• Berita
  • Si Jago Merah Menelan Dua Ruko di Simpang Dago, Pemkot dan Pemkab di Jawa Barat Diminta Mengantisipasi Kerentanan Kebakaran di Pasar Tradisional

Si Jago Merah Menelan Dua Ruko di Simpang Dago, Pemkot dan Pemkab di Jawa Barat Diminta Mengantisipasi Kerentanan Kebakaran di Pasar Tradisional

Pasar-pasar tradisional di Bandung maupun di Indonesia dalam kondisi rentan kebakaran. Fasilitas-fasilitas pencegahan kebakaran kurang mendapat perhatian.

Dua bangunan di pertokoan Pasar Simpang Dago, Kota Bandung dilahap si jago merah, Jumat, 26 Juli 2024. (Foto: Muhammad Akmal Firmansyah/BandungBergerak)

Penulis Muhammad Akmal Firmansyah27 Juli 2024


BandungBergerak.id -Dua bangunan di pertokoan Pasar Simpang Dago, Kota Bandung dilahap si jago merah, Jumat, 26 Juli 2024. Peristiwa ini menambah catatan panjang peristiwa kebakaran yang terjadi di pasar-pasar tradisional. Pemerintah kota dan kabupaten di Jawa Barat diminta memperhatikan fasilitas-fasilitas di pasar-pasar tradisional untuk mencegah terjadinya bencana kebakaran.

Rini (44 tahun), pemilik Toko Bahagia di Pasar Simpang Dago menyebutkan, api mula-mula menyulut di samping tempatnya berjualan. Pertama-tama masih berupa asap. Kemudian terjadi ledakan.

"Awalnya asap kecil aja, langsung nyelamatin di atas, ada ibu saya. Saya sedang jaga di kasir, tiba-tiba ada ledakan di atas. Di atas itu (di samping), katanya ada dapur," kata Rini, kepada BandungBergerak di lokasi kejadian, Jumat, 26 Juli 2024.

Rini tidak ingat persis jam kejadian. Yang jelas, kejadian berlangsung habis ia salat. Rini berserta penghuni toko kemudian langsung mengevakuasi barang-barang. Ia tak mengira tempat usahanya dilanda api. Peristiwa nahas ini merupakan yang pertama ia alami selama usaha yang dimulai sejak 1950-an.

"Baru pertama kali kebakaran di sini. Belum pernah kebakaran di sini, pasarnya juga. Kalau pun ada kebakaran pernah tapi kebakaran kecil," ujar Rini.

Rini menyebut kerugian dari dampak kebakaran tidak begitu besar karena api berhasil dikuasai. "Karena atapnya dibobok nyari api, karena plafonnya dihancurin, tadi di atas evakuasi banjur-banjurin air," terangnya.

Sementara itu, Kepala Diskar PB Kota Bandung Gun Gun Sumaryana menyebut, pihaknya telah tiba di lokasi pada pukul 15.30 WIB dengan sebanyak 16 unit armada pemadam kebakaran. "Alhamdulillah sudah padam, ada dua bangunan yang terbakar," ujar Gun Gun, dalam keterangan resmi.

Gun Gun menjelaskan, kebakaran bersumber dari toko kuliner batagor. Sebelum kejadian, laporan korban menyatakan korban tengah memasak untuk mempersiapkan dagangan. Dikarenakan kondisi korban kurang sehat, ia lalu beristirahat sebentar di ruangan yang terpisah.

"Seketika korban mencium bau asap dan saat di cek api sudah membakar peralatan masak dan dinding," tutur Gun Gun.

Api berhasil ditangani oleh Diskar PB Kota Bandung pada pukul 15.30 WIB. Petugas langsung melakukan penyekatan di area kejadian. Kemudian, setelah pendinginan dilanjutkan pengecekan dan melaksanakan pendataan.

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin juga turun ke lokasi kebakaran. Ia meminta pemerintah kota dan kabupaten supaya meninjau ulang kondisi pasar yang ada di wilayahnya masing-masing.

Pemprov Jabar, kata Bey, akan mengeluarkan surat edaran khusus mengenai pemeriksaan pasar secara berkala. Terlebih, terhadap pasar-pasar yang masih tradisional bangunannya serta tidak terjamah renovasi.

"Nanti saya akan membuat edaran kepada wali kota, kabupaten (bupati) untuk meninjau pasar terutama yang sudah lama belum direnovasi, dicek saluran listrik dan juga kualitas bangunannya," ujar Bey.

"Ini kan dua kena (terbakar), sebelahnya tidak kena karena (bangunannya) sudah modern. Seperti ini harus terus diingatkan tentang risiko kebakaran," imbuhnya

Peistiwa kebakaran di pasar tradisional Kota Bandung bukan kejadian asing. Tahun 2023, Pasar Sadang Serang mengalami peristiwa serupa. Sedikitnya 170 lapak atau los habis terbakar.

