• Cerita
  • BANDUNG HARI INI: 4 Peristiwa Kebakaran dalam Sehari

BANDUNG HARI INI: 4 Peristiwa Kebakaran dalam Sehari

Kebakaran menjadi momok menakutkan bagi Kota Bandung yang berpenduduk 2,5 juta jiwa. Dalam setahun, lebih dari 100 kali bencana kebakaran.

Dua bangunan di pertokoan Pasar Simpang Dago, Kota Bandung dilahap si jago merah, Jumat, 26 Juli 2024. (Foto: Muhammad Akmal Firmansyah/BandungBergerak)

Penulis Muhammad Akmal Firmansyah22 Oktober 2024


BandungBergerak.id – Hari ini bertepatan dengan 22 Oktober 2019, empat kebakaran dalam satu hari terjadi di Kota Bandung. Si Jago Merah melahap dua lahan kosong di Jalan Dago Giri No.37, Kelurahan Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap, dan Kampung Cipulus, Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru. 

Kemudian, kebakaran menghanguskan aset milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung di Jalan Mataram, Kelurahan Turangga. Tempat ini merupakan Sekretariat Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) Kota Bandung. Dua orang terluka ringan dan berat. Dua belas unit damkar diturunkan. Masih di hari yang sama, kebakaran terjadi di rumah seluas 60 meter persegi di Jalan Muruyung Mandalawangi, Kelurahan Pasangrahan, Kecamatan Ujungberung.

Peristiwa kebakaran di empat titik tersebut sempat diberitakan Humas Pemkot Bandung di laman resmi dengan judul ‘Selasa Membara, 4 Kebakaran Landa Kota Bandung’. Akan tetapi saat BandungBergerak mengakses kembali laman tersebut tinggal judulnya saja, sementara isi beritanya sudah tidak ada. 

Kebakaran merupakan salah satu bencana yang kerap melanda Kota Bandung, selain banjir dan bencana alam lainnya. Tahun ini pun kebakaran kerap terjadi di pasar tradisional, kawasan padat penduduk, dan pertokoan.

Pada 18 Januari 2024, kebakaran terjadi di Pasar Baru yang berhasil dipadamkan dengan enam armada pemadam kebakaran. Kemudian, 2 Februari 2024,  terjadi kebakaran di Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung yang berdampak pada 7 rumah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Si jago merah juga melahap dua bangunan pertokoan di Pasar Simpang Dago, 26 Juli 2024. Dalam laporan BandungBergerak, Ririn (44 tahun), pemilik Toko Bahagia di Simpang Dago, menuturkan peristiwa kebakaran ini merupakan kali pertama semenjak usahanya turun temurun dari tahun 1950-an.

“Pertama kali kebakaran di sini. Belum pernah kebakaran di sini, pasarnya juga. Kalau pun ada kebakaran pernah tapi kebakaran kecil,” kata Rini.

Terbaru, kebakaran terjadi di Jalan Sukarno Hatta nomor 518, Kelurahan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Selasa, 5 Oktober 2024 lalu. Api melahap sejumlah rumah kontrakan. Empat belas armada pemadam kebakaran diterjunkan untuk menjinakkan api.

Baca Juga: BANDUNG HARI INI: 138 Tahun Stasiun Bandung
BANDUNG HARI INI: Perjalanan Panjang Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung dari Hanya Satu Ruang Kuliah
BANDUNG HARI INI: Peresmian Masjid Cipaganti, Masjid Pertama di Bandung Utara

Petugas pemadam kebakaran menyemprot air ke titik api baru di zona 2 TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (24/8/2023). (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Petugas pemadam kebakaran menyemprot air ke titik api baru di zona 2 TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (24/8/2023). (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Lautan Api di Bandung 

Kebakaran menjadi momok menakutkan bagi kota berpenduduk 2,5 juta jiwa ini. Dalam kurun 2007 hingga 2021, bencana kebakaran tercatat sebanyak 100 kasus per tahunnya. 

BandungBergerak melaporkan dalam artikel berjudul ‘Data Jumlah Kejadian Kebakaran dan Korbannya di Kota Bandung 2007-2021: Jumlah Kejadian tidak Pernah Kurang dari 100 Kasus per Tahun’, jumlah kebakaran tertinggi terjadi pada tahun 2019 yakni 282 peristiwa. Akibatnya, tujuh orang meninggal dunia dan 82 korban luka-luka.

Tren kebakaran paling rendah terjadi di tahun 2010, yakni 101 kebakaran dan menyebabkan empat korban luka.

Kebakaran merupakan bencana yang perlu diwaspadai oleh masyarakat urban Kota Bandung. Penggunaan material yang mudah terbakar turut memperparah dampak kebakaran.

Di saat yang sama, tim reportase Bandung Lautan Api menyebutkan minimnya fasilitas penunjang untuk mengatasi kebakaran di Kota Bandung. Tahun 2020, terdapat 94 titik hidran yang dipasang permanen dengan sumber air dari sambungan pipa yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening berkapasitas 4-8 ribu liter.

Tim Bandung Lautan Api menuturkan, hidran-hidran tersebut tidak semuanya bisa diakses karena mengalami berbagai kondisi, ada yang terbenam karena penebalan jalan dan trotoar, ada pula yang tidak utuh lagi bentuknya.

Laman PDAM Tirtawening menyebutkan, terdapat 61 hidran yang tersebar di beberapa titik di Kota Bandung mulai dari barat 11 titik, timur 26 titik, dan utara 24 titik.

Teranyar, Kepala Diskar PB Bandung Gun gun Sumaryana menyebutkan, saat ini baru ada 7 hidran kebakaran yang bisa beroperasi di Kota Bandung. Jumlah hidran tersebut masih terus diinventarisasi, terutama di titik-titik vital seperti di rumah sakit dan pasar.

“DPRD Kota Bandung pun menyarankan 50 persen bisa dioptimalkan dari total 200 hydrant yang ada. Karena kebakaran itu insidentil tapi jangan juga diabaikan. Kami sedang upaya inventarisasi hydrant, khususnya objek vital," kata Gun Gun, dalam keterangan resmi.

Gun Gun juga mengatakan, saat terjadi kebakaran Diskar PB Bandung memanfaatkan sumur resapan untuk kebutuhan darurat.

*Kawan-kawan dapat membaca karya-karya lain dari Muhammad Akmal Firmansyah, atau artikel-artikel lain tentang Bandung Hari Ini

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//