• Berita
  • Taman-taman di Kota Bandung Memerlukan Perawatan secara Profesional

Taman-taman di Kota Bandung Memerlukan Perawatan secara Profesional

Taman-taman di Kota Bandung bagian dari fasilitas publik yang harus dijamin perawatannya. Peran taman selain paru-paru kota, juga sebagai ruang aktivitas bagi warga.

Siswi bercengkerama di Taman Lansia, Bandung, sepulang sekolah, Selasa (31/5/2022). Taman Lansia salah satu ruang publik yang dipasang sifi gratis. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penulis Iman Herdiana10 Mei 2023


BandungBergerak.idKota Bandung memiliki cukup banyak taman dengan berbagai kondisi. Secara umum taman-taman tersebut termasuk fasilitas-fasilitas publik di dalamnya, membutuhkan perawatan yang sistematis. Hasil riset menunjukkan tidak sedikit taman-taman di Kota Bandung yang kurang mendapatkan perawatan dan pengelolaan.

Dalam riset yang dilakukan Tomi Setiawan, Sintaningrum, dan Dartho Mirandia, misalnya terungkap bahwa beberapa taman di Kota Bandung membutuhkan perawatan yang terencana. Riset yang mereka lakukan memang cukup lawas, yakni tahun 2017. Meski demikian, saran yang dihasilkan penelitian ini masih relevan untuk Pemkot Bandung.

Para periset dari Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) ini mempublikasikan hasil risetnya pada Jurnal Wacana Kinerja. Mereka menyatakan bahwa di Kota Bandung, taman kota adalah salah satu heritage yang harus dijaga dan dilestarikan.

Taman-taman tersebut memiliki nilai sejarah yang telah bercerita banyak tentang keindahan Bandung tempo dulu, juga memiliki fungsi yang sangat vital sebagai paru-paru kota, reservasi, dan pelestarian alam.

“Sebagai urban park, taman kota di Bandung memiliki peranan penting dalam ekologi di pemukiman masyarakat kota untuk banyak faktor, di antaranya sebagai penyaring udara, konservasi air tanah, area untuk sinar matahari, tempat tinggal bagi hewan, dan juga tempat rekreasi bagi masyarakat,” demikian kata para periset Unpad, diakses Rabu (10/5/2023).

Keberadaan taman juga penting di tengah cuaca Kota Bandung yang tidak menentu akhir-akhir ini, antara lain memberikan kualitas udara yang baik. Namun di antara jajaran taman yang ada, para peneliti menemukan beberapa masalah terkait kondisi taman di Kota Bandung.

“Dari beberapa kali site survey yang dilakukan peneliti masih banyak taman kota yang kondisinya tidak terawat, rusak, serta kotor dengan timbunan sampah,” demikian tulis para peneliti.

Riset ini berbasiskan 319 kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat pengunjung taman kota di Kota Bandung. Para responden terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dari segi usia, pengunjung taman secara umum rata-rata berumur di bawah 20 tahun.

Taman-taman di Kota Bandung yang disurvei di antaranya Taman Ganesha, Taman Tegallega, Taman Lansia, Taman Balai Kota. Secara umum, pepohonan di taman-taman ini dalam kondisi baik dan rimbun. Namun di Taman Tegallega, ada responden yang mengatakan masih banyak sisa sampah di sekitar pohon yang belum dibersihkan. Keberadaan sampah ini membuat taman terkesan tidak terurus, kurang dirawat dan kurang tertata rapi.       

Di Taman Lansia menunjukkan bahwa vegetasi (pepohonan) Taman Lansia dalam memberikan kenyamanan yang tertinggi 78,08 persen (57 orang) menyatakan cukup baik, alasannya pohonnya membuat nyaman untuk berteduh dan udara menjadi segar, rindang, nyaman, hanya rumput saja yang keadaannya rusak terinjak. Tetapi 6,85 persen (5 orang) responden mengatakan masih banyak yang tidak terawat, disekitar pohonnya masih berserakan sampah dan variasi bunga masih kurang.

Taman Balai Kota menunjukkan bahwa vegetasi (pepohonan) Taman Balai Kota dalam memberikan kenyamanan yang tertinggi 42,31 persen (33 orang) menyatakan cukup baik. Namun demikian 19,23 persen (15 orang) responden menyatakan pepohonannya kurang sejuk, kurang rimbun, terlalu banyak pohon kering berjatuhan, dan sampah daun yang berserakan.

Baca Juga: Bandung Selatan Menjadi Kanal Banjir Citarum
Fenomena Urbanisasi ke Kota Bandung karena Pembangunan di Jawa Barat tidak Merata
Pengangkutan Sampah di TPS Kota Bandung Terkendala Alat Berat

Kemampuan Pengelola Taman Kota

Para peneliti menyatakan, menilik institusi pengelolaan taman kota milik pemerintah kota maka sudah seharusnya dilakukan dengan mengedepankan semangat profesionalisme. Dalam penelitian ini ada empat tanggapan responden yang mengemuka berkaitan dengan kekurangan dalam pengelolaan taman kota. Saat ini 41,69 persen (133 orang) yang menyatakan bahwa institusi pengelola yang ada belum bekerja optimal 9,40 persen (30 orang) responden yang menyatakan bahwa biaya yang sangat terbatas yang disiapkan pemerintah.

Ada peran potensial yang tidak dimanfaatkan yaitu 32,92 persen (105 orang) responden yang menyatakan bahwa peran swasta dan masyarakat belum dilibatkan. Kemudian ada sejumlah 15,99 persen (51 orang) responden yang menyatakan SDM yang ada pada dinas pengelola masih sangat terbatas.

Akhirnya, para peneliti menyimpulkan, persepsi sebagian besar pengunjung taman kota secara umum cukup baik, namun tidak sedikit juga yang memiliki persepsi yang sebaliknya yang menyatakan bahwa pengelolaan taman kota tidak terpelihara dengan baik, kurang bersih, dan kelengkapan tamannya belum memadai. Pemeliharaan taman masih dilakukan secara insidental oleh instansi pengelola.

Peneliti juga menemukan fakta belum adanya sistem kelembagaan yang dapat mengakomodir stakeholder dalam pengelolaan taman kota. Kelembagaan dimaksud adalah suatu sistem yang melibatkan stakeholder yang mengatur peran-peran bukan hanya pemerintah tetapi juga dengan melibatkan swasta dan masyarakat dalam pengelolaan taman kota.

Langkah Pemkot Bandung

Masalah taman-taman di Kota Bandung juga dibahas dalam Rapat Koordinasi Pimpinan di Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, baru-baru ini. Dalam rapat ini, Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna meminta para pejabat pemkot khususnya kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk rajin terjun ke lapangan dan menginventarisasi berbagai masalah yang ada. Khusus soal taman, Ema meminta OPD terkait memperbaiki fasilitas-fasilitasnya.

"Saya minta semua taman diterangi, supaya tidak gelap dan menjadi nyaman. Terutama Taman Lansia, Pet Park, Maluku, Kandaga Puspa, Babakan Siliwangi," kata Ema, dalam siaran persnya.

Ema menyatakan, taman merupakan bagian dari fasilitas publik. Keberadaan taman penting dalam menyumbang indeks kebahagiaan.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//