ESAI TERPILIH MARET 2024: Dari Konser Bandung Symphony Orchestra hingga Pesta Demokrasi Tanpa Etika Lingkungan Hidup
Tiga Esai Terpilih Maret 2024 mengulas tiga topik menarik, mulai konser musik orchestra, kritik terhadap kampus sebagai lembaga komersil, hingga sampah pemilu 2024.
Tim Redaksi
Awak Redaksi BandungBergerak.id
16 April 2024
BandungBergerak.id - Sepanjang bulan Maret 2024, redaksi menerima 19 esai dari audiens BandungBergerak (KawanBergerak), yang terdiri dari 12 esai opini dan 7 tulisan narasi (laporan jurnalstik). Seperti biasa, kami ingin menyampaikan tiga esai terpilih. Berikut ini sedikit ulasannya:
Konser Bandung Symphony Orchestra
Esai yang masuk ke subkanal Narasi BandungBergerak ini ditulis Arianna Eliasavitri. Ia melaporkan konser yang cukup langka, konser musik klasik yang disajikan BASO alias Bandung Symphony Orchestra.
Kelompok musik orchestra ini “meluncurkan” konser pertama berjudul “When Bach Meets Barbie, A Musical Evolution”. “Dengan dasar musik klasik seperti judulnya, konser ini ingin menyampaikan perihal evolusi musik klasik dari zaman “Bach” sampai ke era modern “Barbie” dengan diselingi beberapa lagu lagi yang berhubungan dengan itu,” demikian tulis Arianna Eliasavitri.
Baca Juga: ESAI TERPILIH FEBRUARI 2024: Dari Suara Gen Z di Pemilu 2024, Sosok Us Tiarsa, hingga Kekerasan terhadap Jurnalis
ESAI TERPILIH JANUARI 2024: Dari Polemik Hari Lahir Persib hingga Adegan Film di TikTok
ESAI TERPILIH DESEMBER 2023: Mulai dari Matahari Berwarna Merah, Hari Tanpa Belanja hingga Krisis Sosial dan Lingkungan Jatinangor
Mahasiswa Bersuara
Dari mahasiswa, kami mendapat kiriman esai yang kemudian ditayangkan dengan judul “MAHASISWA BERSUARA: Komersialisasi Kampus, antara Tekanan Finansial dan Kerusakan Intelektual”. Esai ini ditulis Alif Safikri, mahasiswa komunikasi dan penyiaran Islam dari kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Alif menyoroti peran kampus dewasa ini yang seharusnya menjadi lembaga suci bagi pencarian ilmu pengetahuan, tetapi kini semakin terjerat dalam jaringan keuntungan dan komersialisasi. Fenomena ini memicu pertanyaan tentang pergeseran nilai-nilai esensial pendidikan tinggi dari tujuan pencerahan menjadi orientasi bisnis yang semata-mata mencari profit.
Pelajar Bersuara
Dari kalangan pelajar, kami menerima esai dari Adli Firlian Ilmi, siswa SMP Negeri 1 Kota Bogor yang tayang dengan judul “PELAJAR BERSUARA: Pemilu 2024, Pesta Demokrasi Tanpa Etika Lingkungan Hidup”.
Adli mengulas maraknya alat peraga kampanye (APK) pada pesta demokrasi 2024 yang minus etika lingkungan hidup. APK seperti baliho, spanduk, poster berujung mencemari lingkungan karena menjadi sampah. Selain itu, Adli mengungkap beberapa kasus APK yang membahayakan pengguna jalan. Pada 10 Januari 2024 lalu, siswi SMK meninggal dunia akibat tertimpa oleh baliho seorang caleg (calon legislatif) di daerah Kebumen, Jawa Tengah.
“Dari maraknya APK yang akhirnya menjadi sampah yang mengancam lingkungan hidup itu kita bisa mengatakan bahwa pesta demokrasi di 2024 minus etika lingkungan hidup. Para caleg dan capres berkampanye tanpa dipandu oleh etika lingkungan hidup. Mereka semua terjebak dengan paradigma antroposentrisme,” tulis Adli.
Demikian ulasan tiga Esai Terpilih Maret 2024. Sebelumnya, kami tak henti menekankan bahwa seluruh tulisan yang masuk ke BandungBergerak.id memiliki kelebihan masing-masing, dan untuk itu kami haturkan terima kasih dan hormat setulus-tulusnya kepada kawan-kawan penulis.
Kepada kawan-kawan yang esainya terpilih, BandungBergerak.id akan menghubungi ketiga penulis untuk mengatur pengiriman sertifikat dan kenang-kenangan. Seluruh biaya pengiriman ditanggung oleh bandungbergerak.id. Atau bisa juga para penulis esai terpilih berinisiatif menghubungi akun Instagram KawanBergerak atau nomor telepon 082119425310.
Selamat untuk ketiga kawan penulis! Kami menunggu kiriman esai-esai bermutu dari kawan-kawan semua. Esai bisa dikirim ke [email protected]. Mari terus menulis, terus berdampak! Sesekali, mari mengkritik juga!