• Berita
  • Mengenal Titik-titik Longsor Kota Bandung Selain di Wilayah TPU Cikutra

Mengenal Titik-titik Longsor Kota Bandung Selain di Wilayah TPU Cikutra

Longsor permakaman TPU Cikutra telah berulang kali terjadi. Kota Bandung juga memiliki daerah rawan longsor yang patut diwaspadai di musim hujan ini.

Longsor dan kirmir jebol di TPU Ciwastra, Kota Bandung, Jumat, 29 November 2024. (Foto: Humas Pemkot Bandung)

Penulis Iman Herdiana5 Desember 2024


BandungBergerak.idMusim hujan yang getol mengguyur Kota Bandung belakangan ini diikuti dengan bencana longsor. Terbaru, longsor terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikutra, Kelurahan Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler. Sedikitnya 19 makam direlokasi. Kota Bandung juga memiliki sejumlah kawasan rentan tanah longsor.

“Longsor yang terjadi sebelumnya berdampak pada 20 makam. Sebanyak 19 jenazah telah selesai direlokasi,” ujar Penjabat Wali Kota Bandung A. Koswara yang meninjau lokasi, dalam keterangan resmi, Jumat, 29 November 2024.

Longsor ini menyebabkan kirmir jebol di TPU Cikutra. Perbaikan kirmir sedang dilakukan oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Kota Bandung bersama Dinas Ciptabintar dan BBWS Citarum.

Longsor permakaman ini bukan kali pertama. Pada musim hujan tahun 2021. Tahun pandemi Covid-19 itu kirmir Sungai Cidurian yang melintasi TPU Cikutra juga jebol. Sejumlah makam rusak berat dan nyair hanyut. 

Fenomena makam amblas juga tercatat di tahun 2019 dengan lokasi persis. Setahun kemudian, Mei 2020, peritiwa tersebut kembali terjadi, menyebabkan puluhan jenazah sempat hilang terbawa longsor. Para petugas telah mengevakuasi sejumlah jenazah yang terdampak, meskipun beberapa lainnya dinyatakan hanyut dan hilang terbawa arus sungai. 

Baca Juga: Bandung Darurat Bencana, Pemerintah Perlu Memperhatikan Lansia dan Disabilitas Selama Bencana
Mencegah Jatuhnya Korban di Sekolah Sebelum Bencana
Diskusi tentang Sungai di Kampung Cibarani, ketika Sampah Menjadi Bencana Budaya 

Titik-titik Longsor Kota Bandung

Musim hujan tampaknya masih panjang. Kewaspadaan terhadap bencana longsor pun perlu ditingkatkan. Buku “Kota Bandung Menuju Kota Tangguh Bencana dan Berketahanan Perubahan Iklim” yang diterbitkan Kementerian Agraria dan Tata Ruang Badan Pertahanan Nasional merangkum sejumlah titik rawan longsor di Kota Bandung yang terdiri dari empat kategori.

Buku yang disusun tim penyusun Maria Christina Endarwati, Annissa Hamidah Imaduddina, Widiyanto Hari Subagyo Widodo, Lulu Mari Fitria, dan Rizki Adriadi Giffari memaparkan, empat kategori kawasan rawan bencana longsor di Kota Bandung terbagi menjadi Kawasan Rawan Longsor Tinggi, Kawasan Rawan Longsor Sedang, Kawasan Rawan Longsor Rendah, dan Kawasan Rawan Longsor Sangat Rendah.

Kawasan Rawan Longsor Tinggi dengan luas tertinggi berada di Kelurahan Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap dengan luas 402 hektare, Kawasan Rawan Bencana Sedang dengan luas tertinggi berada pada Kelurahan Ciumbuleuit Kecamatan Cidadap dengan luas 228 hektare. 

Kawasan Rawan Longsor Rendah dengan luas tertinggi berada di Sukawarna, Sukajadi dengan luas 206 hektare, dan Kawasan Rawan Bencana Longsor Sangat Rendah dengan luas tertinggi berada pada Kelurahan Makarmulya, Kecamatan Rancasari dengan luas 436 hektare. 

Maria Christina Endarwati dkk juga mencatat daerah rawan longsor berdasarkan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 meliputi Cibiru, Mandalajati, Ujungberung, Cibeunying Kaler, Cidadap, dan Coblong. Maria dkk juga mencatat bencana longsor yang memakan korban jiwa, antara lain tanggal 15 Februari 2010, banjir dan tanah longsor mengakibatkan korban jiwa meninggal 1 orang, longsor tahun 2012 mengakibatkan korban meninggal akibat tertimpa tanah longsor di Kampung Cagak Kelurahan Cisurupan Kecamatan Cibiru, longsor tahun 2011 mengakibatkan 1 orang korban jiwa di Kecamatan Cidadap, longsor 15 Februari 2010 mengakibatkan korban jiwa meninggal 1 orang.  

*Kawan-kawan yang baik bisa membaca lebih lanjut artikel-artikel lain tentang Bandung 

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//