• Foto
  • Di Balik Topi Baja

Di Balik Topi Baja

Wanggi Hoed dan Hanfa Azzahra kembali melakukan aksi Bandung Spirit for Palestine. Mereka menyerukan hentikan genosida di Palestina.

Fotografer Prima Mulia25 April 2024

BandungBergerak.idHelm baja kusam dengan tulisan free Palestine tergeletak di atas monumen Palestine Walk di Alun-Alun Kota Bandung, 24 April 2024. Sebuah cermin kecil tersandar di helm tentara tersebut, memantulkan wajah Wanggi Hoed yang berwarna hitam putih, menyeramkan.

Usai berhias, helm baja itu berpindah ke kepala aktor pantomim tersebut, ia lalu melilitkan kain keffiyeh (kain khas Timur Tengah) ke lehernya. Keffiyeh ini jadi simbol perlawanan dan perjuangan rakyat untuk kemerdekaan Palestina. Seniman berusia 35 tahun ini ditemani seorang antropolog jebolan Universiti Malaya bernama Hanfa Azzahra (21 tahun).

Tepat pukul 11 siang, mereka berjalan di Palestine Walk (Jalan Dewi Sartika) menuju monumen bola dunia Asia Afrika. Wanggi berdandan seperti pejuang intifadah sambil membawa bendera Indonesia dan Palestina, sedangkan Hanfa tampil dengan pakaian hitam-hitam, bendera Palestina ia ikat membentuk sayap di punggungnya. Mereka terdiam sekitar 10 sampai 15 menit, cukup untuk membuat para pejalan kaki dan kendaraan yang lalu lalang memperhatikan dan membaca poster-poster yang mereka acungkan.

Beberapa poster dengan kalimat menohok seperti bombing kids is not self defense #freePalestine, end the colonization end the imperialism #freePalestine, hentikan kolonialisme #Bandung spirit for Palestine, atau gencatan senjata sekarang juga.

Setelah itu mereka menyeberangi Jalan Asia Afrika menuju ke Gedung Merdeka. Wanggi dan Hanfa berhenti di bawah bendera-bendera peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) sambil terus mengacungkan poster. Bendera-bendera peserta KAA 1955 itu masih terpasang karena bulan April ini masih dalam suasana peringatan 69 tahun Konferensi Asia Afrika.

Aksi Bandung Spirit for Palestine yang dilakoni Wanggi dan Hanfa mengambil tema Akar Api Tapak Jiwa dengan berjalan kaki di lokasi bersejarah Konferensi Asia Afrika di sekitar Alun-Alun dan Gedung Merdeka, Bandung.

Di tengah cuaca mendung dengan suhu udara panas dan lembap, dari Gedung Merdeka mereka menyeberang Jalan Braga Pendek sampai di depan kedai kopi termasyhur dari Amerika yang dicap terafiliasi dengan Israel dan Zionisme. Dari situ mereka menyeberang Jalan Asia Afrika lagi dan berjalan ke arah tugu Dasasila Bandung. Di sana Wanggi dan Hanfa kembali berdiri beberapa menit dengan tetap mengacungkan poster dan bendera Palestina.

Hanfa juga sempat membacakan pernyataan resmi terkait aksi jalan kaki solidaritas seni untuk Palestina ini, dibuka dengan “Hentikan Kolonialisme di Dunia! Free Palestine! Stop Genocide!” Ia mengajak bersolidaritas untuk melawan penjajahan dan menghentikan kolonialisme dan kejahatan genosida untuk kemerdekaan Palestina.

"Saya kenal Wanggi sudah lama, saya tertarik ikut kampanye dan aksi ini karena isu yang diangkat, terkait dengan penjajahan termasuk isu Palestina. Ini kali ke empat saya ikut kampanye solidaritas dalam bentuk seni Bandung Spirit for Palestine, sekali absen waktu itu karena berhalangan hadir," kata Hanfa, antropolog yang concern di isu kolonialisme, imperialisme, kekerasan dan kejahatan kemanusiaan lainnya.

Ini adalah aksi kelima kampanye dengan narasi pembebasan Palestina dan stop kolonialisme di dunia. Aksi jalan kaki dari Palestine Walk ke Gedung Merdeka ini berakhir di tugu Dasasila Bandung di jalur pejalan kaki depan hotel Savoy Homann.

Wanggi Hoed mengatakan, aksi ini memiliki semangat yang sama dengan gerakan solidaritas warga dunia lainnya untuk melawan kolonialisme imperialisme yang terjadi di Palestina dan belahan dunia lainnya.

"Teman-teman yang lain juga berjuang dan menyuarakan masalah Palestina dengan cara mereka, kami di sini menyuarakan dengan cara kami. Solidaritas dalam bentuk seni, apa pun caranya, upaya untuk memantik empati publik pada masalah ini (Palestina dan anti kolonialisme) nggak boleh putus," kata Wanggi Hoed.

*Foto dan Teks: Prima Mulia

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//