• Berita
  • Menelusuri Patok-patok Bus Rapid Transit Bandung Raya, Menanti Transportasi Publik Berkualitas untuk Warga

Menelusuri Patok-patok Bus Rapid Transit Bandung Raya, Menanti Transportasi Publik Berkualitas untuk Warga

Pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya dimulai dengan pembuatan patok-patok di sejumlah calon rute. Akankan kemacetan Bandung terurai?

Patok penanda bakal pembangunan proyek rute Bus Rapid Transit (BRT) di sekitar halte bus terbengkalai di Jalan Kebonjati, Bandung, Jawa Barat, 7 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Penulis Prima Mulia5 Oktober 2024


BandungBergerak.idSampai saat ini Bandung Raya belum memiliki moda transportasi publik yang ideal melayani warganya. Tak heran jika penggunaan kendaraan pribadi terus meningkat. Kemacetan pun menjadi masalah sehari-hari yang sudah dianggap wajar.

Untuk menjawab kebutuhan moda transportasi publik di Bandung Raya, pemerintah memiliki garapan Bus Rapid Transit (BRT) dengan 21 koridor yang akan dibangun awal 2025.

Patok penanda bakal proyek pembangunan rute BRT Bandung Raya di sekitar halte bus Damri Sidolig, Jalan Ahmad Yani, 7 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Patok penanda bakal proyek pembangunan rute BRT Bandung Raya di sekitar halte bus Damri Sidolig, Jalan Ahmad Yani, 7 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Tahun 2023 lalu, BandungBergerak sempat menelusuri patok-patok penanda bakal pembangunan proyek rute Bus Rapid Transit di sekitar halte bus Damri Sidolig, Jalan Ahmad Yani, Bandung, 7 Desember 2023.

Waktu itu, pembangunan BRT Bandung Raya akan dimulai tahun 2024 dengan target beroperasi tahun 2026. BRT akan menghubungkan wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, dan Sumedang.

Patok penanda bakal proyek pembangunan rute BRT Bandung Raya di sekitar halte bus Damri Sidolig, Jalan Ahmad Yani, 7 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Patok penanda bakal proyek pembangunan rute BRT Bandung Raya di sekitar halte bus Damri Sidolig, Jalan Ahmad Yani, 7 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

BandungBergerak menyambangi 3 lokasi patok berwarna merah dengan tulisan BRT di Jalan Asia Afrika, Jalan Kebonjati, dan Jalan Ahmad Yani. Warga yang beraktivitas di sekitar lokasi tidak ada yang tahu arti dari patok-patok tersebut.

Seorang petugas DAMRI di halte bus Sidolig, Jalan Ahmad Yani, juga ridak mengetahui kapan patok merah itu dipasang dan untuk apa.

Patok penanda bakal proyek pembangunan rute BRT Bandung Raya di sekitar halte bus Jalan Kebonjati, Bandung, 7 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Patok penanda bakal proyek pembangunan rute BRT Bandung Raya di sekitar halte bus Jalan Kebonjati, Bandung, 7 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

"Saya nggak tahu untuk apa itu, kalau anda bilang tadi untuk moda transportasi massal baru saya malah baru tahu, tolong jangan sebut nama saya," ujat petugas tersebut.

Di akun media sosial pemerhati transportasi Transport for Bandung, berdasarkan penelusuran tim mereka, ditemukan 9 patok BRT. Di website Pemkot Bandung bandung.go.id disebutkan 20 jalur yang dilintasi BRT menghubungkan berbagai wilayah di Kota Bandung ke Stasiun Padalarang, Stasiun Cimahi, Lembang, Stasiun kereta cepat Tegalluar, Kota Baru Parahyangan, Jatinangor Sumedang, dan Baleendah. Titik integrasinya di Cimahi, Stasiun Padalarang, dan Stasiun kereta cepat Tegalluar.

