• Kolom
  • BIOGRAFI JONATHAN RIGG 1809-1871 #10: Meninggal di Jasinga Tahun 1871

BIOGRAFI JONATHAN RIGG 1809-1871 #10: Meninggal di Jasinga Tahun 1871

Jonathan Rigg dikenal sebagai orang pertama dan satu-satunya yang mempublikasikan kamus dalam bahasa Sunda. Ia meninggal dunia 1 Februari 1871.

Atep Kurnia

Peminat literasi dan budaya Sunda

Potongan berita koran soal kematian Jonathan Rigg pada 1 Februari 1871. (Sumber: Java-bode, 4 Februari 1871)

4 April 2023


BandungBergerak.idHari Rabu, 1 Februari 1871, Jonathan Rigg meninggal dunia di tanah miliknya: Jasinga. Berita kematiannya mulai diumumkan dalam Javasche-Courant edisi 3 Februari 1871, lalu tersebar ke koran-koran lainnya, baik terbitan Hindia Belanda maupun luar negeri.

Java-bode menyiarkan berita dari Javasche-Courant pada tanggal 4 Februari 1871. Di situ dikatakan, Javasche-Courant edisi kemarin mengumumkan kematian Jonathan Rigg, penulis kamus Sunda. Ia sejauh ini dikenal sebagai orang pertama dan satu-satunya yang mempublikasikan kamus dalam bahasa Sunda (“De heer Rigg is, voor zoover wij weten de eerste en eenige geweest, dictionnaire van bedoelde taal heeft uitgegeven”).

De Locomotief edisi 9 Februari 1871 hanya menulis begini: “Overleden: Jonathan Rigg, van Jasinga. Buitenzorg 1 Febr” (Meninggal dunia: Jonathan Rigg, dari Jasinga. Buitenzorg, 1 Februari). Sementara Java-bode edisi 9 Februari 1871 dan koran terbitan Belanda, Dagblad van Zuidholland en 's Gravenhage edisi 18 Maret 1871, menuliskan demikian: “Den 1sten Februarij overleed te Buitenzorg de heer Jonathan Rigg, schrijver van een Soendaasch woordenboek” (Pada 1 Februari Jonathan Rigg, penulis kamus Sunda, telah meninggal di Bogor).

Koran terbitan Singapura, Straits Times Overland Journal edisi 15 March 1871, mengabarkan lagi berita dari Java-bode. Di situ dibilang, “The Java Bode of the 9th February, announces the death at Buitenzorg on the 1st of that month of Mr. Jonathan Rigg, the author of a Sundanese dictionary. Mr. Rigg, it is said, was the first and the only person who published a dictionary of that language”.

Di manakah Jonathan Rigg dimakamkan? Saya memperoleh jawabannya dari Genealogische en heraldische gedenkwaardigheden betreffende op Java, Vol 1 (1934: 186) susunan Mr. P.C. Bloys van Treslong Prins. Di situ disebutkan Jonathan meninggal dunia dan dimakamkan di Jasinga, Bogor, pada 1 Februari 1871, dalam usia 61 tahun. Makamnya di “Djasinga. (Buitenzorg). Op dit land bevinden zich tegenover den ingang van het erf van de woning van den wedana twee graven” (Jasinga, Buitenzorg. Pada lahan ini, di seberang pintu masuk ke pekarangan rumah wedana [Jasinga] ada dua makam).

Kedua makam itu milik Jonathan Rigg dan anak laki-lakinya, Jonathan Rigg Junior yang dilahirkan di Surabaya pada 6 April 1848 dan meninggal di Jasinga pada 16 Juni 1855. Sepeninggal Jonathan Rigg, menurut Van Treslong Prins, tanah Jasinga diwariskan kepada anak perempuannya, Emma Rigg, sebesar 3/4 bagian. 

Baca Juga: BIOGRAFI JONATHAN RIGG 1809-1871 #6: Anggota Perhimpunan Ilmiah
BIOGRAFI JONATHAN RIGG 1809-1871 #7: Menyusun Kamus Sunda-Inggris
BIOGRAFI JONATHAN RIGG 1809-1871 #9: Mudik ke Inggris

Kabar pelelangan koleksi buku peninggalan Jonathan Rigg pada 7 September 1871. (Sumber: Java-bode, 2 September 1871)
Kabar pelelangan koleksi buku peninggalan Jonathan Rigg pada 7 September 1871. (Sumber: Java-bode, 2 September 1871)

Lelang Buku dan Tanah

Apakah Emma Rigg seterusnya memiliki Jasinga? Ternyata tidak. Karena penelusuran koran-koran sezaman menunjukkan adik Jonathan Rigg, Christopher Robert Rigg (1819-1894), yang bekerja di Singapura, juga disebut-sebut sebagai pemilik Jasinga.

