• Kolom
  • SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #3: Keterangan Arsitek Henri Menalda van Schouwenburg

SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #3: Keterangan Arsitek Henri Menalda van Schouwenburg

Henri Menalda van Schouwenburg menyatakan gedung Geologisch Laboratorium – termasuk Museum Geologi – dibangun selama sebelas bulan. Melibatkan 300 pekerja.

Atep Kurnia

Peminat literasi dan budaya Sunda

Museum Geologi merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kota Bandung, Rabu (25/5/2022). Museum yang dibuka sejak tahun 2000 ini menyimpan dan mengelola materi-materi geologi yang dikumpulkan sejak tahun 1850. (Foto: Virliya Putricantika/BandungBergerak.id)

2 Agustus 2022


BandungBergerak.id - Siapa yang merancang kompleks Museum Geologi Bandung yang dulu dikenal sebagai Geologisch Laboratorium? Bagaimana sang arsitek menjelaskan apa yang telah dikerjakannya pada bangunan tersebut? Berapa lama kompleks itu dibangun?

Ihwal nama perancang atau arsiteknya barangkali banyak orang sudah tahu, yaitu Henri Menalda van Schouwenburg. Namun, identitas dan rekam jejaknya masih sedikit kita ketahui. Demikianlah, kali ini saya akan menelusuri sedikit-banyak riwayatnya, dari remah-remah data. Sebagai tambahan, karena saya juga menemukan tulisan H. Menalda sendiri terkait pembangunan Geologisch Laboratorium, maka selanjutnya saya akan membagikannya dalam tulisan ini.

Informasi riwayat hidupnya saya timba dari buku Nederland’s Patriciaat: Genealogieen van Vooraanstaande Geslachten, 59e Jaargang (1973: 253). Di situ secara singkat dikatakan Ir. Henri Menalda van Schouwenburg lahir di Rotterdam pada 14 Agustus 1884. Ia bekerja sebagai insinyur bangunan, sebagai insinyur kelas satu, antara lain pada “Dienst van de landsgebouwen” (jawatan bangunan gedung/rumah negara atau pemerintah) di Bandung. Ia menikahi Janske Louisa de Graaff (1898-1965) pada 13 Juli 1938 di Wijk en Aalburg. Henri meninggal di Doorwerth pada 3 September 1963.

Tambahan informasinya dari situs humanitarisme.nl. Di situ disebutkan bahwa ayah Henri bernama Jacobus Menalda van Schouwenburg dan ibunya bernama Evaline Bussemaker. Selebihnya hampir sama dengan yang tertuang dalam Nederland’s Patriciaat, termasuk ihwal istrinya yang disebut-sebut lahir lahir di Wijk en Aalburg pada 29 Januari 1898 dan meninggal di Arnhem pada 31 Juli 1965.

Denah Geologisch Laboratorium. Menurut Henri Menalda van Schouwenburg, gambar bangunannya sudah disediakan oleh pemerintah Kota Bandung. (Sumber: De Mijningenieur No. 1, 11e Jaargang, Januari 1930)
Denah Geologisch Laboratorium. Menurut Henri Menalda van Schouwenburg, gambar bangunannya sudah disediakan oleh pemerintah Kota Bandung. (Sumber: De Mijningenieur No. 1, 11e Jaargang, Januari 1930)

Pendidikan dan Pekerjaan 

Rekam jejak pendidikan dan pekerjaan Henri Menalda van Schouwenburg yang agak rinci saya ikuti dari kliping-kliping koran berbahasa Belanda. Sebelum lebih jauh, saya akan mengenai kaitan Henri dengan para arsitek sohor yang sempat bekerja di Indonesia, seperti F.J.L. Ghijsels, Henri Maclaine Pont dan Thomas Karsten. Ternyata mereka satu angkatan ketika kuliah di Polytechnische school Delft.

