CATATAN DARI BANDUNG TIMUR #62: Jalan Petak Kaca-kaca di Cicalengka yang Membahayakan
Di Cicalengka ada sebuah jalan yang sampai saat ini kondisinya rusak dan membahayakan. Namanya Jalan Raya Kaca-kaca, atau warga Cicalengka menyebutnya Jalan Baron.
Andrian Maldini Yudha
Pegiat Literasi di RBM Kali Atas
13 Agustus 2024
BandungBergerak.id – Jika Anda pernah menonton sebuah film Disney yang dirilis tahun 2006 berjudul Cars 3, sebuah film kartun yang menceritakan tentang sebuah kehidupan mobil, maka Anda akan menemukan sebuah kesimpulan bahwa jalan beraspal adalah aspek yang penting dari film ini. Dengan jalan aspal, karakter-karakter mobil balap dalam serial film itu bisa berkompetisi dalam kejuaraan balap (Piston Cup). Dengan jalan aspal, para karakter-karakter mobil dalam serial film ini, dapat berinteraksi satu sama lain, beraktivitas, dan melakukan kegiatan-kegiatannya.
Dalam film itu, ada sebuah kota yang bernama Radiator Springs yang terletak di petak Route 66. Sebuah kota yang indah dengan penduduknya yang ramah. Namun sayang sekali, karena adanya jalan raya besar yang lebih mempersingkat dan mempercepat waktu perjalanan, kota Radiator Springs tak pernah lagi dikunjungi oleh para pelancong. Singkat cerita, karena dijepit rasa kecemasan dan kegelisahan, sang tokoh utama Lightning Mcqueen secara tak sengaja datang ke kota itu dan merusak jalan aspalnya yang menyebabkan jalan aspal di kota itu hancur.
Tentu, warga Radiator Springs geram dan marah karena kota yang mereka cintai dan tinggali telah dirusak jalan aspalnya. Akhirnya, warga Radiator Springs menghendaki dan mendakwa sang tokoh utama, Lightning Mcqueen yang telah merusak jalanannya itu, untuk memperbaikinya secara utuh.
Akhirnya, sang tokoh utama Lightning Mcqueen harus membayar hutangnya pada warga Radiator Springs dan menjalani hukumannya untuk memperbaiki jalan. Barulah setelah itu, dia bisa bebas kembali.
Selayaknya yang terjadi di dunia fiksi, seperti itulah kondisi yang ada di Cicalengka sekarang. Film ini sangat berkesinambungan dengan keadaan Cicalengka yang sekarang. Secara geografis, letak wilayah Kecamatan Cicalengka dibelah oleh sebuah jalan nasional yang menghubungkan Bandung-Garut. Orang-orang biasanya menyebut jalan ini sebagai Jalan Raya Bypass. Sehingga, Cicalengka sering kali menjadi tempat transit dan istirahat bagi para pelancong atau musafir yang sedang bepergian. Namun bedanya, jika pada film Cars 3 kota Radiator Springs di petak Route 66 awalnya selalu sepi dan tak pernah dikunjungi pelancong, maka Cicalengka malah sebaliknya. Radiator Spring versi nyata yang ada di petak Route 66 Cicalengka selalu ramai dan disambangi oleh para pelancong.
Namun, apabila kita jalan aspal yang ada di dunia fiksi kota Radiator Springs dengan yang ada di Cicalengka, jawabannya adalah kota fiksi Radiator Springs masih unggul lebih indah jalan aspalnya daripada jalan aspal yang ada Cicalengka.
Mengapa demikian? Karena di Cicalengka masih ada sebuah jalan yang sampai saat ini tak kunjung diperbaiki. Jalan itu adalah Jalan Raya Kaca-kaca atau warga Cicalengka biasa menyebutnya dengan wilayah Baron atau ada juga yang biasa menyebutnya Jalan Baron.
Baca Juga: CATATAN DARI BANDUNG TIMUR #59: Memantik Budaya Literasi di Cicalengka
CATATAN DARI BANDUNG TIMUR #60: Membaca Seruan Aksi Ormas-ormas di Cicalengka
CATATAN DARI BANDUNG TIMUR #61: Mengenang Bioskop Baron yang Hit di Cicalengka Tahun 80-an
Jalan Raya Kaca-kaca di Cicalengka sebagai Jalanan yang Berlubang, Hancur, dan Membahayakan
Sama seperti dalam dunia fiksi Cars3, jika jalanan menjadi sebuah dasar kehidupan bagi karakter mobil-mobil fiktif itu, maka Jalan Raya Kaca-kaca atau jalan Baron juga menjadi dasar jantung kehidupan aktivitas warga Cicalengka. Jalan Raya Kaca-kaca atau jalan Baron terletak di sebelah arah Timur Kecamatan Cicalengka tepatnya, jalan ini sering kali menjadi pintu masuk utama ke area Pasar Cicalengka.
