ESAI TERPILIH AGUSTUS 2025: Dari Fenomena Bendera One Piece hingga Kaburnya Batas antara Pakar dan Pemengaruh
Lebih dari 40 esai yang tayang di BandungBergerak sepanjang Agustus 2025 dengan beragam tema yang relevan dengan isu terkini di Indonesia.

Tim Redaksi
Awak Redaksi BandungBergerak.id
17 September 2025
BandungBergerak – Sepanjang Agustus kemarin kanal Esai BandungBergerak menayangkan 41 opini karya para penulis dari dalam maupun luar Bandung. Seluruh esai memiliki keragaman tema dan gaya penulisan berbeda-beda. Seperti bulan-bulan sebelumnya, bulan ini kami umumkan Esai Terpilih Agustus 2025.
Sebelumnya, kami kembali menekankan pengumuman bulanan ini bukan ajang pemilihan esai terbaik. Seluruh tulisan yang masuk ke kanal Esai BandungBergerak bagian dari khasanah yang memperkaya diskusi kritis dan ilmu pengetahuan.
Setelah melalui diskusi melalui rapat redaksi, berikut ini Esai Terpilih Mei 2025 dan sedikit ulasannya:
Joget di Senayan, Bayang Pemakzulan, dan Bendera Bajak Laut
Esai ini ditulis Abah Omtris, musikus balada Bandung. Omtris menyoriti DPR yang menyetujui kenaikan pendapatan mereka sendiri. Keputusan ini muncul ketika rakyat sedang dijepit pajak, harga kebutuhan pokok merangkak naik, dan ancaman resesi. Rakyat pun turun ke jalan.
“Menariknya, aksi-aksi demonstrasi ini tidak hanya berisi orasi serius atau spanduk tuntutan. Sebuah simbol budaya pop muncul dan segera menjadi ikon: bendera bajak laut One Piece. Bendera hitam bertengkorak ala kru kapal Luffy itu pertama kali dikibarkan oleh kalangan sopir truk, lalu cepat merembes ke berbagai gerakan sosial,” tulis Omtris.
Baca Juga: ESAI TERPILIH JUNI 2025: dari Isu Pendidikan di Jawa Barat hingga Pemerkosaan 1998
ESAI TERPILIH JULI 2025: dari Pelayanan Gangguan Kesehatan Mental di Jawa Barat hingga Kritik terhadap Kebijakan Masuk Sekolah Jam 06.30 Pagi
Renaisans Sastra Sunda dan Ajip Rosidi
Esai ini ditulis Salehudin, dosen ISBI Bandung. Menurutnya, sastra memiliki peran penting bagi lahirnya Renaisans. Di periode ini hidup dan lahir sastrawan-sastrawan besar dunia; Dante Alighieri, Francesco Petrarcha, Niccolò Machiavelli, hingga William Shakespeare yang menginspirasi banyak orang.
Dalam catatan Salehudin tentang khazanah Sastra Sunda, sejarah sastra atau periodisasi sastra memiliki beberapa versi, mulai dari versi R. I. Adiwidjaja, M. A. Salmun, hingga Ajip Rosidi. Tentu saja ketiganya memandang periodisasi Sastra Sunda dari sudut pandang yang berbeda.
Tulisan ini mengetengahkan renaisans dalam kesusastraan Sunda, terutama dalam pandangan Ajip Rosidi.
MAHASISWA BERSUARA: Konten Makanan Viral Hanya Memberi Dampak Negatif pada Konsumen dan Pelaku Usaha
Esai ini ditulis Elsa Abigail Susan Manueke, mahasiswa teknologi rekayasa pangan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung. Ia membahas dampak negatif efek Fear Of Missing Out (FOMO) dan dorongan untuk mengunggah konten makanan viral di media sosial. Hal ini mendorong konsumen untuk membeli produk tersebut meski harganya dianggap tidak wajar.
“UMKM yang tidak memiliki kekuatan promosi sebanding dengan figur publik dan viralitas media sosial menjadi sulit bersaing, bukan karena kalah kualitas, melainkan karena kalah dalam membentuk persepsi nilai di mata konsumen,” tulis Elsa.
PELAJAR BERSUARA: Kaburnya Batas antara Pakar dan Pemengaruh
Esai ini ditulis Farhan M Adyatma, siswa di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Malang. Ia membahas fenomena buzzer (pendengung) dan influencer (pemengaruh).
“Di zaman ketika suara seseorang bisa viral hanya karena cara bicaranya menarik, kita jadi perlu bertanya: siapa yang lebih dipercaya –yang belajar bertahun-tahun atau yang pandai bicara di depan kamera?” demikian Farhan mengawali tulisannya.
Demikian sedikit ulasan Esai Terpilih bulan Agustus 2025. Esai kiriman dari kawan-kawan menegaskan bahwa sampai saat ini tulisan masih menjadi medium tepat untuk menyampaikan gagasan ataupun kritik. Khusus bagi BandungBergerak, esai-esai ini adalah dukungan yang sangat berarti bagi keberlangsungan demokrasi, kebebasan berekspresi dan beropini, khususnya pengungkapan opini-opini kritis ke hadapan publik.
Selanjutnya, komunitas KawanBergerak akan menghubungi para penulis Esai Terpilih untuk mengatur pengiriman sertifikat dan kenang-kenangan. Seluruh biaya pengiriman ditanggung oleh BandungBergerak. Bisa juga para penulis berinisiatif menghubungi akun Instagram KawanBergerak atau nomor telepon 082119425310.
Kami menunggu kiriman esai-esai bermutu dari kawan-kawan semua. Esai bisa dikirim ke [email protected]. Mari terus menulis, terus berdampak! Sesekali, mari mengkritik!
***
*Kawan-kawan dapat mengikuti kabar terkini dari BandungBergerak dengan bergabung di Saluran WhatsApp bit.ly/ChannelBB