ESAI TERPILIH JULI 2025: dari Pelayanan Gangguan Kesehatan Mental di Jawa Barat hingga Kritik terhadap Kebijakan Masuk Sekolah Jam 06.30 Pagi
Esai Terpilih Juli 2025 mengulas beragam isu mulai dari masalah kesehatan mental, penulisan sejarah, kekerasan aparat, hingga kebijakan sekolah.

Tim Redaksi
Awak Redaksi BandungBergerak.id
11 Agustus 2025
BandungBergerak.id - Sepanjang Juli kemarin kami menayangkan 37 tulisan opini atau esai dari para penulis dengan tema beragam. Mereka berasal dari dalam dan luar Bandung. Di antara tulisan-tulisan tersebut tim redaksi memilih empat Esai Terpilih Juli 2025, sebagai berikut:
1. Bias Penanganan Gangguan Kesehatan Mental di Jawa Barat, Terkendala Stigma dan Masalah Struktural
Esai ini ditulis Foggy FF, seorang novelis dan esais tinggal di Bandung. Ia juga aktif berkampanye mengenai isu kesehatan mental dan kesetaraan gender. Dalam esai ini, Foggy menyoroti pelayanan kesehatan mental di Jawa Barat. Ia memaparkan, menurut Riskesdas 2023 prevalensi gangguan mental emosional di Jawa Barat berada pada angka 10,4 persen, lebih tinggi dari rerata nasional. Namun data dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (2024) menunjukkan bahwa rasio psikolog klinis di Jawa Barat hanya sekitar 1,7 per 100.000 penduduk; data ini menunjuk ketersediaan psikolog di Jawa Barat termasuk rendah secara nasional.
“Di banyak kabupaten/kota, bahkan cuma ada satu atau dua psikolog klinis yang harus melayani ribuan pasien,” tulis Foggy FF.
2. MAHASISWA BERSUARA: Sikap Pengecut Sejarawan Kampus
Izam Komaruzaman adalah mahasiswa pendidikan IPS Universitas Negeri Jakarta yang aktif di Biro Mahasiswa Nasional Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI). Dalam esai ini Izam mengkritik sikap manut para sejarawan kampus terhadap penulisan Buku Sejarah Indonesia yang dicanangkan Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Ia mengingatkan bahwa sejarah merupakan arena perebutan tafsir kebenaran. Pada era kolonial, sejarah didikte oleh kolonial. Pembakuan sejarah berlanjut di zaman Suharto lewat Sejarah Nasional Indonesia (SNI), semangatnya adalah anti-bias kolonial. “Namun dalam praktiknya, penghapusan bias kolonial berujung pada munculnya praktik militerisasi sejarah dan sentralisasi Orde Baru (Orba),” tulis Izam.
3. MAHASISWA BERSUARA: Membaca Kekerasan Aparat pada Demonstran dalam Logika Penertiban
Muhammad Syamil Basayev merupakan mahasiswa Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad). Esainya menelaah peran polisi dalam menangani demonstrasi. Menurutnya, demonstran dalam perspektif dan logika kekuasaan polisi tidak dapat dilihat sebagai sekelompok orang yang menggunakan hak konstitusionalnya, melainkan sebagai gangguan internal terhadap tatanan dari kelas penguasa.
4 PELAJAR BERSUARA: Masuk Sekolah Jam 06.30 Pagi dan Ilusi Disiplin
Adiya Rafa Nugraha merupakan siswa kelas XII di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Bandung. Melalui esainya ia menganalisa kebijakan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi tentang masuk pukul 6.30 pagi dengan dalih menumbuhkan disiplin, produktivitas, dan daya saing pelajar. “Tapi siapa yang benar-benar diuntungkan dari kebijakan ini? Dan lebih penting: siapa yang dikorbankan?” demikian pertanyaan Adiya mengawali esainya.
Baca Juga: ESAI TERPILIH JUNI 2025: dari Isu Pendidikan di Jawa Barat hingga Pemerkosaan 1998
ESAI TERPILIH MEI 2025: dari Usulan Gelar Pahlawan untuk Suharto, Kekerasan Seksual di Dunia Jas Putih, hingga Jalan Setapak Bobotoh Persib menuju Stadion GBLA
Demikian sedikit ulasan empat Esai Terpilih Juli 2025. Esai kiriman dari kawan-kawan menegaskan bahwa sampai saat ini tulisan masih menjadi medium tepat untuk menyampaikan gagasan ataupun kritik. Khusus bagi BandungBergerak.id, esai-esai kiriman para penulis adalah dukungan yang sangat berarti bagi keberlangsungan demokrasi, kebebasan berekspresi dan beropini, khususnya pengungkapan opini-opini kritis ke hadapan publik.
Kami juga kembali menekankan pengumuman Esai Terpilih bulanan ini bukan ajang pemilihan esai terbaik yang terkesan ingin menafikan esai-esai lainnya, sebab seluruh tulisan yang masuk ke BandungBergerak.id bagian dari khasanah yang memperkaya nalar dan diskusi.
Selanjutnya, komunitas BandungBergerak, KawanBergerak akan menghubungi para penulis Esai Terpilih untuk mengatur pengiriman sertifikat dan kenang-kenangan. Seluruh biaya pengiriman ditanggung oleh BandungBergerak. Bisa juga para penulis berinisiatif menghubungi akun Instagram KawanBergerak atau nomor telepon 082119425310.
Kami menunggu kiriman esai-esai bermutu dari kawan-kawan semua. Esai bisa dikirim ke [email protected]. Mari terus menulis, terus berdampak! Sesekali, mari mengkritik!
***
*Kawan-kawan dapat mengikuti kabar terkini dari BandungBergerak dengan bergabung di Saluran WhatsApp bit.ly/ChannelBB