Patok penanda bakal proyek pembangunan rute BRT Bandung Raya di sekitar halte bus Damri Sidolig, Jalan Ahmad Yani, 7 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Patok penanda bakal proyek pembangunan rute BRT Bandung Raya di sekitar halte bus Damri Sidolig, Jalan Ahmad Yani, 7 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Nantinya BRT akan berbagi lajur dengan moda transportasi massal lain yang telah beroperasi. BRT akan menggunakan jalur mix traffic, ada juga yang memiliki jalur khusus BRT (dedicated lane) dengan 5 halte di mix traffic dan 27 halte di dedicated lane.

Dengan proyek ini, Kota Bandung yang dikenal dengan kemacetan lalu lintasnya yang parah diharapkan menjadi percontohan di bidang transportasi publik bagi kota/kabupaten di Jawa Barat.

Patok penanda bakal proyek pembangunan rute BRT Bandung Raya di sekitar halte bus Jalan Kebonjati, Bandung, 7 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Patok penanda bakal proyek pembangunan rute BRT Bandung Raya di sekitar halte bus Jalan Kebonjati, Bandung, 7 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Target ini kembali disinggung dalam acara penunjukan Penjabat Wali Kota Bandung yang kini diemban A Koswara. A Koswara sebelumnya menjabat Kepala Dinas Perhubungan Jabar, Senin, 23 September 2024. Di jajaran Dishub Kota Bandung juga dipimpin pejabat baru, yakni Ade Afriandi.

Dua pejabat yang sama-sama memiliki latar belakang perhubungan ini diharapkan bisa melanjutkan pekerjaan rumah di bidang transportasi, khususnya pembangunan BRT Bandung Raya.

Baca Juga: Pemprov Jabar akan Membangun Transportasi Publik BRT Bandung Raya pada 2024, Warga Membutuhkan Implementasi
Masih Banyak Pekerjaan Mengatasi Kemacetan Selain Membangun BRT Bandung Raya
Sukarela Membenahi Transportasi Publik

Patok penanda bakal proyek pembangunan rute Bus Rapid Transit (BRT) di Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, 7 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Patok penanda bakal proyek pembangunan rute Bus Rapid Transit (BRT) di Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, 7 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Sekda Provinsi Jabar Herman Suryatman optimistis Kota Bandung menjadi model ideal pengelolaan transportasi publik.

"Jadi Pak Kadis tektokan terus dengan Dishub Jabar bagaimana agar Kota Bandung menjadi model ideal untuk pengelolaan transportasi publik khususnya BRT ini, nanti tinggal diterapkan ke kabupaten kota lainnya," ujar Herman, dalam keterangan resmi

Merujuk data Kota Bandung Dalam Angka 2004-2021, diketahui jumlah angkutan publik di Kota Bandung mengalami penyusutan dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Dari 15.139 unit angkutan publik pada tahun 2017, jumlah angkutan publik berkurang menjadi 14.178 unit pada tahun 2018, 13.610 unit pada tahun 2019, dan 12.514 unit pada tahun 2020.

Patok penanda bakal  pembangunan proyek rute BRT Bandung Raya di sekitar halte bus Damri Sidolig, Jalan Ahmad Yani, 7 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Patok penanda bakal pembangunan proyek rute BRT Bandung Raya di sekitar halte bus Damri Sidolig, Jalan Ahmad Yani, 7 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Menyusutnya jumlah angkutan publik ini mengindikasikan menurunnya minat warga Bandung untuk menggunakan angkutan publik sebagai alat bantu mobilitas mereka. Bisa juga mengindikasikan belum optimalnya kerja pemerintah dalam memprioritaskan angkutan publik sehingga membuat warga kotanya beramai-ramai memilih menggunakan kendaraan pribadi.

*Kawan-kawan yang baik bisa mengunjungi karya-karya lain Prima Mulia atau artikel-artikel lain tentang Transportasi Publik

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//