota Kelompok Riset Cekungan Bandung dan IAGI Jabar Banten (Ig: @tbachtiargeo)

Luas kawasan Cipanas yang berupa kolam pada Peta Lembar Garoet (1909) dan Peta Lembar Tjidjoegal (1910) terbitan Topographisch Bureau mencapai 3.540 m2. Tahun 2022 tinggal sepuluh persennya. (Peta digital: KITLV Heritage Collection)

28 Maret 2023


BandungBergerak.id – Rona bumi Jawa Barat yang bergunung-gunung, terbentuk karena dinamika bumi yang tiada henti sampai saat ini. Gunung-gunungapi dari waktu ke waktu, ada yang sudah tidak aktif lagi, yang terbentuk puluhan juta tahun yang lalu, yang wujud gunungnya sering sudah tidak seperti gunungapi yang kerucut. Disusul gunung-gunungapi tua, yang masih menyisakan wujud gunungapinya, namun sudah tidak aktif lagi, dan tidak menyisakan tanda-tanda sebagai gunungapi. Dan terdapat gunung-gunungapi aktif, dengan ciri utama berkawah, sebagai lubang tempat letusan. Ada juga yang meninggalkan jejak gunungapi dengan mata air panas. Inilah yang menjadi sebab, mengapa di Jawa Barat banyak terdapat mata air panas.

Di Jawa Barat mata air panas itu populer dengan sebutan cipanas, yang berarti air panas. Mata air dari dalam tanah yang naik ke permukaan, ke luar di mata air. Debit airnya beragam, demikian juga suhunya, mulai dari hangat hingga sangat panas. Kalau air panas itu suhunya sangat panas kalau disentuh, seperti disengat engang, sejenis lebah, maka disebut mata air itu Ciengang.

Mata air panas sudah sejak lama digunakan oleh masyarakat sebagai tempat untuk mandi, terapi untuk memulihkan kesegaran badan, bahkan menjadi terapi penyembuhan penyakit kulit. Sedangkan mata air panas yang suhunya tinggi, seperti di kawah-kawah gunungapi, dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata merebus telur.

Di Jawa Barat, Cipanas, Garut, yang jaraknya hanya empat kilometer dari ibu kota kabupaten, merupakan mata air panas yang pertama dikelola dengan baik sejak awal abad ke-20. Kota Garut dan sekitarnya, Cipanas pada khususnya khususnya, sudah menjadi daya tarik wisata sejak lama. Kota Garut sanggup menarik wisatawan mancanegara, seperti Charlie Chaplin, komedian Amerika yang termasyhur, pernah dua kali berkunjung ke Cipanas, yaitu pada tahun1923 dan 1928.

Yang menjadi daya tarik Cipanas pada awal abad ke-20 itu ternyata bukan hanya air panasnya semata, namun rona buminya secara keseluruhan. Kawasan Cipanas saat itu masih berupa puluhan petak-petak balong, kolam ikan yang seluasnya mencapai 3.540 m2. Kini, daya tarik kawasan ini hanya tinggal air panasnya saja, karena pembangunan penunjangnya dengan cara menimbun balong-balong itu. Sekarang balong-balong yang tersisa hanya tinggal sepuluh persennya saja.

Baca Juga: NGABUBURIT MENYIGI BUMI #5: Sabuk Hijau Melindungi Kemegahan Pantai dan Warga Pangandaran
NGABUBURIT MENYIGI BUMI #4: Jalan Baru di Ruas Jalan Lebakjero
NGABUBURIT MENYIGI BUMI #3: Ciuyah, Mataair Asin Berumur Jutaan Tahun
NGABUBURIT MENYIGI BUMI #2: Harmoni Hidup di Atas Endapan Danau Bandung Purba

Mata Air Panas dan Gunungapi

Mata air panas di Cipanas, Garut, sangat erat kaitannya dengan Gunung Guntur, gunungapi aktif yang akan meletus pada suatu hari nanti. Mata air panas terbentuk ketika air meteorik yang meresap menjadi air tanah terpanaskan oleh panas magma dari dalam bumi. Dengan adanya patahan atau sesar yang ada di sekitar gunungapi itu, memungkinkan air mengalir lebih dalam, kemudian bersentuhan dengan panas batuan yang terus-menerus terpanasi oleh panas magma. Air panas itu kemudian ke luar di mata air, atau sengaja dibor pada lokasi dan kedalaman tertentu.

