Warga Dago Elos Menyuarakan Solidaritas untuk SMAN 1 Bandung dan Sukahaji, Mengingatkan Negara untuk Membela Ruang Hidup Masyarakat
Kekerasan terhadap warga Sukahaji dan gugatan terhadap lahan SMAN 1 Bandung menjadi perhatian warga Dago Elos. Solidaritas tanpa batas.
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah23 April 2025
BandungBergerak.id - Perjuangan warga Dago Elos untuk menghadapi Peninjauan Kembali (PK) 2 tidaklah mudah. Mereka harus mengawal kembali proses hukum sengketa tanah di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung yang melibatkan pihak keluarga Muller Cs menggugat Disdukcapil Kabupaten Bandung terkait pemblokiran atau tidak diterbitkannya akta atas nama Heri Hermawan Muller.
Di samping memperjuangkan kampung halaman sendiri, warga Dago Elos juga menyuarakan solidaritas untuk kasus sengketa tanah di Kota Bandung mulai dari Sukahaji hingga lahan SMAN 1 Bandung yang menghadapi masalah hukum dengan Perkumpulan Lyeceum Kristen (PLK).
Angga, warga Dago Elos mengatakan gugatan Muller Cs mencoba mengadang upaya Peninjauan Kembali (PK) kedua yang tengah diupayakan oleh warga Dago Elos di ranah perdata. Jadwal Sidang di PTUN Bandung sendiri memasuki tahap pembuktian dan agenda pemeriksaan saksi dari pihak penggugat. Warga Dago Elos akan mengawal persidangan ini dengan melakukan aksi massa.
“Walaupun kami bukan pihak langsung dalam perkara ini, kami akan tetap mengawal prosesnya agar berjalan seadil-adilnya dan berpihak kepada masyarakat,” kata Angga, Selasa, 22 April 2025.
Warga Dago Elos juga mengencam teror mengerikan terhadap warga Sukahaji yang tengah berjuang di tanah yang mereka tinggali berpuluh-puluh tahun. Penyerangan terhadap warga Senin, 21 April 2025 kemarin tidak bisa dibiarkan.
Selain itu, warga Dago Elos berencana melakukan aksi solidaritas di depan SMAN 1 Bandung untuk mendukung proses pendidikan. Menurut warga, perjuangan harus dilakukan merata, tidak hanya soal tanah tapi juga di sektor lainnya yang menyangkut hak rakyat seperti hak pendidikan.
"Kami akan melewati SMANSA untuk memberikan dukungan terhadap perjuangan yang kami yakini seharusnya dimenangkan demi kelangsungan dunia pendidikan di sana," ujar Angga.
Angga menegaskan, perjuangan warga Dago Elos bukan perjuangan yang sebentar dan berhenti di proses hukum formal saja. Akan tetapi, perjuangan ini melewati pergumulan panjang yang melahirkan kekompakan serta ketahanan internal warga.
"Kami paham betul bahwa perjuangan hak atas tanah bukan perjuangan instan—ini butuh ketahanan yang tinggi dan komitmen jangka panjang. Ketahanan ini tidak mungkin tercipta tanpa kekuatan kolektif dari solidaritas dan masyarakat Dago Elos sendiri," jelas Angga.
Proses perjuangan warga juga tidak lepas dari dukungan solidaritas dan elemen masyarakat lainnya. Namun, di balik semua dukungan itu, kekuatan internal warga sangat mempengaruhi semangat solidaritas dan kebersamaan.
Dalam setiap aksi perlawanan memperjuangkan hak ruang hidup ini, para perempuan yakni ibu-ibu selalu berada di garda paling depan. Novi, warga Dago Elos mengatakan keterlibatan perempuan merupakan kunci dalam menjaga semangat perjuangan.
"Kami berusaha berkembang, dan terus mengajak para ibu untuk terus berjuang. Karena yang kami perjuangkan bukan hanya untuk diri kami, tapi untuk masa depan anak-anak kami," jelas Novi.
Perjuangan ibu-ibu untuk memperjuangkan hak tanah untuk masa depan anaknya juga didukung oleh para suami yang mengokohkan perjuangannya. "Di belakang kami, ada para suami yang mendukung perjuangan ini. Tanpa mereka, kami tidak akan sekuat ini," bebernya.
Baca Juga: Ibu-ibu Menjadi Korban Pemukulan di Area Bekas Kebakaran Sukahaji, Aksi Kekerasan Berlangsung Semalaman
Ibu-ibu dan Bapak-bapak Sukahaji Mendesak BPN Kota Bandung Membuka Data Pemilik Sertifikat Tanah
Malam Solidaritas Sukahaji Melawan, Menghidupkan Ruang Hidup Warga
Pernyataan Sikap Warga Dago Elos Melawan Mafia Tanah
Warga Dago Elos menyatakan bahwa perjuangan warga penting sebagai upaya mempertahankan ruang hidup. Warga pun menyatakan pernyataan sikapnya sebagai berikut:
Forum Dago Melawan mengibarkan bendera perang kepada mafia tanah dan siapa pun yang akan merebut ruang hidup warga;
Forum Dago Melawan menyatakan dukungan kepada warga Sukahaji yang masih bertahan dan menginginkan hak ruang hidupnya. Warga mengecam terhadap pembiaran kekerasan di daerah konfik dan menuntut mengusut tuntas pelakunya;
Negara mesti hadir, melindungi, dan memprioritaskan hak ruang hidup warganya sesuai amanat undang-undang;
Kami Dago Melawan tengah berjuang untuk menang secara total atas penguasaan Hak Ruang Hidup kami di Dago Elos. Namun kami akan tetap bersolidaritas dan mendukung penegakan hak ruang hidup masyarakat di mana pun di luar Dago Elos
Kami menyuarakan dan menuntut kepada negara, hapuskan Eigendom Verponding sebagai dasar gugatan dan dasar kepemilikan dalam peradilan mana pun di Indonesia;
Dago Bersatu tak bisa dikalahkan, bukan hanya slogan kosong.
*Kawan-kawan bisa membaca artikel-artikel lain dari Muhammad Akmal Firmansyah, atau tulisan-tulisan lain tentang Konflik Tanah