• Berita
  • Banjir Bandung Selatan Memutus Jalur Lalu Lintas

Banjir Bandung Selatan Memutus Jalur Lalu Lintas

Banjir di Bandung Selatan dikhawatirkan meluas jika kawasan Bandung Raya masih terus dilanda hujan ekstrem.

Perahu lalu lalang membawa warga beraktivitas di Dayeuhkolot dan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/11/2021). Kampung ini jadi permukiman yang pertama tergenang saat Sungai Citarum meluap pascahujan lebat. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penulis Iman Herdiana3 November 2021


BandungBergerak.idHujan deras yang melanda Bandung Raya membuat sejumlah titik di Bandung Selatan, Kabupaten Bandung, kembali diterjang banjir. Sejumlah akses lalu lintas terputus. Tercatat, bencana banjir tersebut yang pertama untuk musim hujan tahun ini.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, banjir di Bandung Selatan disebabkan luapan sungai Citarum dan anak-anak sungainya. Kondisi sungai yang mengalami pendangkalan, padatnya permukiman, minimnya daerah resapan air, serta maraknya alih fungsi lahan disinyalir penyebab berkurangnya daya tampung sungai terpanjang di Jawa Barat itu.

Daerah aliran sungai terendah di Bandung Selatan dan kerap dilanda banjir tahunan adalah Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang. Kali ini pun banjir melanda tiga kecamatan tersebut.

Menurut Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, banjir memutus Jalan Raya Dayeuhkolot-Banjaran (Pom Bensin/Jembatan Dayeukolot). Jalur ini tidak bisa dilalui kendaraan.

"Banjir, tidak bisa dilalui kendaraan bermotor. Sebaiknya mencari alternatif jalan lain," kata cuit BPBD Kabupaten Bandung, melalui akun resmi Twitternya, Rabu (33/11/2021).

Akses lain yang terputus karena banjir adalah Jalan Cijagra. Hingga pukul 11.30 WIB, BPBD Kabupaten Bandung melaporkan, jalur ini belum bisa dilalui kendaraan bermotor. Ketinggian air antara 10-50 centimeter.

Daerah-daerah tersebut bukan yang pertama dilanda banjir pada musim hujan tahun ini. Sebelumnya, Senin (1/11/2021), BPBD Kabupaten Bandung melaporkan banjir melanda Jalan Cijagra-Cigebar di RW 09/10 Kecamatan Bojongsoang, dengan ketinggian air 10-40 centimeter.

Pada hari yang sama, banjir memutus jalur Andir-Katapang dengan ketinggian air 10-40 centimeter. BPBD Kabupaten Bandung memperingatkan bahwa jalur Andir-Katapang tidak bisa dilalui kendaraan bermotor.

Twitter BPBD Kabupaten Bandung belum melaporkan jumlah pengungsi. Tetapi berdasarkan pantauan di lapangan, sedikitnya sudah ada 32 jiwa pengungsi dari kampung Bojongasih, Dayeuhkolot. Mereka yang mengungsi rata-rata warga yang rumahnya tidak lantai dua. Sementara warga lainnya yang memiliki rumah lantai dua masih bertahan di rumah masing-masing.

Perahu lalu lalang membawa warga beraktivitas di Dayeuhkolot dan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/11/2021). Kampung ini jadi permukiman yang pertama tergenang saat Sungai Citarum meluap pascahujan lebat. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Perahu lalu lalang membawa warga beraktivitas di Dayeuhkolot dan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/11/2021). Kampung ini jadi permukiman yang pertama tergenang saat Sungai Citarum meluap pascahujan lebat. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Baca Juga: Lemahnya Sistem Drainase Jadi Penyebab Banjir Kota Bandung
Pembangunan Kolam Retensi Kota Bandung Habiskan Dana Puluhan Miliar Rupiah, Warga masih Khawatir Banjir
Kota Bandung: Musim Kering Krisis Air, Musim Hujan Terancam Banjir
Setelah Dana Triliunan Rupiah, setelah Tiga Tahun Citarum Harum, Kenapa Banjir Bandung Selatan Masih Terus Terjadi?

Rendam 3 Kampung

Banjir Bandung Selatan kali ini terbilang di luar dugaan. Menurut keterangan warga yang dihimpun fotografer BandungBergerak.id, Prima Mulia, warga tidak mengira banjir musim hujan tahun ini akan tiba lebih awal.

Pada saat kejadian, hujan yang terjadi di Kabupaten Bandung terbilang kecil. Sebaliknya, sejak kemarin hujan di Kota Bandung berlangsung hujan deras dalam durasi panjang, sejak siang sampai malam. Hujan di Kota Bandung terbilang ekstrem, karena siangnya cuaca terasa panas, sementara sorenya hujan lebat.

Banjir Bandung Selatan paling parah tahun ini terjadi di tiga kampung, yakni Andir, Cigosol, di Kecamatan Baleendah, dan Bojongasih di Kecamatan Dayeuhkolot. Warga memantau naiknya permukaan air mulai terjadi Selasa (2/11/2021) malam dan berlangsung hingga keesokan harinya.

Ketinggian air beragam, mulai sepinggang orang dewasa sampai sedada. Transportasi di ketiga kampung pun lumpuh, aktivitas lalu lintas hanya bisa dilakukan dengan perahu. Akses kabupaten dan provinsi di Baleendah juga terputus.  

Tiga kampung tersebut termasuk yang terendah di Bandung Selatan. Posisinya paling dekat dengan sungai Cisangkuy dan Citarum. Sementara sungai Cisangkuy sendiri hulunya ada di Kota Bandung. Tak heran jika hujan lebat di Kota Bandung membuat tiga kampung tersebut ikut terdampak banjir kiriman.

Banjir di Bandung Selatan dikhawatirkan meluas jika hujan ekstrem terus-menerus melanda kawasan Bandung Raya.

Longsor

Selain banjir, BPBD Kabupaten Bandung melaporkan terjadi bencana hidrometeorologi lainnya, yaitu tanah longsor, di Kampung Cijagra RT. 01/01 Desa Cilame Kecamatan Kutawaringin. Longsor terjadi pada sebuah tebing akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung.

"Assesment yang dilakukan tim di lapangan menyebutkan bahwa longsor tebing dengan volume panjang 10 M dan tinggi 9 M. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," ungkap BPBD Kabupaten Bandung.

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//