• Berita
  • Aksi Solidaritas Palestina di Taman Dago Cikapayang Diancam Dibubarkan Satpol PP Kota Bandung

Aksi Solidaritas Palestina di Taman Dago Cikapayang Diancam Dibubarkan Satpol PP Kota Bandung

Selain akan membubarkan aksi solidaritas Palestina, Satpol PP Kota Bandung juga menanyakan KTP peserta aksi di Taman Dago Cikapayang, Bandung.

Kemah solidaritas Palestina di Taman Dago Cikapayang, Bandung, Jumat, 10 Mei 2024. (Foto: Muhammad Akmal Firmansyah/BandungBergerak.id)

Penulis Muhammad Akmal Firmansyah10 Mei 2024


BandungBergerak.id - Genosida di Palestina oleh militer Israel mendapatkan respons solidaritas di seluruh penjuru dunia, tak terkecuali di Kota Bandung. Orang muda Bandung tak tinggal diam menghadapi aksi brutal yang menistakan nilai-nilai kemanusiaan itu.

Mereka menggelar solidaritas dengan berkemah di Taman Dago Cikapayang, Kota Bandung, Jumat, 10 Mei 2024. Mereka memasang spanduk-spanduk yang menuntut “Hentikan Genosida” dalam aksi All Eyes On Raffah.

Namun, pada Jumat 10 Mei 2024, pukul 14.10 WIB massa solidaritas Palestina di Taman Dago Cikapayang mendapatkan ancaman penggusiran dari Satpol PP Kota Bandung. Dono (24 tahun), salah seorang massa aksi, menuturkan Satpol PP Kota Bandung akan mencabut dan membongkar tenda dan bendera Palestina dalam aksi tersebut.

“Ada 10 anggota Satpol PP datang mengendarai 8 motor trail, dan langsung menanyakan izin keamanan dan DPKP3 Kota Bandung terkait aksi yang dilakukan sejak kamis kemarin,” kata Dono, ditemui di lokasi.

Menurutnya, aksi kampanye tersebut dipaksa diberhentikan karena dianggap menganggu ketertiban umum dan merusak estetika Kota Bandung. “Alasannya gak masuk akal dan mengada-gada,” lanjut Dono.

Satpol PP Kota Bandung juga menanyakan kartu tanda penduduk (KTP) pada peserta aksi solidaritas Palestina ini. Padahal solidaritas untuk kemanusiaan tidak ada hubungan sama sekali dengan KTP.

“Tanpa tedeng aling mereka juga menanyakan KTP saya, yang sama sekali gak ada urusan dengan aksi solidaritas ini,” ujar Dono.

Satpol PP juga meminta Dono untuk membereskan perangkat aksi dan menyebut akan kembali datang untuk mengangkut peralatan aksi kampanye. "Beresin kalau engga penertiban bakal datang ke sini," ujar Dono.

Baca Juga: Semua Mata ke Rafah
Seruan Solidaritas Aksi Kamisan Bandung untuk Rafah, Palestina
Peringatan Hari Al Quds Internasional di Bandung Menggemakan Kemerdekaan Palestina

Kemah solidaritas Palestina di Taman Dago Cikapayang, Bandung, Jumat, 10 Mei 2024. (Foto: Muhammad Akmal Firmansyah/BandungBergerak.id)
Kemah solidaritas Palestina di Taman Dago Cikapayang, Bandung, Jumat, 10 Mei 2024. (Foto: Muhammad Akmal Firmansyah/BandungBergerak.id)

Satpol PP Mengklaim Menghimbau 

Kepala Satpol PP Kota Bandung Rasdian mengatakan anggotanya yang datang ke solidaritas Palestina di Taman Dago Cikapayang bukan untuk membubarkan melainkan mengimbau agar melepaskan spanduk yang dipasang dan diikat di pohon dan fasilitas publik.

"Bukan dibubarkan tapi tim Satpol PP menghimbau agar melepas spanduk yang dipasang dan diikat di pohon dan fasilitas publik," ujar Rasdian, saat dikonfirmasi. Ia juga menuding bahwa peserta aksi merupakan kelompok anarko.

Andi Daffa, dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung menilai perbuatan Satpol PP Kota Bandung tidak berdasar. Ia menegaskan hak berkumpul dan menyatakan pendapat dilindungi oleh konstitusi.

“Perbuatan Satpol PP tentu tidak berdasar. Sebab jika mengacu pada alasan pembubaran, mereka hanya mempersoalkan mengenai estetika kota yang terganggu. Alasan tersebut tentunya subjektif, estetika bukan persoalan hukum," ujar Daffa, kepada BandungBergerak

Daffa juga menilai permintaan KTP terhadap massa aksi sebagai pelanggaran terhadap hak pribasi seseorang. “Penegak hukum tidak bisa sembarangan meminta identitas pribadi seseorang tanpa alasan yang jelas," jelas Daffa.

Pantauan BandungBergerak di lokasi, massa aksi masih bertahan, mereka membentangkan bendera Palestina, menyimpan tenda, dan lapakan Pasar Gratis Bandung.

Diberitakan sebelumnya, “All Eyes on Rafah” adalah tema yang diusung oleh Aksi Kamisan Bandung dan kelompok solidaritas sebagai bentuk protes terhadap tindakan Israel yang mulai menyerang Rafah, satu-satunya tempat ‘aman’ terakhir bagi warga Palestina. Sampai saat ini, korban tewas Palestina di jalur Gaza mencapai 38.844 orang dan selama dua hari terakhir lebih dari 100 warga lokal dilaporkan tewas.

*Kawan-kawan dapat membaca karya-karya lain dari Muhammad Akmal Firmansyah, atau artikel-artikel lain tentang Palestina

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//