CATATAN DARI BANDUNG TIMUR #77: Relokasi Stasiun Cicalengka, antara Restorasi Sejarah dan Modernisasi Infrastruktur
Relokasi Stasiun Cicalengka lama dengan segala tantangannya adalah contoh nyata dari bagaimana kita bisa terus berkembang tanpa melupakan sejarah.
![](http://bandungbergerak.id/cms/uploads/penulis/2/7/1/271_300x206.jpg)
Andrian Maldini Yudha
Pegiat Literasi di RBM Kali Atas
10 Februari 2025
BandungBergerak.id – Stasiun Cicalengka telah lama berdiri sebagai salah satu landmark penting di Kabupaten Bandung, sebuah tempat yang menghubungkan masyarakat dengan berbagai daerah. Dikenal luas sebagai stasiun dengan nilai sejarah tinggi, kehadirannya tidak hanya sekadar tempat transit, tetapi juga sebuah simbol dari perkembangan transportasi di wilayah Cicalengka. Sebagai saksi bisu dari perjalanan sejarah, stasiun ini telah menyaksikan begitu banyak peristiwa penting, baik dalam konteks sosial, budaya, maupun politik.
Sejak era kolonial Belanda, Stasiun Cicalengka sudah menjadi pusat pertemuan antara kereta api dan masyarakat sekitarnya. Bangunan dengan arsitektur khas Belanda yang anggun menyatu dengan lanskap Cicalengka. Setiap tiang dan atap bangunan ini memiliki cerita tentang perkembangan zaman. Namun, seiring berjalannya waktu, kerusakan tak terhindarkan datang menghampiri. Kondisi bangunan yang semakin menua dan tidak dapat lagi menampung kapasitas pergerakan kereta api yang semakin padat membuat pihak terkait mengambil keputusan untuk merelokasi stasiun tersebut. Meski demikian, bangunan lama ini tidak akan hilang begitu saja, karena akan dipindahkan dan dibangun ulang di sisi timur stasiun, sehingga masyarakat tetap bisa mengenangnya.
Relokasi ini tentu memunculkan berbagai pendapat. Ada yang merasa kehilangan dengan adanya perubahan ini, karena bagi banyak orang, stasiun lama ini adalah bagian dari identitas mereka, tempat kenangan yang begitu berharga. Namun, ada pula yang melihat langkah ini sebagai upaya untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Sebuah dilema antara mempertahankan yang lama dan menyongsong yang baru.
Relokasi ini memberi kita kesempatan untuk tidak hanya memperbaiki fisik bangunan, tetapi juga menghidupkan kembali kenangan yang telah terpendam. Meskipun bangunan asli harus dipindahkan, sejarah yang terkandung di dalamnya tetap dapat dikenang melalui restorasi bangunan tersebut. Keputusan ini, jika dilihat lebih dalam, adalah upaya untuk menghormati masa lalu sambil menyiapkan diri untuk masa depan yang lebih cerah.
Tidak hanya itu, keberadaan stasiun yang baru, dengan fasilitas yang lebih modern dan efisien, juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Cicalengka. Pembangunan stasiun baru yang lebih besar dan lebih terintegrasi dengan transportasi lainnya akan mempercepat pergerakan orang dan barang, membuka peluang baru, serta meningkatkan perekonomian lokal. Di sinilah letak pentingnya melangkah maju tanpa meninggalkan jejak sejarah yang kita banggakan.
![Bagian dalam bangunan relokasi Stasiun Cicalengka lama yang terletak di sebelah timur Stasiun Cicalengka. (Foto Dokumentasi CicalengkaHistoricalTrip)](http://bandungbergerak.id/cdn/1/2/6/4/0/bangunan_relokasi_stasiun_cicalengka_lama_840x576.jpg)
Baca Juga: CATATAN DARI BANDUNG TIMUR #74: Urbanisasi dan Ironi Kerja di Cicalengka
CATATAN DARI BANDUNG TIMUR #75: Dari Hijau ke Abu-abu, Nasib Bukit Candi Cicalengka
CATATAN DARI BANDUNG TIMUR #76: Kereta Melaju, Sumber Air Terganggu
Membangun Masa Depan Tanpa Melupakan Masa Lalu
Pembangunan stasiun baru di Cicalengka adalah langkah strategis yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi, tetapi juga untuk menjawab tantangan perkembangan wilayah yang semakin pesat. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dan mobilitas masyarakat, fasilitas transportasi yang lebih modern dan efisien menjadi kebutuhan yang mendesak. Stasiun yang lebih besar dan lebih modern tentu akan memberikan kenyamanan bagi para pengguna kereta, serta meningkatkan integrasi antara sistem transportasi kereta api dengan moda transportasi lainnya seperti angkutan umum, ojek online, dan layanan berbasis aplikasi.
Namun, yang tak kalah penting adalah bagaimana kita tetap menghargai dan melestarikan sejarah yang terkandung dalam bangunan lama stasiun ini. Sejarah bukanlah sesuatu yang bisa dilupakan begitu saja, apalagi jika sejarah tersebut memiliki dampak besar dalam membentuk identitas dan karakter suatu wilayah. Bangunan lama Stasiun Cicalengka adalah bagian dari cerita panjang perjalanan waktu, yang telah menghubungkan banyak orang dari berbagai latar belakang dan daerah.
