• Nusantara
  • Jangan Lupakan Sejarah Gugurnya Pejuang Covid-19

Jangan Lupakan Sejarah Gugurnya Pejuang Covid-19

Provinsi dengan kasus kematian nakes tertinggi adalah Jawa Timur sebanyak 643 kasus, disusul Jawa Barat 225 kasus.

Petugas Public Safety Center 119 Dinas Kesehatan mengevakuasi jenazah warga yang meninggal akibat Covid-19 saat isolasi mandiri di rumahnya di Padasuka, Kelurahan Pasirlayung, Kecamatan bandung Kidul, Kota Bandung, 28 Juli 2021. (Foto: Prima Mulia)

Penulis Iman Herdiana8 November 2021


BandungBergerak.idPandemi Covid-19 di Indonesia belum berakhir, walaupun kini secara umum terjadi penurunan jumlah kasus baru. Penurunan juga terjadi pada kasus kematian, bila dibandingkan dengan gelombang mematikan yang terjadi pada Juni dan Juli kemarin.

Organisasi pemantau Covid-19, LaporCovid-19, menyatakan meskipun jumlah kematian menurun, pemerintah dan masyarakat bukan justru melonggarkan prosedur penanganan situasi pandemi Covid-19. Lembaga nirlaba ini menyatakan Covid-19 belum sepenuhnya tuntas menghilang dan target vaksinasi nasional masih harus terus ditingkatkan kembali sampai memenuhi target.

“Hal ini (vaksinasi Covid-19) perlu dilakukan agar kita lebih siap menghadapi kemungkinan terburuk yakni adanya gelombang ketiga pandemi Covid-19 yang diprediksi akan kembali naik di bulan Desember 2021 mendatang,” demikian pertnyataan resmi LaporCovid-19, dikutip dari laman resmi, Senin (8/11/2021).

Tidak hanya LaporCovid-19 yang memberi peringatan akan pentingnya mewaspadai gelombang baru penularan Covid-19. Legiun Veteran Indonesia (LVRI) Kota Bandung mengajak seluruh warga tetap mematuhi protokol kesehatan 5M. Disiplin menjalankan protokol kesehatan dianggap sebagai bentuk perjuangan di masa pandemi.

Menjelang Hari Pahlawan 10 November ini, Ketua LVRI Kota Bandung, Padmo Notowisasto mengungkapkan nilai-nilai perjuangan masih sangat relevan dan dibutuhkan untuk mengatasi pandemi Covid-19. Karena perang melawan Covid-19 melibatkan semua elemen masyarakat.

"Dulu pahlawan dengan bambu runcing dan keberanian. Sekarang itu senjatanya beda, yaitu dengan 5 M dan protokol kesehatan," kata Padmo, dalam siaran persnya.

Padmo berharap, generasi muda Indonesia, khususnya di Kota Bandung ini tidak sampai melupakan catatan sejarah bangsa. Termasuk sejarah pandemi Covid-19 yang juga turut merenggut banyak jiwa. 

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bandung Raya: Total Kematian Lebih dari 800 Orang
LaporCovid-19 Desak Pemerintah Penuhi Hak Kesehatan Warga di Masa Pandemi
LaporCovid-19: Belasan Ribu Kasus Kematian karena Covid-19 tidak Tercatat di Data Nasional
LaporCovid-19 Desak Pemerintah Perbaiki Akurasi Data Kematian
Ilmuwan Dunia Menjawab kapan Pandemi Covid-19 Berakhir atau kembali Memburuk

"Anak muda jangan sampai melupakan sejarah mulai dari pahlawan kemerdekaan sampai kemarin pahlawan Covid-19. Hargailah para pahlawan yang sudah mengorbankan untuk membantu sesama masyarakat. Mereka sudah berani sekali dengan penyakit yang tidak kelihatan ini," katanya.

Sejak awal pagebluk hingga 8 November 2021, jumlah tenaga kesehatan yang gugur karena Covid-19 mencapai 2.032 orang yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia, berdasarkan laporan LaporCovid-19. Tenaga kesehatan yang paling banyak gugur adalah dokter 730 orang, disusul perawat 670 orang, dan bidan 388 orang, dan lain-lain.

Petugas di fron terdepan perang melawan Covid-19 itu banyak yang gugur terutama di Juli, yaitu 502 orang. Selebihnya terjadi di setiap bulan antara 2020 hingga 2021. Bahkan ketika kasus Covid-19 dinyatakan melandai antara September dan Oktober kemarin, masih ada nakes yang gugur sebanyak 10 orang.

Sementara provinsi dengan kasus kematian nakes tertinggi adalah Jawa Timur 643 kasus, Jawa Barat 225 kasus, Jawa Tengah 193 kasus.

Selain petugas nakes, LaporCovid-19 juga menghimpun data kematian pasien Covid-19 di Indonesia. Hingga pertengahan Oktober 2021, data kematian pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 187.905 jiwa.

Angka ini terdiri atas kasus kematian pasien positif Covid-19 sebanyak 159.109 orang dan 28.796 kasus kematian probable. Data ini berasal dari pemerintah kabupaten/kota yang masih mencatatkan perkembangan kasus Covid-19. 

Mereka yang gugur telah menjadi bagian dari sejarah perang melawan Covid-19, yang turut andil dalam mengurangi laju penularan virus SARS CoV 2, dan tidak bisa dilupakan begitu saja.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//