• Cerita
  • CERITA VISUAL: Jejak Freemason di Kota Bandung

CERITA VISUAL: Jejak Freemason di Kota Bandung

Bangunan-bangunan kuno dan megah peninggalan Freemason masih bisa ditemukan di Bandung. Penanda bahwa kota ini kaya akan keragaman sejarah.

Made with Visme Presentation Maker

Penulis Sarah Ashilah28 Desember 2021


BandungBergerak.idSiapa sangka cikal bakal Kota Bandung rupanya hasil rancangan seorang mason? Dialah Herman Willem Daendels, seorang anggota Freemason yang menjabat Gubernur Jenderal Hindia Belanda dalam kurun 1808-1811.

Di masa kepemimpinannya, Daendels memindahkan pusat kota Bandung dari Krapyak (Dayeuh Kolot) ke lokasi Bandung sekarang ini. Dua abad lalu, Bandung masih daerah tak bertuan alias terra incognita (Okultisme di Bandoeng Doeloe: Menelusuri Jejak Gerakan Freemasonry di Bandung, M Ryzki Wiryawan, Penerbit Khazanah Bahari, November 2014).

Herman Willem Daendels bersama bupati masa itu merancang tata kota Bandung dari nol. Tentunya dengan sentuhan seni bangunan khas Freemason di dalam perancangannya. Jejak-jejaknya masih tertinggal hingga kini.

Baca Juga: Komunitas Aleut Susur Rantai Sejarah Bandung Sampai Gunung
Menggali Sejarah Kuburan Tua Belanda di Bandung dan Cimahi

Freemason, yang merupakan perkumpulan rahasia para elite, kerap kali menimbulkan prasangka di masyarakat akibat pemikiran teosofi yang dianut oleh para anggotanya. Prasangka buruk ini biasanya berasal dari kelompok agama-agama besar yang menuding ajaran Freemasonry melenceng.

Bila dicermati, sebetulnya anggota Freemason sendiri menganut agama-agama yang telah ada. Tidak ada satu pun Mason yang ateis, karena salah satu persyaratan untuk bergabung dengan Freemason adalah mempercayai adanya Tuhan atau The Highest Power, apa pun latar belakang agama dan budaya yang dianut oleh anggotanya. 

Bisa dibilang, Freemason adalah kelompok kebatinan yang mendedikasikan diri pada kebenaran dan ilmu pengetahuan. Tidak heran jika Institut Teknologi Bandung (ITB) —satu dari sekian jejak Freemason di Bandung— pun didirikan oleh seorang Mason.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//