Kata H. Akihary (Ir. F.J.L. Ghijsels, Architect in Indonesia,1910-1929, 1996: 14), “Satu-satunya informasi mengenai masa-masa belajar Ghijsels di Delft ada di dalam Delft Students Almanac, yang diterbitkan antara 1905 hingga 1910. Pada 1905,  dia lulus ujian tahun pertama, bersama antara lain Henri Maclaine Pont, H. Menalda van Schouwenburg dan Thomas Karsten. Pada musim panas 1907 dia mendapatkan gelar sarjana muda dan pada Juli 1909 dia memperoleh ijazah insinyurnya”.

Dengan demikian, jejak pendidikan Henri dapat dikatakan selaras dengan pendidikan F.J.L. Ghijsels. Ini memang terbukti dari berita-berita sezaman. Dalam Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie (8 Juli 1904) dan De Locomotief (12 Juli 1905) antara lain disebutkan F.J.L. Ghijsels, A.H. van Bood, H. Menalda van Schouwenburg, dan H.T. Karsten lulus ujian B sebagai kandidat di Polytechnische school Delft. Selanjutnya pada tahun 1908, Henri tercatat sebagai salah seorang yang akan mengikuti ujian insinyur bangunan di Technische Hoogeschool Delft (Bataviaasch Nieuwsblad, 21 Juli 1908).

Nampaknya selulus kuliah, Henri bekerja pada Dienst van Weg en Werken (jawatan jalan dan pekerjaan umum) Belanda, terutama di Maatschappij tot Exploitatie van Staatsspoorwegen (usaha eksploitasi jalan kereta api). Dalam De Ingenieur No. 36 (32e Jaargang, 1917) dikatakan sejak 16 September 1917, Ir. H. Menalda diangkat menjadi insinyur yang semula adjunct-ingenieurs eerste klasse (deputi insinyur kelas satu).

Setahun kurang kemudian, secara terhormat Henri mengundurkan diri dari Dienst van Weg en Werken, terbilang sejak 5 Juni 1918 (De Ingenieur No. 25, 33e Jaargang, 1918). Bila dikaitkan dengan laporan bertajuk “Het G.B.-gebouw te Bandoeng” (De Preanger-bode, 28 September 1918), konteks pengunduran diri Henri dapat dimengerti karena saat itu Departement van Bouw dan Werken (departemen bangunan dan pekerjaan umum) Hindia Belanda sedang membutuhkan tenaga baru.

Dalam laporan itu dikatakan Departement van BOW menolak rencana kompetisi pembuatan rancangan kantor baru Departement van Gouvernementsbedrijven di Bandung. Namun faktanya, kata penulis laporan, Departement van BOW bekerja sangat lamban. Sementara kompleks baru di Bandung terdiri dari grup bangunan paling tidak sebanyak sembilan buah, sama ukurannya dengan bangunan utama Departement van Oorlog (departemen peperangan) yang sudah dibangun di Bandung, yang ukuran bersihnya seluas 2.100 meter persegi.

Penulis laporan malah lebih menyarankan agar diselenggarakan kompetisi rancangan, agar bagus dan sesuai dengan perhitungan. Departement van BOW berkilah bahwa mereka dapat mengerjakannya dan bagian arsitektur (bouwkundige afdeeling) ada dalam keadaan baik. Mereka punya empat insinyur struktur, dan telah mendatangkan tiga orang lagi dari Belanda, yaitu L.M. van den Berg, H. Menalda van Schouwenburg dan J. Gerber.

Menjelang akhir 1929, Henri Menalda van Schouwenburg menyampaikan proposal pembangunan berbagai gedung di Bandung untuk anggaran tahun 1930. Termasuk memperluas Geologisch Laboratorium yang baru selesai dibangun. (Sumber: De Locomotief, 6 November 1929)
Menjelang akhir 1929, Henri Menalda van Schouwenburg menyampaikan proposal pembangunan berbagai gedung di Bandung untuk anggaran tahun 1930. Termasuk memperluas Geologisch Laboratorium yang baru selesai dibangun. (Sumber: De Locomotief, 6 November 1929)

Betul J. Gerber yang kemudian merancang kompleks Departement van Gouvernementsbedrijven, tetapi Henri ditempatkan mula-mula di Weltevreden, Batavia (De Ingenieur No. 14, 34e Jaargang, 1919), kemudian di vierde waterstaats afdeeling (bagian pengairan keempat) di Surabaya (Bataviaasch Nieuwsblad, 8 Juli 1919). Pekerjaannya di Surabaya dijabatnya hingga 8 April 1926, saat dia cuti ke Belanda.

