Rangkaian Lelang Ratusan Juta Rupiah Pemkot Bandung demi Smart City
Salah satu infrastruktur penunjang smart city Kota Bandung ialah diperbaruinya Smart Map Plus (BSM+). Sebelumnya, Pemkot banyak melakukan tender hal serupa.
Penulis Bani Hakiki5 November 2021
BandungBergerak.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung baru-baru ini meperbaharui peta di Bandung Smart Map Plus (BSM+). Versi terbaru ini disebut mampu menghadirkan peta tematik yang lengkap, menyediakan detail batas administrasi hingga tingkat RT. Kemampuan peta digital BSM Plus ini diklaim hanya dimiliki Kota Bandung, kota yang lama digadang-gadang sebagai smart city.
Belum diketahui sejauh mana mendesaknya pembaruan BSM Plus dalam situasi sekarang di mana banyak warga Bandung yang hampir dua tahun terdampak pagebluk. Yang jelas, program Bandung menuju smart city ini bukan BSM Plus saja.
Merujuk Data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bandung, Pemkot Bandung tercatat melelang tender penyediaan jasa konsultasi pembakuan rupabumi kota pada Oktober 2021. Dana proyek konsultasi ini berasal dari Anggara Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di bawah satuan kerja Sekretariat Daerah.
Tender tersebut diikuti oleh peserta tunggal, yaitu PT. Aryo Prima yang bermarkas di Jalan Kupang nomor 6, Antapani. Nilainya mencapai sekitar 73,3 juta rupiah atau turun sekitar lebih dari 300 juta rupiah dari harga perkiraan sendiri (HPS) sebelumnya.
Masih dari sumber dan tahun yang sama, Pemkot Bandung membuka lelang proyek lainnya dalam mendukung program Smart City. Tender ini diberi judul “Pembuatan Smart Map RTH dan Pemakaman” yang tercatat sejak bulan April 2021 lalu.
HPS untuk pelelangan ini tercatat senilai 249,9 juta rupiah dari sumber dana yang sama. PT. Berdikari Consultant yang berlokasi di Jalan Kemang Dahlia 4 Blok X nomor 9, Jakarta keluar sebagai pemenang dari 62 peserta tender lainnya. Nilai turun ke angka 209,9 juta rupiah setelah melalui tahap negosiasi.
Rencana permulaan Bandung Smart City ditandai dengan sebuah tender pengadaan alat produksi kebutuhan program tersebut sejak 2013 dengan nilai HPS sebesar 320 juta rupiah. Dilanjut dengan tender konsultasi perencanaan program dan konten multimedia denga biaya sekitar 189,9 juta rupiah pada tahun 2015.
Baca Juga: Seribu Proyek di Jalan Dago
Di Masa Sulit Pagebluk, Pemkot Bandung Survei Potensi Pajak dengan Biaya Miliaran Rupiah
Di Puncak Pandemi, Pemkot Bandung Gulirkan Lelang Smart Camera Senilai 3 Miliar Rupiah
Di Tengah Pandemi Ada Alokasi Dana 4 Miliar Rupiah untuk Pemeliharaan Teras Cihampelas, Apa Pentingnya?
Di Tengah Pandemi, Pemkot Bandung Siapkan 43 Miliar Rupiah untuk Melanjutkan Proyek Rumah Deret Tamansari
Pembaruan BSM Plus
BSM yang dirancang Pemkot Bandung sejak tahun 2017 lalu, merupakan website penyedia informasi data berbasis digital yang mulai berpoperasi sepenuhnya pada tahun ini. Situs ini disebut punya sejumlah keunggulan, yaitu tersedia peta tiga dimensi yang dapat diakses oleh para pengguna.
Kepala Seksi Pengukuran dan Pemetaan pada Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Bandung, Deni Pathudin menyatakan belum ada wadah penyediaan data berbasis multimedia seperti BSM Plus di kota lain di Indonesia. Menurutnya, para penggunanya bisa mengakses informasi perangkat infrastruktur hingga ke tingkat wilayah terkecil, yakni RT.
"Saya pikir, baru Kota Bandung yang memiliki peta batasan administrasi sampai ke detail tingkat RT dan RW. Kita melakukannya dari tahun 2017 dan baru selesai tahun ini," tutur Deni Pathudin, dalam siaran persnya, Kamis (4/11/2021).
BSM Plus memberikan kesempatan bagi para penggunanya untuk menengok kondisi infrastruktur kota secara menyeluruh. Situs ini menawarkan proses analisis berbasis data yang rumit menjadi lebih sederhana dan mudah diakses. Tersedia juga kolom pencarian dan visualisasi data dan informasi geospasial di dalamnya.
Salah satu terobosannya, kata Deni, menyediakan data perpajakan yang dapat dihitung dari visualisasi tiga dimensi bangunan di seluruh Kota Bandung. Terobosan ini gunanya mempermudah ruang gerak Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dalam mengamati potensi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
"Dinas perpajakan juga bisa melihat potensi dari salah satu bangunan seberapa besar PBB yang akan dihasilkan. Tahun sekarang kita pengembangan untuk menghitung potensi PBB dari objek bangunan," katanya.
BSM Plus dicanangkan sebagai inovasi pemanfaatan geospasial berbasis peta skala 1:1000 berdasarkan hasil pemotretan foto udara Kota Bandung pada tahun 2016 lalu. Peta digital tersebut bisa menghasilkan foto tampak udara dengan resolusi spasial hingga 10 sentimeter dengan tersedianya 150 titik kontrol tanah. Layanan ini juga sudah terhubung dengan aplikasi Si Petruk yang dapat diakses melalui telepon pintar.
Pembaharuan lainnya terletak pada penyediaan sistem informasi tematik berbentuk peta di sejumlah bidang infrastruktur. Tujuannya untuk mempermudah pengambilan berbagai keputusan yang berkaitan dengan kebijakan kota.
“Salah satunya garis rencana kota, peruntukan lahan, distribusi jaringan PDAM, sebaran sekolah, sebaran rumah sakit, dan beberapa peta tematik lainnya. Sehingga kita operasikan peta bisa dijadikan dasar analisis spasial sebagai bahan kebijakan pimpinan," ungkap Deni.