• Berita
  • Sebelum Pagebluk, Ada Ratusan Ruang Kelas di Kota Bandung yang Rusak Berat

Sebelum Pagebluk, Ada Ratusan Ruang Kelas di Kota Bandung yang Rusak Berat

Menurut data Kemdikbud 2019, terdapat 432 ruang kelas rusak berat dan 8 ruang kelas rusak total di Kota Bandung.  

Guru memandu murid di SDN 025 Cikutra, Bandung Jumat (2/9/2022). Kota Bandung memiliki ruang-ruang kelas yang memerlukan perbaikan. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penulis Iman Herdiana10 April 2023


BandungBergerak.idKota Bandung dikenal sebagai kota pendidikan. Kota ini memiliki banyak sarana dan prasarana pendidikan termasuk ruang-ruang kelasnya. Bagaimana jika ruang kelas tersebut rusak atau bahkan rusak berat? Tentu memprihatinkan.

Untuk melihat kondisi ruang-ruang kelas di Kota Bandung, mari kita tengok data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang menyajikan daftar kondisi sekolah di kota/kabupaten se-Indonesia. Data ini terakhir dimutakhirkan tahun 2019 atau empat tahun empat bulan dari sekarang.

Meski tahun 2019, relevansi data ini masih kuat karena kita tahu pada 2020, 2021, dan 2022 pandemi Covid-19 melanda dunia. Indonesia termasuk negara yang mendapat hantaman parah pagebluk. Anggaran negara difokuskan untuk menangani pagebluk ini, kebijakan ini sedikit besar berpengaruh pada perawatan ruang-ruang kelas.

Data Kemdikbud yang kami akses Senin (10/4/2023) tersebut memaparkan, kondisi ruang kelas SD, SMP, SMA, SMK. Kondisi ruang kelas dinilai berdasarkan kategori baik, rusak ringan, rusak sedang, rusak berat, rusak total.

Terdapat 5.743 ruang kelas (SD, SMP, SMA, SMK) di Kota Bandung dalam kondisi baik; lalu teradapar 614 ruang kelas rusak sedang. Data ini juga melaporkan terdapat 432 ruang kelas rusak berat dan 8 ruang kelas rusak total. Ruang kelas yang mengalami kerusakan total semuanya ruang kelas SD, tidak ada laporan dari ruang kelas SMP, SMA, dan SMK.

Berikut ini perincian kondisi ruang kelas SD, SMP, SMA, dan SMK di Kota Bandung:

SD

Kondisi baik 1.885 ruang kelas (34,48 persen)         

Kondisi rusak ringan 2.986 ruang kelas (54,62 persen)        

Kondisi rusak sedang 308 ruang kelas (5,63 persen)

Kondisi rusak berat 280 ruang kelas (5,12 persen)   

Kondisi rusak total 8 (0,15 persen)    

SMP

Kondisi baik 1.294 ruang kelas (39,80 persen)         

Kondisi rusak ringan 1.672 ruang kelas (51,43 persen)        

Kondisi rusak sedang 190 ruang kelas (5,84 persen)

Kondisi rusak berat 95 ruang kelas (2,92 persen)     

Kondisi rusak total 0 ruang kelas (0,00 persen)        

Baca Juga: Peci M Iming di Tangan Anak Muda
Bandung Membutuhkan 1 Juta Pohon agar Bisa Kembali Sejuk seperti Dulu
Terang Kasih Siti

SMA

Kondisi baik 1.007 ruang kelas (52,56 persen)         

Kondisi rusak ringan 826 ruang kelas (43,11 persen)           

Kondisi rusak sedang 45 ruang kelas (2,35 persen) 

Kondisi rusak berat 38 ruang kelas (1,98 persen)     

Kondisi rusak total 0 ruang kelas (0,00 persen)        

SMK

Kondisi baik 1.125 ruang kelas (56,73 persen)         

Kondisi rusak ringan 768 ruang kelas (38,73 persen)           

Kondisi rusak sedang 71 ruang kelas (3,58 persen) 

Kondisi rusak berat 19 ruang kelas (0,96 persen)     

Kondisi rusak total 0 ruang kelas (0,00 persen)        

Mencuat pada 2021

Isu ruang kelas rusak pernah mencuat pada 2021, yakni tentang tidak layaknya kondisi atap pada 3 ruang kelas di SDN 015 Kresna Kota Bandung. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Hikmat Ginanjar mengatakan pihaknya telah menganggarkan pembangunan ruang kelas baru untuk 3 ruang kelas di SDN 015 Kresna pada anggaran tahun 2022.

“Kami sudah sampaikan kepada Kepala Sekolah, agar ruangan tidak dipakai karena ruangan tersebut tidak bisa direhabilitasi. Jika direhabilitasi bangunan ini tetap berpotensi membahayakan siswa oleh karena itu harus dilakukan pembangunan ruang kelas baru,” terang Hikmat Ginanjar, dalam siaran pers Sabtu (23/10/2021).

Saat itu Disdik Kota Bandung juga mengklaim telah melakukan kajian terhadap 3.556 ruang kelas SD di Kota Bandung. Tim teknis telah menyusun skala prioritas berdasarkan tingkat kerusakan yang ada di lapangan. Hasilnya, ada beberapa gedung atau ruang yang harus dilakukan pemeliharaan, rehabilitasi sedang, rehabilitasi ringan, rehabilitasi berat dan juga yang harus dihapuskan untuk dibangun kembali dengan ruang kelas baru.

“Tahun ini ada 18 Ruang kelas Baru yang dibangun dan 179 ruang kelas yang direhabilitasi,” tandas Hikmat Ginanjar.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//