• Cerita
  • Balada Pedagang Kecil di Terminal Cicaheum

Balada Pedagang Kecil di Terminal Cicaheum

Banyak pelaku usaha kecil, terutama pedagang, yang menggantungkan pendapatan dari keberadaan bus-bus malam di Terminal Cicaheum. Bagaimana kalau terminal ditutup?

Pedagang kopi di Terminal Cicaheum, Bandung, Jumat, 26 Juli 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penulis Prima Mulia29 Juli 2024


BandungBergerak.id - Dewi, 58 tahun, salah seorang perempuan pedagang yang menggantungkan hidup di Terminal Cicaheum, Kota Bandung. Sejak tahun 1995, dia menjual makanan, minuman, dan oleh-oleh di terminal tipe A sekitar lima kilometer ke arah timur dari Gedung Sate itu.

"Ramai sekali waktu itu. Saya bisa sekolahin anak-anak semua sampai lulus kuliah," ujarnya Jumat, 26 Juli 2024 sore.

Menurut Dewi, terminal di Jalan Ahmad Yani tersebut mulai sepi sejak pandemi Covid-19. Pendapatannya anjlok. Hasil penjualan sekadar cukup untuk balik modal dan bisa memberi makan buat dirinya. Semua anak Dewi sudah bekerja. 

Suasana Terminal Cicaheum, Bandung, Jumat, 26 Juli 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Suasana Terminal Cicaheum, Bandung, Jumat, 26 Juli 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Di tengah kondisi kian lengang itulah, pekan lalu santer beredar kabar tentang penutupan terminal Cicaheum pada tahun 2025 mendatang. Seluruh pengoperasian bus antarkota antarprovinsi akan dipindahkan dari terminal yang merekam sejarah panjang transportasi umum di Kota Bandung itu ke terminal Leuwi Panjang. Terminal Cicaheum akan dialihfungsikan sebagai depo bus listrik Bandung Rapid Transit (BRT), bus kota semacam Trans Metro Bandung dan Damri, serta Trans Metro Pasundan. Kawasan ini juga direncanakan dilengkapi dengan fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik umum yang mengusung konsep transit oriented development (TOD).

Neni, 45 tahun, perempuan pedagang minuman dan makanan ringan di dekat loket tiket, mengaku sudah mendengar kabar tersebut. Namun, dulu dia pernah mendengar kabar serupa dan sampai hari ini terminal masih jalan seperti biasa. Kali ini, jika rencana penutupan terminal benar serius, dia meminta jalan keluar bagi para pedagang kecil seperti dirinya.

"Sebagian pedagang di (terminal) Cicaheum kan mengandalkan pelanggan para penumpang bus malam. Kalau nanti ditutup, gimana mereka jualannya ?" tuturnya.

Suasana Terminal Cicaheum, Bandung, Jumat, 26 Juli 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Suasana Terminal Cicaheum, Bandung, Jumat, 26 Juli 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Mempertanyakan Kejelasan Nasib

Terminal Cicaheum diresmikan pada 23 Agustus 1975 oleh Walikota R. Otje Djundjunan. Fungsinya sampai sekarang adalah terminal induk, seperti Terminal Leuwipanjang yang saat ini sudah ditata dan dibangun lebih modern.

Di kawasan ini tersedia juga shelter khusus bus kota Damri dan Trans Metro Bandung. Di lajur sisi luar area bus, ada shelter khusus untuk angkutan umum dalam kota ke beberapa rute dalam kota dan perbatasan kota/kabupaten.

Masih di luar area bus, ada shelter khusus angkutan transportasi antarkota yang populer disebut elf atau elep dalam dialek Sunda. Moda elf menghubungkan Kota Bandung dengan daerah-daerah jauh di Garut, Sumedang, Tasikmalaya, Majalengka, Kuningan, Sumedang, Ciamis, dan Cirebon. Shelter-nya bersisian dengan Pasar Cicaheum yang mulai ramai sejak lewat tengah malam sampai pagi.

Loket penjualan tiket bus di Terminal Cicaheum, Bandung, Jumat, 26 Juli 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Loket penjualan tiket bus di Terminal Cicaheum, Bandung, Jumat, 26 Juli 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Aroma asap mesin diesel dan bau apak di lorong-lorong kusam bangunan terminal jadi sebuah ciri khas. Bangku-bangku besi di area ruang tunggu bersisian dengan jongko-jongko pedagang makanan, minuman, dan oleh-oleh.

Para penumpang sibuk mengisi daya ponsel mereka di satu dinding dibawah kantor dinas pengelola terminal. Jika penuh penumpang harus mengisi daya di terminal listrik berbayar yang tersedia di jongko oleh-oleh atau warung kopi.

Jembatan penyeberangan orang di Terminal Cicaheum, Bandung, Jumat, 26 Juli 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Jembatan penyeberangan orang di Terminal Cicaheum, Bandung, Jumat, 26 Juli 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Baca Juga: Transportasi Publik di Bandung Jalan di Tempat
Runyam, Transportasi Publik Bandung belum Nyaman
Masyarakat Mau Beralih dari Kendaraan Pribadi, Transportasi Publiknya Belum Memadai

Suasana keluar masuk bus antarkota antarprovinsi semakin sore semakin dinamis. Terminal ini tidak pernah tidur.

Suasana di loket tiket juga lebih ramai saat sore dibandingkan siang atau pagi hari. Kebanyakan penumpang menyukai perjalanan dengan bus malam. Keberadaan warung dan jongko makanan sangat penting bagi para penumpang saat menunggu keberangkatan, atau mereka yang baru tiba pada dini hari.

Lorong di Terminal Cicaheum, Bandung, Jumat, 26 Juli 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Lorong di Terminal Cicaheum, Bandung, Jumat, 26 Juli 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Begitulah puluhan toko oleh-oleh, warung makan, dan warung mi instan mampu bertahan selama puluhan tahun di Terminal Cicaheum. Juga para tukang kopi keliling, pedagang makanan pikulan, pedagang asongan, pengamen, dan penjaga toilet umum yang mengandalkan terminal sebagai sumber periuk nasi mereka.

Warung di Terminal Cicaheum, Bandung, Jumat, 26 Juli 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Warung di Terminal Cicaheum, Bandung, Jumat, 26 Juli 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Saat ini rencana perubahan fungsi Terminal Cicaheum sedang dalam tahap kajian dan ditargetkan tuntas pada tahun 2026 mendatang. Konsepnya mirip dengan TransJakarta.

Penumpang di Terminal Cicaheum, Bandung, Jumat, 26 Juli 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Penumpang di Terminal Cicaheum, Bandung, Jumat, 26 Juli 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Belum ada informasi resmi yang diterima para pedagang tentang rencana ini. Mereka hanya bisa bertanya-tanya: masih bisakah bertahan di terminal Cicaheum versi baru nanti?

Sulit mereka bayangkan, mulai tahun depan tidak akan ada lagi bus-bus malam yang selama ini menjadi andalan pendapatan.  

*Kawan-kawan yang baik, silakan menengok karya-karya lain Prima Mulia atau tulisan-tulisan lain tentang Transportasi Publik

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//