Memindahkan dan merestorasi bangunan lama ini di sisi timur stasiun adalah sebuah pilihan yang bijak. Langkah ini tidak hanya menjadikan bangunan tersebut tetap eksis, tetapi juga memberikan penghormatan kepada nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. Restorasi yang dilakukan dengan hati-hati dan penuh perhitungan akan menghidupkan kembali atmosfer masa lalu, tanpa mengurangi nilai modernisasi yang dibawa oleh stasiun baru.
Dalam menghadapi kemajuan, kita tidak perlu merasa harus mengorbankan sejarah. Sebaliknya, kita bisa menjadikannya sebagai bagian dari perkembangan itu sendiri. Dalam konteks pembangunan Stasiun Cicalengka, modernisasi dan pelestarian sejarah tidaklah saling bertentangan, melainkan bisa berjalan berdampingan. Hal ini terbukti dengan adanya upaya untuk menjaga bangunan bersejarah ini tetap hidup di tengah perubahan zaman, sehingga bisa menjadi simbol penghubung antara masa lalu dan masa depan.
Dengan adanya stasiun baru yang lebih besar dan lebih efisien, kita dapat mempercepat proses mobilitas dan perekonomian masyarakat. Namun, kita juga dapat terus mengenang perjalanan panjang stasiun lama yang telah memberikan banyak kenangan bagi generasi sebelumnya. Dalam hal ini, sejarah tidak hanya dilihat sebagai sesuatu yang sudah berlalu, tetapi sebagai bagian dari identitas yang membentuk masa depan.
![Bagian dinding bangunan relokasi Stasiun Cicalengka lama yang terletak di sebelah timur Stasiun Cicalengka. (Foto Dokumentasi CicalengkaHistoricalTrip)](http://bandungbergerak.id/cdn/1/2/6/4/1/bangunan_relokasi_stasiun_cicalengka_840x576.jpg)
Menyeimbangkan Dua Dunia
Relokasi Stasiun Cicalengka membawa kita pada sebuah perenungan yang lebih dalam tentang bagaimana kita dapat terus maju tanpa melupakan jejak sejarah yang telah terbentuk. Sebagai masyarakat, kita tidak hanya dihadapkan pada kebutuhan akan kemajuan infrastruktur, tetapi juga pada kewajiban untuk menjaga dan menghormati warisan yang telah ditinggalkan oleh generasi sebelumnya. Stasiun Cicalengka bukan hanya sekadar tempat untuk naik atau turun kereta, tetapi juga merupakan simbol dari perjalanan panjang suatu daerah, yang tidak boleh kita lupakan begitu saja.
Keputusan untuk memindahkan dan merestorasi bangunan lama ini adalah langkah yang bijak dan penuh pertimbangan. Dalam proses pembangunan yang penuh tantangan ini, kita bisa melihat bagaimana modernisasi dan pelestarian sejarah dapat berjalan beriringan, memberikan manfaat bagi masyarakat tanpa mengorbankan nilai-nilai yang telah terkandung di dalamnya. Restorasi bangunan yang dilakukan dengan seksama akan memastikan bahwa sejarah yang terkandung dalam stasiun lama tetap hidup, meskipun bangunannya telah dipindahkan ke lokasi baru.
Kita juga harus menyadari bahwa sejarah bukan hanya tentang bangunan fisik, tetapi juga tentang cerita-cerita yang terkandung di dalamnya. Setiap sudut stasiun lama ini memiliki kisah yang berharga, dan kisah tersebutlah yang akan tetap dikenang oleh generasi mendatang. Walau bangunan fisiknya telah berganti, kenangan dan cerita yang ada akan tetap mengalir seperti kereta yang melintas, menghubungkan masa lalu dengan masa depan.
Keberadaan stasiun baru di Cicalengka bukanlah sekadar simbol kemajuan, tetapi juga merupakan cerminan dari kemampuan kita untuk menjaga keseimbangan antara perkembangan dan pelestarian. Ini adalah langkah maju yang mengingatkan kita untuk tidak melupakan akar sejarah yang telah membentuk karakter kita. Seperti halnya kereta yang terus melaju di atas relnya, kita harus terus maju, tetapi kita juga harus tahu bahwa rel tersebut terbuat dari kayu dan besi yang telah teruji oleh waktu.
Relokasi Stasiun Cicalengka, dengan segala tantangannya, adalah contoh nyata dari bagaimana kita bisa terus berkembang tanpa melupakan sejarah. Ini adalah kisah tentang bagaimana kita bisa menghargai masa lalu, menyambut masa depan, dan menjadikannya sebagai satu kesatuan yang harmonis. Dalam dunia yang terus berubah, ada satu hal yang tak boleh kita lupakan: sejarah adalah bagian dari diri kita, dan ia harus tetap hidup di tengah segala perubahan yang ada.
* Tulisan kolom CATATAN DARI BANDUNG TIMUR merupakan bagian dari kolaborasi BandungBergerak.id dan Lingkar Literasi Cicalengka. Simak tulisan-tulisan lain Andrian Maldini Yudha atau artikel-artikel lain tentang Cicalengka.