• Cerita
  • KABAR DARI REDAKSI: Rapat Redaksi Terbuka #2, Ide-ide Segar yang Menggerakkan Kami

KABAR DARI REDAKSI: Rapat Redaksi Terbuka #2, Ide-ide Segar yang Menggerakkan Kami

Rapat Redaksi Terbuka #2 ini dihadiri para kolomnis atau penulis BandungBergerak.id dari beragam kalangan dan komunitas. Kami mendapat masukan sangat berharga.

Tim redaksi BandungBergerak.id di ruang kerja kantor BandungBergerak.id, Bandung. BandungBergerak.id terpilih sebagai penerima program Independent Media Accelerator (IMA) yang diusung Tempo Institute, Rabu, 24 Agustus 2022. (Foto: Denada Putri/BandungBergerak.id)*

Penulis Tim Redaksi21 Juli 2023


BandungBergerak.id Ide-ide segar muncul dari Kawan Bergerak, sebutan kehormatan dari kami untuk audiens atau pembaca BandungBergerak.id, selama Rapat Redaksi Terbuka, Kamis (21/7/2023) malam. Meski digelar secara daring, rapat ini tak menyurutkan 37 KawanBergerak untuk hadir di layar virtual.

Rapat Redaksi Terbuka ini yang kedua digelar BandungBergerak.id sebagai tindak lanjut dari Rapat Redaksi Terbuka pertama pada 13 April 2023 lalu di Kedai Jante Perpustakaan Ajip Rosidi, Jalan Garut, Bandung.

Rapat virtual diawali dengan pemaparan pertanggungjawaban BandungBergerak.id sejak berdiri pada 28 Maret 2020, lebih khusus setelah Rapat Redaksi Terbuka #1 tiga bulan lalu. Dalam perjalanan yang relatif singkat untuk ukuran media alternatif seperti kami, banyak hal yang kami lakukan berawal dari masukan Kawan Bergerak.

Kali ini KawanBergerak kembali memberikan banyak masukan berharga, diawali Kang Aqli yang mengusulkan karakter khusus untuk BandungBergerak atau biasa disingkat BB. Usul ini mengacu pada karakter Mang Ohle, Panji Koming, Om Pasikom yang mewakili media masing-masing. Mengapa BB tidak memiliki karakter tersebut? Kang Aqli bahkan menawarkan anaknya untuk menggambar karakter BB ini. Tawaran ini sangat mengharukan dan menggerakkan.

Kang Aqli yang bergiat di Komunitas Masyarakat Kreatif Kampoeng Tjibarani juga siap menyumbangkan foto-foto atau dokumentasi yang terkait dengan lingkungan sekitar tempat tinggalnya khususnya di Cibarani. Hal ini sangat dibutuhkan BB terutama untuk mengisi foto-foto ilustrasi terkait tulisan-tulisan yang kami publikasikan. Tak lupa ia siap membantu mengisi konten TikTok BB.

Ide jernih lainnya muncul dari kang Rama, salah satu penulis muda di kanal esai BB. Ia mengusulkan agar BB terlibat memberikan edukasi jurnalistik kepada kawan-kawan pelajar setingkat SMA. Menurut Rama, membekali para pelajar dengan ilmu jurnalisme penting bagi anak-anak sekolah.

Gagasan tersebut sebelumnya muncul pada Rapat Redaksi Pertama BB di Kedai Jante, kemudian mencuat kembali ketika dua kawan penulis muda BB, kang Andika dan kang Yogi, menyambangi kantor kami di Kayu Agung. Keduanya mengajak BB mau bergerak ke SMA-SMA.

Kang Indra dari Jaringan Buku Alternatif menyemangati BB agar terus memberikan perspektif yang berbeda melalui produk-produk jurnalistiknya. Namun ia berharap BB lebih meningkatkan kualitas foto atau gambar dan sumbernya yang akan semakin memperkuat ruh tulisan.

Baca Juga: KABAR DARI REDAKSI: Rapat Redaksi Terbuka Pertama
KABAR DARI REDAKSI: BandungBergerak.id Membutuhkan Dukunganmu
KABAR DARI REDAKSI: Dua Kelas Menulis dan Banyak Hal Lain yang Akan Terjadi

Dukungan KawanBergerak

Dari isu keberagaman (kebhinekaan), ada Arfi dan Anes dari Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (Jakatarub) dan Nawang Wulan yang mengingatkan sebentar lagi Pemilu 2024 di mana isu-isu keberagamaan kerap dipakai untuk mendulang suara sekaligus memojokkan kelompok tertentu. Keduanya bergarap BB konsisten menyuarakan suasa-suara kelompok minoritas yang termarjinalkan. Agama atau identitas bukanlah komoditas politik.

Ada juga kang Fasha yang memberikan masukan-masukan berharga terkait isu infrastruktur dan media sosial. Ia bahkan siap berdiskusi lebih lanjut mengenai isu-isu strategis terkait media sosial.

Lalu, kang Jejen, dosen yang juga penulis esai di BB, menyarankan agar BB lebih banyak lagi memuat tulisan-tulisan dari kalangan akademik. Dengan senang hati kami akan menerima tulisan-tulisan para dosen yang barangkali selama ini tersimpan di folder pribadi.

Kemudian ada teh Elfa dari Great UPI, organisasi bidang gender yang konsisten mendukung sejak awal berdirinya BB. Melalui tag khusus Suara Setara hingga kini kawan-kawan Great UPI masih mengirimkan esai-esai mencerahkan soal gender.

Berikutnya, mas Rudi yang mengapresiasi terbitnya zine BB. Di saat informasi di era digital membanjir, benda-benda fisik seperti zine memiliki nilai kerinduan tersendiri. BB memang baru satu kali mencetak zine. Dan rencananya akan kembali dicetak September mendatang bertepatan dengan ulang tahun Kota Bandung.

Lantas ada teh Eva, satu-satunya warga Tamansari yang bertahan dari penggusuran Rumah Deret. Eva mengingatkan soal hari jadi Kota Bandung mestinya mengacu pada kemerdekaan RI, bukan pada titimangsa yang ditetapkan kolonial.

Masih banyak lagi ide-ide cemerlang dari KawanBergerak yang tidak mungkin dirinci satu per satu di sini. Kami mencatat semua masukan-masukan itu melalui notulensi terperinci yang akan dibawa ke rapat redaksi mingguan kami, agar hasil Rapat Redaksi Terbuka ini semakin membumi.

“Terima kasih untuk kawan kawan semua. Kami sungguh berbesar hati karena mendapakan banyak dukungan. Itu juga menjadi alasan untuk BB (hidup) sedikit lebih lama. Karena menjadi hak kita juga untuk menyampaikan sura, itu kenapa kami selalu membuka wadah, karena kami yakin dari audiens itu semakin berkembang dan berdampak,” demikian penutup rapat virtual dari Pemimpin Redaksi bandungbergerak.id Tri Joko Her Riadi.  

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//