Sebelum ke Christopher, kita lihat apa yang terjadi setelah kematian Jonathan berdasarkan rekaman koran. Bataviaasch Handelsblad sejak edisi 3 hingga 18 April 1871 terus memuat pengumuman yang dipasang oleh J.G. Wilson pada 11 April 1871. Wilson bertindak sebagai agen ahli waris Jonathan Rigg (“De gemachtigde der erfgename”). Isi pengumumannya memberitahu kepada para debitur dan kreditur almarhum Jonathan Rigg, agar melakukan pembayaran atau memberi pemberitahuan kepada kantor J.G. Wilson dalam dua bulan setelah penguman.

Saat bersamaan, J.G. Wilson mengumumkan penjualan Jasinga dalam Java-bode dan Bataviaasch Handelsblad sejak 11 April 1871 hingga 31 Mei 1871. Dalam Bataviaasch Handelsblad edisi 18 April 1871, misalnya, dikatakan tanah Jasinga di Afdeling Buitenzorg akan dijual (“Te Koop: Het land JASINGA, in de afdeeling Buitenzorg”). Informasi penjualannya dapat diperoleh di kantor J.G. Wilson mulai 15 Mei 1871.

Sementara buku-buku peninggalan mendiang Jonathan Rigg dilelang oleh biro lelang F.H. Kroon di Societeit Harmonie, Batavia, pada Kamis, 7 September 1871. Dalam Bataviaasch Handelsblad dan Java-bode edisi 2 September 1871 disebutkan yang dilelang adalah koleksi buku yang sangat penting dan banyak peninggalan almarhum Jonathan Rigg, yang semasa hidupnya tuan tanah Jasinga (“verkooping worden gehouden van eene zeer belangrijke en uitgebreide verzameling Boekwerken, Nagelaten door wijlen den heer Jonathan Rigg, in leven Landlieer van Jasinga”).

Koleksi buku yang dilelang terutama yang berkaitan dengan lingustik, kesusastraan, tulisan indah, kamus-kamus, sejarah, fisika dan geografi, catatan perjalanan, dan etnologi (“Voornamelijk bestaande uit Taal- en Letterkunde, Fraaije LETTEREN, WOORDENBOEKEN, GESCHIEDENIS, NATUUR- en AARDRIJKSKUNDE, REIZEN, LAND- en VOLKENKUNDE”). Buku-buku itu ditulis dalam bahasa Inggris dan Belanda. Ditambah pelelangan berbagai atlas, peta, pelat, dan hasil karya dalam bentuk pelat.

Christopher Robert Rigg baru mengemuka sebagai pemilik Jasinga pada pengumuman dalam Dagblad van Zuidholland en 's Gravenhage edisi 31 Januari 1872 dan 3 Februari 1872 serta Algemeen Handelsblad edisi 4 Februari 1872. Di situ diterangkan pada 1 Mei 1872, di Batavia, tanah Jasinga yang merupakan perkebunan penghasil kopi dan padi dan cocok untuk perkebunan teh, akan dijual (“Op of omstreeks den 1n MEI eerstkomende, zal te Batavia de Jasinga [Plantaadje producerende Koffij en Rijst met Landerijen, voor het Thee-planten geschikt], in het district Buitenzorg, Java”).

Christopher yang dalam pengumuman disingkat C.R. Rigg menyatakan bahwa ia menguasakan pengurusan penjualannya kepada General Agency, di 110 Cannonstreet, London, dengan notaris Brundrett Randall dan Goveth, dan Lorrain & Co.

Sementara di Batavia, pelelangan Jasinga dikuasakan kepada notaris sipil Mr. A.M. Meertens, pada 29 Maret 1872. Meertens membuat pengumuman dalam Java-bode (30 Maret hingga 6 April 1872) dan Bataviaasch Handelsblad (4 April 1872). Katanya, tanah Jasinga, di Afdeling Buitenzorg, Keresidenan Batavia, dengan semua inventaris dan segala yang ada di dalamnya, akan dilelang pada 1 Mei 1872, di kantornya. Registrasi keikutsertaan lelang harus diserahkan kepada Meertens selambat-lambatnya pada hari Selasa, 30 April 1872, pukul 16.00. Pelelangannya sendiri akan dilakukan pada hari Rabu, 1 Mei 1872.

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//