Di Kabupaten Garut, Cipanas bukan hanya ada di Kampung Cipanas, Desa Rancabango, Desa Cimanganten, dan Desa Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler, tapi terdapat ada Cipanas di Kawah Talaga Bodas dan di Kawah Kamojang.

Beberapa contoh mata air panas yang terdapat di Jawa Barat, baik yang sudah dikelola dengan baik dan ala kadarnya. Masih banyak mata air panas yang tidak tercantum dalam tulisan ini.

Di Kabupaten Bandung terdapat dua mata air panas, yaitu di Cibolang, Desa Wanasuka, Kecamatan Pangalengan; dan Cipanas Ciwalini di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Ciwidey. Di Kabupaten Bandung Barat terdapat Cipanas di Kampung Cipanas, Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat; Cipanas di Kampung Nagrak Kulon, Sukajaya, Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong; dan Cipanas Maribaya di Desa Langensari, Kecamatan Lembang.

Cipanas di Kabupaten Tasikmalaya terdapat di Kampung Cipanas, Desa Parung, Kecamatan Cibalong; Cipanas Desa Ciheras, Kecamatan Cipatujah; Cipanas Cipatuh di Desa Sundakerta, Kecamatan Sukahening; Cipanas Kampung Citiis di Desa Padakembang, Kecamatan Padakembang; Cipanas Ciawi di Desa Pamoyanan, Kecamatan Kadipaten; dan Air Tanjung di Kampung Cukang, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.

Di Kabupaten Bogor ada Cipanas Gunung Pancar, Karang Tengah, Kecamatan Babakanmadang; Cipanas Giritirta, Desa Karang Tengah; Cipanas Ciseeng di Desa Bojong Indah, Ciseeng, Kecamatan Parung; Cipanas Ciparay di Kampung Ciparay, Desa Gunungsari, Kecamatan Pamijahan; Cipanas Gunung Peyek, Ciseeng, Bojong Indah, Kecamatan Parung.

Di Kabupaten Cianjur ada Cipanas di Desa Cipanas, Kecamatan Cipanas. Di Kabupaten Sumedang ada Cipanas di Desa Cipanas, Kecamatan Tanjungkerta; dan Cipanas Cileungsing di Dusun Cileungsing, Desa Cilangkap, Kecamatan Buahdua. Di Kabupaten Cirebon ada Cipanas di Desa Cipanas, Kecamatan Dukuhpuntang; dan banyu panas Palimanan di Desa Palimanan Barat, Kecamatan Gempol. Di Kabupaten Ciamis ada Cipanas Gegerbentang di Desa Cikupa, Kecamatan Banjaranyar. Di Kabupaten Sukabumi ada Cipanas di Desa Wangunsari, Kecamatan Cisolok.

Di Kabupaten Subang ada Cipanas di Kampung Nagrak, Kecamatan Ciater. Di Kabupaten Kuningan ada Cipanas di Desa Sangkanhurip, Kecamatan Cigandamekar; Cipanas Kampung Cikadu di Desa Subang, Kecamatan Subang; dan Cipanas Ciniru di Desa Ciniru, Kecamatan Jalaksana.

Di berbagai tempat di Jawa Barat, Cipanas sudah banyak dikelola menjadi tujuan wisata. Mata air panas akan selalu ada bila ketersediaan air tanah di dalam perut gunung itu mencukupi. Inilah yang menuntut keikutsertaan pengguna mata air panas itu untuk turut serta menghijaukan daerah tangkapan hujannya, agar ketersediaan air tanah selalu mencukupi kebutuhan. Kalau hutannya sudah menjadi kebun sayur, air hujan tidak akan meresap dengan baik menjadi air tanah. Lalu apa yang akan dipanaskan?

 

Editor: Redaksi

COMMENTS

//