Kebakaran juga melanda Pasar Gedebage pada 22 Februari 2023. Sebelumnya, amukan si jago merah juga pernah melahap pasar ini selama dua kali, 15 Juli 2018 dan 3 September 2018.

Pada tahun 17 Mei 2019, pedagang di Pasar Kosambi dilumpuhkan kebakaran. Masih di tahun yang sama, Pasar Caringin dilanda kebakaran mengakibatkan sejumlah toko hangus. Pada Januari 1993, selama dua kali Pasar Palasari terbakar, di tengah isu revitalisasi, ribuan buku hangus tidak terselamatkan. Kebakaran terulang kembali pada 24 Agustus 2007.

Tim Bandung Lautan Api dalam reportase datanya menyebutkan kecamatan Coblong selama tahun 2018 telah terjadi 18 kebakaran dan enam kebakaran terjadi pada tahun 2019. “Dengan durasi kebakaran terlama 167 menit, dengan rata-rata durasi selama 60.71 menit. Kebocoran Tabung menjadi penyebab kebakaran yang paling banyak,” tulis Tim Bandung Lautan Api, diakses Sabtu, 27 Juli 2024.

Olah data yang dilakukan BandungBergerak selama 2007 sampai 2021 jumlah peristiwa kebakaran selalu melebihi 100 kasus kebakaran per tahunnya. Kebakaran paling tinggi terjadi pada tahun 2019 yang melonjak sampai angka 272 kebakaran, sebanyak 82 korban terluka, dan tujuh korban meninggal dunia.

Peristiwa kebakaran menyebabkan kerugian sangat besar baik materil maupun imateril. Tren kebakaran paling rendah terjadi di tahun 2010, sebanyak 101 kebakaran dengan empat korban luka.

Baca Juga: Lebih dari 60 Persen Wilayah Kota Bandung Memiliki Potensi Bencana
Kebakaran Gedung Kesenian Dewi Asri, ISBI Bandung Kehilangan Gedung Pertunjukan Paling Penting
Setelah Kebakaran, Pedagang Pasar Sadang Serang Udunan Membangun Kios tanpa Bantuan Pemerintah

Kondisi Rentan Pasar Tradisional

Pasar tradisional merupakan salah satu pusat ekonomi masyarakat. Inadia Aristyavani dalam artikel “Komunikasi Risiko dan Pentingnya Asuransi Kebakaran Pasar" menyatakan, aktivitas perekonomian masyarakat di pasar merupakan salah satu ekosistem pendukung stabilitas perekonomian nasional.

Namun, kebakaran pasar adalah salah satu risiko yang masih banyak dihadapi oleh pedagang pasar di Indonesia. Menurut perhitungan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), rata-rata tiap bulan terdapat 10 kasus kebakaran pasar di seluruh Indonesia dan jumlah kios terbakar rata-rata sebanyak 39 buah tiap hari. Angka ini diperoleh oleh IKAPPI setelah menghitung jumlah kasus kebakaran setiap tahun selalu di atas 120 buah dengan jumlah kios terbakar di atas 10 ribu buah.

“Sebagai ilustrasi di tahun 2019. Total terdapat 201 kasus kebakaran pasar dengan jumlah kios terbakar sebanyak 10.088 buah. Ilustrasi lain, pada tahun 2021. Hanya selama 4 bulan saja (sampai bulan April 2021), telah terjadi 35 kasus kebakaran pasar yang mengakibatkan 4.028 kios terbakar dan 3 orang meninggal dunia,” papar Inadia Aristyavani, diakses Sabtu, 27 Juli 2024.

Ia menegaskan, data-data di atas memperlihatkan risiko yang tinggi pada kebakaran pasar. Ada sejumlah penyebab mengapa sering terjadi kasus kebakaran pasar, di antaranya kesalahan teknis (technical error) seperti instalasi pasar yang buruk sehingga kerap terjadi kerusakan aliran listrik (korsleting).

“Kasus kebakaran pasar tersebut lebih banyak terjadi pada pasar tradisional maupun semi modern. Ini bisa mengakibatkan dampak yang besar pada ekonomi keluarga, karena para pedagang pasar tersebut menggantungkan hidupnya pada operasional pasar,” ungkapnya.

Kebakaran pasar juga berpotensi mengakibatkan hilangnya aset yang dimiliki oleh pedagang, karena umumnya stok barang disimpan di dalam pasar, hilangnya mata pencaharian dan risiko terhadap keselamatan jiwa, hingga potensi kerugian negara yang disebabkan oleh kerusakan properti atau fasilitas umum milik pemerintah daerah. 

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//