Oleh karena itu, jalan ini sangat penting keberadaannya terutama bagi masyarakat Cicalengka yang hendak pergi dan berbelanja ke pasar guna memenuhi kebutuhannya. Seumpama marah dan geramnya karakter-karakter mobil dalam film fiktif Cars3 saat jalan aspalnya rusak, beberapa warga Cicalengka pun merasa geram, marah, dan gelisah karena jalan ini tak kunjung diperbaiki.
Menurut beberapa penuturan warga Cicalengka, sudah ada banyak sekali korban yang jatuh dan tersandung saat berkendara melewati jalan ini. Bagaimana tidak, jalan ini memiliki lubang-lubang yang dalam dan besar yang di mana, setiap orang yang melewati jalan ini harus menyemai rasa waspada saat melintasinya.
Sebagai satu kecamatan yang dibelah oleh jalan raya nasional yang menghubungkan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut, Cicalengka sering kali menjadi tempat persinggahan dan tempat istirahat bagi para pelancong. Sebagai satu muruah kota, Cicalengka sangat dikenal oleh mereka.
Namun sayang seribu sayang, di saat Kota Cicalengka yang telah dikenal oleh khalayak orang banyak, sedikit ternodai muruahnya dengan adanya fasilitas publik dengan kondisi jalan beraspal seperti track off road. Bagi mereka (pelancong) yang menyambangi Cicalengka untuk mengambil jeda dan istirahat dari perjalanan panjang, Jalan Raya Kaca-kaca atau jalan Baron pasti akan dilewati karena jalan ini adalah jalan utama yang ada di Cicalengka, sehingga sensasi jalan yang seperti track off road pasti akan dirasakan oleh para pelancong di saat melintasi jalan ini.
Menurut beberapa penuturan warga Cicalengka kondisi jalan yang rusak dan berlubang ini sudah bertahan kurang lebih selama satu tahun. Ironisnya, tidak ada daya dan upaya untuk merekonstruksi atau memperbaiki jalan ini. Hingga kondisi jalan yang berlubang, bergelombang, dan membahayakan masih tetap menjadi momok yang menakutkan di sepanjang Jalan Raya Kaca-kaca atau jalan Baron Cicalengka.
Karena rasa geram dan kesalnya beberapa warga Cicalengka terhadap jalan ini, ada yang memberikan sebuah guyonan dan menyebut jalan ini sebagai “Wisata off road gratis di Cicalengka.” Ini adalah satu ekspresi kritik warga Cicalengka lewat sebuah guyonannya. Karena memang, setiap orang yang melewati Jalan Raya Kaca-kaca atau jalan Baron di Cicalengka, rasanya seperti menapaki sebuah track off road dengan sensasinya yang bergelombang. Ada juga yang menyebut di saat mengendarai dan melewati Jalan Raya Kaca-kaca atau jalan Baron di Cicalengka, rasanya seperti menaiki wahana roller coaster dengan jalannya yang bergelombang yang akan mendepak dan memacu tubuh naik-turun.
Begitulah kondisi Jalan Raya Kaca-kaca atau jalan Baron yang ada di Cicalengka. Dengan segala kondisinya yang memprihatinkan dan mengkhawatirkan. Besar harapan warga Cicalengka agar supaya jalan ini cepat diperbaiki karena jalan ini sedemikian pentingnya bagi penunjang aktivitas warga.
Jika disambungkan dengan apa yang terjadi di dunia fiksi dalam film Cars 3, karakter fiksi saja masih punya etika dan membayar hutangnya pada masyarakat dengan memperbaiki jalan aspalnya. Tapi, ini adalah dunia realita yang tentu jelas jauh berbeda dengan dunia fiksi.
Apa iya, kehidupan dunia realita akan kalah dengan dunia fiksi yang ada dalam film itu? Harus kepada siapa, sematan, dan harapan warga Cicalengka tertuju agar supaya jalan ini cepat diperbaiki? Apakah warga Cicalengka harus menunggu tokoh seperti Lightning Mcqueen agar ada yang memperbaiki jalannya?
Tentu hal ini membutuhkan perhatian pemerintah setempat dalam menanggulangi jalanan yang rusak ini. Karena jalan ini sudah dibiarkan cukup lama dan menurut beberapa warga Cicalengka masih belum ada sebuah itikad baik dari pemerintah setempat untuk memperbaiki jalan ini.
* Tulisan kolom CATATAN DARI BANDUNG TIMUR merupakan bagian dari kolaborasi BandungBergerak.id dan Lingkar Literasi Cicalengka. Simak tulisan-tulisan lain Andrian Maldini Yudha atau artikel-artikel lain tentang Cicalengka.