• Berita
  • Telah Terbit, Buku Riwayat Indische Partij 1912-1923

Telah Terbit, Buku Riwayat Indische Partij 1912-1923

Buku Riwayat Indische Partij 1912-1923 sedikit dikupas di dalam acara live Instagram BandungBergerak.id: Bincang Bareng Kawan Penulis.

Buku Riwayat Indische Partij 1912-1923 ditulis Hafidz Azhar, terbit 2023. (Foto: Instagram Hafidz Azhar/penulis)

Penulis Iman Herdiana9 Juni 2023


BandungBergerak.idPenulis sejarah Hafidz Azhar kembali meluncurkan buku anyarnya, yaitu Riwayat Indische Partij 1912-1923. Bocoran buku ini sedikit dikupas dalam Bincang Bareng Kawan Penulis secara daring di Instagram BandungBergerak.id, Jumat (9/6/2023).  

Digawangi pengelola media sosial BandungBergerak.id Reza Khoerul Iman, Hafidz Azhar bercerita tentang Indische Partij sebagai organisasi pergerakan yang mengambil bagian penting dalam perjalanan sejarah perjuangan kemerdekaan nasional.

Dari riwayat Indische Partij, Hafidz Azhar mengingatkan bahwa bangsa ini dibangun oleh orang-orang dengan larat belakang sangat beragam. Selain oleh bumiputra, banyak para pendiri bangsa dari etnis atau bangsa yang belakangan datang ke nusantara, seperti Arab, Tionghoa, dan lain-lain.

Hafidz Azhar tertarik menulis riwayat Indische Partij karena organisasi ini memiliki kekhasan tersendiri dalam memberi corak perjuangan. Selain itu, selama ini belum banyak buku yang khusus mengulas Indische Partij secara mendetail. Adapun buku-buku sejarah yang ada hanya mengulas Indische Partij secara umum, bukan dalam buku tersendiri.

“Buku yang khusus membahas Indische Partij belum ada. Meski Indische Partij banyak disinggung dalam buku-buku sejarah,” kata Hafidz Azhar.

Alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung ini juga memaparkan proses penulisan buku Riwayat Indische Partij yang diawali dengan penulisan artikel di BandungBergerak.id. Artikel-artikel ini kemudian disusun ulang untuk dibukukan.

Terkait penggalian data, ia mengaku sangat “berutang budi” pada situs-situs penyedia data sejarah luar negeri berupa koran-koran lawas maupun arsip. Dari situs-situs ini ia mendapatkan bahan utama bukunya.

“Banyak referensi utama yang bisa diperoleh secara gratis di situs konsorsium itu. Kalau bicara kesulitan, pemerolehan data ada kemudahan tersendiri,” katanya.

Terlepas mudahnya pemerolehan data, pengolahan data memiliki kendala tersendiri. Ia harus memeriksa banyak sumber, melakukan pengecekan-pengecekan akurasi, menyusun kepingan-kepingan informasi dari koran-koran lawas, dan seterusnya.

Dalam proses tersebut, ketelitian dan ketekunan menjadi kunci. Penulis buku sejarah Persis di Bandung dan Bandung di Persimpangan Kiri Jalan (2021) ini menghadapi masalah itu saat menghadapi peristiwa kronologis pembubaran Indische Partij yang berbuntut pengasingan Tiga Serangkai pentolan Indische Partij: Tjipto Mangoenkoesoemo, Douwes Dekker dan Suwardi Suryaningrat.

Mereka mendapat hukuman untuk diasingkan ke luar Jawa. Pada 18 Agustus 1913, pengadilan memutuskan bahwa tokoh Tiga Serangkai itu masing-masing diasingkan ke Pulau Bangka, Banda Neira, dan Kupang. Tetapi atas permintaan ketiga tokoh tersebut pengadilan mengubah putusannya untuk diasingkan ke Belanda (Dewantara, 1979: 66-67). 

Bersamaan dengan hukuman terhadap Tiga Serangkai, pergerakan Indische Partij berada pada babak akhir. Partai ini dibubarkan oleh pemerintah kolonial karena di samping tidak memperoleh status hukum, Indische Partij mempunyai hubungan yang erat dalam kasus yang menjerat Tjipto Mangoenkoesoemo dan kawan-kawan.

Menurut Hafidz, penelusuran jejak-jejak Tiga Serangkai kalau tidak teliti maka akan ada banyak detail yang terlewatkan. Misalnya, kapan pembubaran Indische Partij terjadi, kapan Tjipto Mangoenkoesoemo kembali dari pengasingan, dan lain-lain.

“Data seperti itu di buku sejarah tidak ditemukan,” ujar Hafidz. Dalam bahasa Sunda, penulisan sejarah merupakan kerja yang leukleuk, perlu satu-satu memeriksa data atau detail sejarahnya.

Baca Juga: Survei LSI tentang Toleransi Jawa Barat: Pemprov Perlu Memperhatikan Potensi Kekerasan
Warga Berharap Stasiun Cicalengka tidak Digusur
AGENDA BANDUNG: Dari Konser Musik Orkestra Unpar, Pameran Kecap Nusantara, hingga Pameran Temuan Fosil Sumedang, 9 Juni - 31 Agustus 2023

Saat ini, buku buku Riwayat Indische Partij 1912-1923 sudah bisa diapatkan dengan harga prapesan yang berlangsung hingga Minggu, 11 Juni 2023 dengan harga 55.000 rupiah (harga normal di luar prapesan 65.000 rupiah). Peminat bisa langsung menghubungi Instagram @azhar.hafidz atau kontak via Whatsapp 087737340963.

Setelah rampung menulis buku Riwayat Indische Partij 1912-1923, saat ini Hafidz sedang ancang-ancang menulis buku Wolff Schoemaker, arsitek kenamaan era kolonial Belanda sekaligus guru Sukarno. Bahan awal buku ini sudah tayang di BandungBergerak.id.

Bincang Bareng Kawan Penulis live Instagram BandungBergerak.id merupakan program baru media sosial BandungBergerak.id yang rencananya akan tayang setiap dua pekan sekali.

Reza mengatakan, sebagaimana nama programnya, acara ini akan menghadirikan kawan-kawan penulis yang mengupas beragam tema. “Hari ini Hafidz, berikutnya bisa siapa pun, dengan kolumnis, dengan komunitas pendaki gunung, dan banyak lainnya,” kata Reza.

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//