Dalam berita De Indische Courant edisi 7 April 1926 dilaporkan Ir. H. Menalda van Schouwenburg sebagai “het hoofd der landsgebouwen hier ter stede” (kepala jawatan gedung milik pemerintah di kota ini) besok akan berangkat dengan menggunakan kapal Insulinde. Konon, selama berkerja di Surabaya Henri dikenal sebagai sosok yang supel, akrab bergaul, dan dikenal di kalangan para peminat olahraga. Karena beberapa bulan lalu jatuh sakit, sehingga dia memutuskan untuk tetirah di Belanda.

Menurut catatan De Locomotief (21 Januari 1927), Henri kembali ke Hindia Belanda dengan menumpang kapal Rembrandt dari Amsterdam pada 21 Desember 1926 dan direncanakan tiba di Tanjung Priok pada 24 Januari 1926. Sekembali ke Hindia, dia sebentar bekerja di kantor pusat BOW, untuk kemudian diangkat menjadi kepala jawatan gedung milik pemerintah di resor Bandung (De Indische Courant, 26 Februari 1927).

Dalam Regerings-almanak voor Nederlandsch-Indie 1928, deel 2 (1928), susunan di resor Bandung adalah Ir. H. Menalda van Schouwenburg (insyur kelas satu, sebagai kepalanya), H.A. van Beek (arsitek), .F. van der Schraaff dan L.H. Hovenkamp (pengawas kepala), C.D. van Stokkum (pengawas kelas satu), J. Pereira (aspiran pengawas, di Cirebon). Sementara pada edisi 1930, pada almanak itu tercatat Henri masih tetap sebagai kepala, sementara yang lainnya sudah berubah menjadi: Ir. M. Hoediro (insinyur kelas tiga), F.W. Burki dan E.C.A. Bense (arsitek), Ch. M. van Nooyen dan W.R. Lancelot (pengawas kepala), dan H. Ph. von Franquemont (juru gambar).

Dari data pekerjaannya yang terakhir dapat diketahui bahwa setelah Henri dipindahkan ke Batavia, ia kemudian mengundurkan diri dari pekerjaannya terhitung sejak 4 Mei 1931 (Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 26 Februari 1931).

Baca Juga: SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #1: Jawatan Pertambangan Pindah ke Bandung Tahun 1924
SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #2: Usulan Pembangunan Laboratorium dan Museum Geologi Tahun 1926-1927
BIOGRAFI ANDRIES DE WILDE #1: Mengapa Mengkaji Tuan Tanah Ujungberung dan Sukabumi?

Pada 8 April 1926, Henri Menalda van Schouwenburg cuti ke Belanda, untuk tetirah. (Sumber: De Indische Courant, 7 April 1926)
Pada 8 April 1926, Henri Menalda van Schouwenburg cuti ke Belanda, untuk tetirah. (Sumber: De Indische Courant, 7 April 1926)

Disediakan Pemerintah Kota Bandung 

Selama mengepalai jawatan gedung milik negara di resor Bandung, salah satu prestasi besar Ir. H. Menalda van Schouwenburg adalah merancang bangunan Geologisch Laboratorium (laboratorium geologi), yang termasuk di dalamnya Geologisch Museum (museum geologi).

Henri membahas pembangunan gedung tersebut dalam satu tulisan bertajuk “Eenige bouwkundige opmerkingen omtrent het Geologisch Laboratorium” (beberapa keterangan arsitektur tentang Laboratorium Geologi) yang dimuat dalam majalah De Mijningenieur No. 1, 11e Jaargang, Januari 1930 (1930: 19-20).

