• Opini
  • Bebas dari Masalah Keuangan dengan Kecerdasan Finansial

Bebas dari Masalah Keuangan dengan Kecerdasan Finansial

Secara sederhana, kecerdasan finansial adalah kebalikan dari kebodohan finansial. Semua orang, kaya maupun miskin, berhak menguasai kemampuan mengelola keuangan.

Naura Azalia

Mahasiswi Universitas Katolik Parahyangan (Unpar)

Operasi pasar minyak goreng kemasan kualitas premium di Taman Dewi Sartika, Bandung, Jumat (3/12/2021). Beban ekonomi masyarakat semakin meningkat di kala melambungnya harga minyak goreng. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

13 Januari 2022


BandungBergerak.idKehidupan manusia bergerak dinamis mengikuti perkembangan zaman yang kini disebut era baru dengan ditandai pesatnya kemajuan teknologi. Bersamaan dengan laju teknologi, manusia pun menghadapi isu penting yang harus mereka kuasai, yaitu kesadaran finansial, di mana kesadaran ini mempengaruhi jalan hidup mereka pada zaman yang kian sulit ditebak.

Seorang aktris dan pengusaha asal Iraq, Patricia Kluge, menjalani sisa hidupnya terlilit hutang sebesar 579,2 miliar padahal ia merupakan seorang triliuner dengan total kekayaan sebesar 1,3 triliun. Di sisi lain, seorang entrepreneur asal Indonesia, pemilik perusahaan rokok, Budi Hartono, berhasil meningkatkan kekayaannya yang semula $9 miliar USD menjadi $18 miliar USD dalam jangka waktu dua tahun. Keduanya merupakan seseorang yang memiliki cukup kekayaan namun mengapa yang satu berakhir miskin dan yang lainnya semakin kaya?

Dalam menjalani kehidupan, manusia perlu memiliki beberapa aspek penting untuk dapat menjalani hidup yang baik. Kebutuhan finansial merupakan salah satu aspek penting yang diperlukan oleh tiap individu untuk dapat menjalani kehidupan. Kebutuhan ini seringkali dihubungkan dengan jumlah kekayaan seseorang. Seseorang yang memiliki sejumlah kekayaan belum tentu dapat mempertahankan kekayaannya, ia perlu memiliki kesadaran dan kecerdasan khusus agar dapat mengatur dan mengelola perencanaan keuangannya.

Kecerdasan khusus untuk mengatur dan mengelola perencanaan keuangan disebut dengan kecerdasan finansial yang sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan hidup seseorang dan mempengaruhi bagaiamana manusia menjalani hidupnya. Kecerdasan finansial sering kali diidentikan dan hanya dikhususkan bagi orang-orang kaya dan para konglomerat. Tidak jarang masyarakat tidak mengetahui akan adanya kecerdasan finansial. Banyak masyarakat menengah ke bawah yang beranggapan bahwa kesadaran dan kecerdasan tersebut tidak penting dalam hidupnya. Karena anggapan itu, mereka tidak mengajarkan kepada generasi penerus mereka akan pentingnya kecerdasan finansial.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2016 menyebutkan rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia, yaitu hanya mencapai angka 29,7 persen. Apakah kecerdasan finansial hanya dibutuhkan oleh masyarakat kaya? Apakah masyarakat menengah dan kaum miskin tidak membutuhkan kecerdasan finansial?

Kecerdasan finansial pada dasarnya merupakan sikap bagaimana kita memperlakukan uang, mengelola keuangan, mengatur perencanaan keuangan, dan cara kita berpikir mengenai uang – tidak peduli seberapa banyak uang yang kita dimiliki. Setiap individu, tanpa terkecuali dari golongan mana pun, tentunya membutuhkan kemampuan ini agar dapat memiliki kehidupan yang sejahtera.

Seseorang dengan jumlah uang yang sedikit perlu dapat mengatur dan mengelola perencanaan keuangannya agar dapat meningkatkan taraf hidupnya. Mengelola perencanaan keuangan tidak hanya ditujukan untuk mengatur pengeluaran agar dapat setara atau tidak melebihi pendapatannya, namun juga untuk mengelola dan mendayagunakan sumber daya dalam dirinya agar mampu menghasilkan uang. Sehingga, kecerdasan ini sangat diperlukan bagi kaum miskin dan menengah ke bawah agar bisa bangkit menuju kehidupan yang lebih sejahtera. Lalu, bagaimana agar orang kaya dapat mempertahankan kekayaannya dan orang miskin yang kesulitan keuangan dapat meningkatkan taraf hidupnya? Memiliki kecerdasan finansial adalah kunci agar hal tersebut dapat tercapai.

