• Kolom
  • CATATAN DARI BANDUNG TIMUR #60: Membaca Seruan Aksi Ormas-ormas di Cicalengka

CATATAN DARI BANDUNG TIMUR #60: Membaca Seruan Aksi Ormas-ormas di Cicalengka

Cicalengka malam hari rawan tindakan kriminalitas seperti pembacokan dan pembegalan. Ormas-ormas menuntut penguatan dan pembenahan keamanan bagi warga.

Andrian Maldini Yudha

Pegiat Literasi di RBM Kali Atas

Ilustrasi Ormas. (Ilustrasi: Bawana Helga Firmansyah/BandungBergerak.id)

27 Mei 2024


BandungBergerak.id – Di hari Sabtu, 18 Mei 2024, lebih dari 48 organisasi masyarakat (Ormas) di Cicalengka menggulirkan seruan aksi damai di depan Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Hal ini bukan terjadi tanpa sebab. Mengingat beberapa waktu yang lalu, dan kejadiannya masih hangat untuk diingat, telah terjadi pelbagai aksi atau tindakan kriminalitas seperti pembegalan dan pembacokan di kawasan Bandung timur ini.

Insiden-insiden tersebut tentu sangat mencoreng citra dan muruah Cicalengka. Kecamatan ini disinyalir sebagai Gotham City, sebuah kota dalam dunia fiksi yang di dalamnya berpendar pelbagai aktivitas kejahatan yang menunggu sosok seorang pahlawan datang seperti Batman.

Namun apakah Cicalengka memerlukan sosok pahlawan seperti Batman? Di manakah peran aparatur penegak hukum untuk menjaga kedamaian, ketertiban, dan kesejukan masyarakat?

Cicalengka telah terjepit dalam situasi yang mengimpit masyarakatnya dalam keresahan dan ketidakpastian. Kekhawatiran warganya kian hari makin tinggi dalam melakukan aktivitas-aktivitasnya. Terutama di malam hari.

Menurut Agus Badrusallam, salah satu peserta aksi dan anggota dari salah satu ormas, lebih dari 48 organisasi masyarakat (ormas) di Cicalengka membentuk ikatan afiliasi untuk melawan ketidakpastian keamanan ini. Mereka melihat bahwa Cicalengka sedang tidak baik-baik saja. Cicalengka memerlukan sosok penyokong sebagai penyambung hati dan ekspresi dari keresahan masyarakatnya.

Aksi yang berjalan damai hari itu mendapat sambutan dan antusiasme yang besar dari masyarakat Cicalengka. Mereka berharap, aksi dapat menjadi penyambung aspirasi masyarakat Cicalengka terkait dengan keresahan dan kekhawatirannya.

Baca Juga: CATATAN DARI BANDUNG TIMUR #57: Suasana Tahun Politik di Cicalengka
CATATAN DARI BANDUNG TIMUR #58: Stasiun Cicalengka yang Sekarang
CATATAN DARI BANDUNG TIMUR #59: Memantik Budaya Literasi di Cicalengka

Penyambung Aspirasi Masyarakat

Pihak kepolisian Cicalengka dan afiliasi ormas Cicalengka bekerja sama untuk menggulirkan aksi turun ke jalan. Aksi itu berjalan dengan damai, aman, dan tertib. Menurut Asep Mustopa, salah satu peserta aksi dan anggota dari salah satu ormas, aksi ini dimulai dengan konvoi kendaraan yang dipimpin langsung oleh mobil kepolisian yang bertitik awal di Cikurutug dan berakhir di depan Kecamatan Cicalengka. Karena aksi ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat Cicalengka, tidak hanya 48 ormas saja yang terlibat dalam aksi itu. Namun semua elemen-elemen masyarakat yang lainnya ikut menggeliat, seperti halnya beberapa warga sipil juga hadir dan ikut berpartisipasi untuk turun ke jalan.