Pada awal tulisannya, ia menyatakan lokasi bangunan untuk laboratorium geologi itu berada di belakang jajaran bangunan departemen-departemen yang akan dibangun pada masa mendatang. Lokasinya ada di jalan raya di dekat kantor Departement van Gouvernementsbedrijven. Jalan raya itu, Rembrandtstraat, berlereng curam, sehingga bangunan laboratorium bagian timur lebih bawah dibandingkan bagian sebelah barat. Lantai dasarnya digunakan untuk akomodasi jawatan dan gudang-gudang, dengan pintu masuk ada di dinding bagian timur.

Untuk rancangan bangunannya, kata Henri, secara kebetulan menggunakan gambar sketsa untuk sebuah departemen yang tersedia pada pemerintah Kota Bandung. Karena sejak lama, pemerintah daerah itu sudah melakukan propaganda ihwal kepindahan berbagai departemen ke Bandung, sehingga staf-stafnya sudah membuat rancangan-rancangannya.

Menurut perkiraan, biaya pemindahan semua departemen ke Bandung akan menghabiskan sebesar 15 juta gulden dan pihak pemerintah Kota Bandung sangat gembira ketika gambar yang mereka buat dapat digunakan oleh jawatan gedung milik pemerintah resor Bandung. Karena dapat menguji perhitungan bila nantinya bangunannya lengkap.

Pengerjaan bangunannya dilakukan dengan menggunakan metode Hollandsche Beton Maatshappij. Seluruh bangunan Geologisch Laboratorium ditutupi dengan sirap, karena pemerintah Kota Bandung menjual lokasi bangunan di bagian kota tersebut dengan syarat eksplisit yang mengharuskan hanya atap sirap yang harus digunakan pada bangunan-banguannya. Menurut Henri, meski bahannya sangat bagus, tetapi harganya mahal, karena terutama pembelian dan pemeriksaannya hanya dapat dilakukan per bundel dengan jumlah 1.000 potong atau lembar. Menurut aturan ICA, bundel-bundel hanya dapat ditolak bila terdiri atas 20% bahan yang tidak digunakan.

Biaya yang dikeluarkan untuk membangun gedungnya, tanpa disertai biaya pembelian lahannya, tetapi termasuk semua pekerjaan tambahan seperti kap-kap di laboratorium, semua jenis peralatan laboratorium, sistem pembuangan yang ekstensif, pembangunan pekarangan, dan lain-lain, semuanya berjumlah 400.000 gulden.

Pada bagian akhir tulisannya, Henri menyatakan gedung Geologisch Laboratorium dibangun selama sebelas bulan. Jumlah pekerja yang terlibat dalam pembangunan seluruhnya berjumlah 300 orang. Dalam pengerjaanya, mereka terus-menerus bekerja, bahkan pada hari Minggu dan hari-hari libur sekalipun. Itu semua dilakukan agar dapat mengejar bangunan selesai sebelum Kongres Sains Pasifik diselenggarakan.

Dari pernyataan tersebut, saya dapat menghitung mundur, bahwa laboratorium geologi, termasuk Museum Geologi di dalamnya, itu dibangun sebelas bulan sebelum tanggal 16 Mei 1929 sebagai waktu pembukaan Kongres Sains Pasifik Keempat. Artinya, paling tidak Museum Geologi Bandung mulai dibangun sejak bulan Juni 1928.

Sebagai tambahan, setelah gedung Geologisch Laboratorium berdiri, Ir. H. Menalda van Schouwenburg sebagai “leider van den Dienst der Landsgebouwen in het ressort Bandoeng” menyampaikan proposal pembangunan berbagai gedung milik pemerintah di Bandung untuk anggaran tahun 1930. Ini termasuk proposal perluasan laboratorium geologi yang baru selesai dengan tiga ruangan museum, dua bangsal untuk menyortir dan mes pekerja, yang jumlah seluruhnya sebesar 130.000 gulden (De Locomotief, 6 November 1929).

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//