Seseorang yang memiliki kesulitan dalam masalah keuangannya seringkali terjadi karena tidak adanya kecerdasan finansial dalam dirinya. Sehingga, untuk memiliki kecerdasan finansial, seseorang memerlukan beberapa aspek penting sebagai dasar pemahaman pembangun kecerdasan finansial. Memiliki kesadaran atas pentingnya kecerdasan finansial merupakan dasar dari membangun kecerdasan finansial.

Menurut Sumiyati (2006), aspek penting dari kecerdasan ini merupakan kemampuan mengatur dan mengelola keuangannya serta mendisiplinkan diri agar berlaku hemat. Pengelolaan keuangan ini merujuk pada bagaimana seseorang menemukan caranya untuk mendistribusikan uang yang dimilikinya pada kegiatan yang dapat mendapatkan sebuah value atau pada kegiatan yang bermanfaat. Orang yang memiliki kesadaran finansial akan mendistribusikan uangnya untuk memenuhi kebutuhannya, bukan keinginannya. Jadi dia harus tau apa kebutuhannya dan yang hanya sekadar keinginannya. Memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan adalah salah satu langkah awal meraih kecerdasan finansial. Dengan mengetahui perbedaan kebutuhan dan keinginan, kita sebagai manusia akan lebih kritis dalam membuat keputusan pada masalah finansial.

Baca Juga: Peran Transformasi Digital dalam Mendongkrak Perekonomian Indonesia yang Dirontokkan Pagebluk
Mencegah Kekerasan Seksual dengan Film
Tersisihnya Budaya Lokal karena Globalisasi

Kebodohan Finansial

Seseorang yang selalu ingin memenuhi keinginannya dibanding kebutuhannya merupakan ciri-ciri dari orang yang memiliki kebodohan finansial. Agar dapat terhindar dari kebodohan finansial, diperlukan prinsip-prinsip dasar untuk meraih kecerdasan finansial. Hal ini dapat dimulai dengan cara melihat uang sebagai suatu nilai berharga yang bermanfaat dan sulit didapat. Dengan sudut pandang seperti ini, manusia akan lebih menghargai uang sehingga tidak terjadi pengalokasian uang secara sembarangan atau seringkali dalam bentuk pengeluaran yang berlebihan.

Setelah melihat uang sebagai suatu nilai, kita perlu menentukan skala prioritas dalam pengalokasian uang. Seperti yang sudah disebutkan, bahwa orang yang memiliki kecerdasan finansial, akan mendistribusikan uangnya untuk memenuhi kebutuhannya, bukan keinginannya. Hal terpenting yang harus dimiliki seseorang agar dapat mencapai kecerdasan ini merupakan kemampuan mengelola keuangannya karena pada dasarnya, kecerdasan finansial merupakan sebuah kegiatan memutar keuangan agar dapat menghasilkan suatu nilai. Jika seseorang telah melakukan hal-hal ini, tingkat perekonomiannya akan meningkat, selanjutnya ia akan berpeluang besar meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran hidup dan terbebas dari segala masalah keuangan.

Seorang usahawan asal Amerika Serikat, Robert Kiyosaki, menyatakan bahwa kecerdasan finansial ini sangat penting. Setiap individu dengan latar belakang keuangan seperti apa pun memerlukan kecerdasan ini untuk dapat terus meningkatkan taraf hidupnya, tidak peduli dia berada di titik mana saat ini, tidak peduli dia kaya atau miskin. Anggapan mengenai kecerdasan finansial atau literasi keuangan hanya penting bagi orang-orang kaya perlu dihilangkan dan pemahaman mengenai kecerdasan finansial perlu ditanam sejak dini. Setiap individu harus mulai belajar untuk dapat memahami pengelolaan uang atau perencanaan keuangan serta melihat uang sebagai suatu nilai berharga agar kecerdasan ini dapat tercapai.

Dengan memiliki kecerdasan ini, seseorang dapat terbantu untuk terhindar dari berbagai masalah keuangan, seperti terlilit utang, dan pengeluaran yang lebih besar dari pemasukan. Selain itu, kecerdasan ini juga membantu seseorang untuk mengambil keputusan keuangan yang tepat agar terhindar dari berbagai masalah keuangan, karena masalah keuangan dapat muncul akibat kesalahan pada pengambilan keputusan keuangan. Kecerdasan finansial yang pada dasarnya merupakan bagaimana seseorang dapat memutar keuangannya untuk menambahkan suatu nilai, akan membantu setiap individu untuk meningkat perekonomiannya yang berdampak pada peningkatan taraf dan kesejahteraan individu tersebut.

Akhirnya, bila seluruh masyarakat di Indonesia sadar akan pentingnya kecerdasan finansial dalam hidupnya dan dapat mengubah pandangannya akan uang serta meningkatkan tata laku dalam manajemen keuangannya, maka terdapat kemungkinan yang besar bahwa tingkat kesejahteraan dan perekonomian di Indonesia akan meningkat.

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//