Di depan Kecamatan Cicalengka, afiliasi ormas dan elemen-elemen masyarakat Cicalengka dengan lantang menyuarakan aspirasi-aspirasi dari masyarakatnya. Mereka menuntut keamanan di Cicalengka harus segera dibenahi dan diperkuat. Mereka menuntut aparatur keamanan setempat untuk melakukan patroli malam dan memasang badan kesiagaan untuk menjaga kondusivitas dan stabilitas keamanan daerah. Mereka mendesak pemerintah setempat untuk memasang lampu-lampu penerangan di sepanjang ruas jalan dan CCTV (kamera pengawas) di beberapa titik di Cicalengka. Utamanya di daerah Jalan Cikopo yang mengarah ke Bukit Candi, lokasi aksi pembegalan dan pembacokan.

Pejabat pemerintah setempat mengakomodasi aspirasi-aspirasi yang disuarakan dalam aksi itu. Di depan pintu kecamatan, hadir tokoh penting dari TNI & Polri setempat dan tentunya dari pihak pejabat Kecamatan Cicalengka itu sendiri.

Menurut Asep, pihak-pihak aparatur keamanan dan jajaran pejabat birokrat memang menggubris aspirasi-aspirasi dari masyarakat. Mereka akan segera melakukan pembenahan lampu-lampu di sepanjang ruas jalan yang rawan akan tindakan kriminalitas. Patroli malam akan digulirkan. Juga pemasangan CCTV sebagaimana diminta oleh masyarakat Cicalengka. Namun, tentu afiliasi ormas tidak begitu saja mengangguk dan mengiyakan saja respons dari para pejabat itu. Mereka tidak perlu bualan belaka, melainkan aksi nyata.

Afiliasi ormas dan elemen-elemen masyarakat memberikan durasi waktu kepada pejabat dan pemerintah setempat selama dua minggu. Apabila keinginan-keinginan dan aspirasi-aspirasi dari masyarakat itu tidak diejawantahkan dalam kenyataan, afiliasi ormas di Cicalengka akan turun ke jalan lagi.

Suasana aksi massa ormas-ormas di depan Kecamatan Cicalengka  pada Sabtu, 18 Mei 2024. (Foto: Andrian Maldini Yudha)
Suasana aksi massa ormas-ormas di depan Kecamatan Cicalengka pada Sabtu, 18 Mei 2024. (Foto: Andrian Maldini Yudha)

Refleksi Aksi Massa di Cicalengka

Cicalengka poek! Cicalengka ke’eung! Cicalengka jiga Gotham City! Begitulah beberapa kata yang terlontar dari beberapa warga di Cicalengka. Jelas sekali bahwa ekspresi ini adalah bentuk kekhawatiran dan keresahan warganya terhadap keadaan Cicalengka saat ini.

Saat malam hari, Cicalengka berubah menjadi sebuah kota yang sangat mencekam dan rawan setelah terjadi beberapa kasus tindak kriminalitas sepeti pembacokan dan pembegalan.

Namun apakah iya, Cicalengka memerlukan sosok Batman bilamana Cicalengka seperti Gotham City? Atau, penanggulangan dan upaya konkret dari pemerintah setempat sudah cukup untuk mengatasi ini?

Teu kudu ngagaroan Batman jauh-jauh ti Amerika! Kuduna arurang teh siaga. Setiap elemen masyarakat jeung warga kudu akur ngadulur. Setiap ormas nu aya di Cicalengka kudu konsolidasi keur ngajaga lembur supaya teu nyungkur ku kajahatan. Jeung pamarentah setempat kudu siaga keur ngajaga wargana,” ujar seseorang yang tidak ingin diungkapkan identitasnya.

Dari perkataannya tersebut, Cicalengka tidak memerlukan sosok pahlawan umpama Batman dalam menumpas kejahatan yang ada di sana. Namun, elemen-elemen yang ada di masyarakat juga menyimpan peran dan andil penting dalam menjaga ketertiban wilayah Cicalengka. Setiap ormas yang hadir di Cicalengka mesti menjadi penopang kesejukan di wilayahnya. Dan pemerintah setempat yang bertanggungjawab untuk menjaga warganya harus saling bahu-membahu dalam menjaga keamanan.

* Tulisan kolom CATATAN DARI BANDUNG TIMUR merupakan bagian dari kolaborasi BandungBergerak.id dan Lingkar Literasi Cicalengka. Simak tulisan-tulisan lain Andrian Maldini Yudha atau artikel-artikel lain tentang Cicalengka.

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//