• Narasi
  • ESAI TERPILIH AGUSTUS 2024: dari Menolak Revisi UU Pilkada, Lomba Agustusan tak Senonoh, Film Sebagai Media Kritis, hingga Pendidikan

ESAI TERPILIH AGUSTUS 2024: dari Menolak Revisi UU Pilkada, Lomba Agustusan tak Senonoh, Film Sebagai Media Kritis, hingga Pendidikan

Esai Terpilih kali ini membahas beragam isu ataupun fenomena yang berkembang di masyarakat sepanjang bulan Agustus.

Tim Redaksi

Awak Redaksi BandungBergerak.id

Ilustrasi. Esai Terpilih Agustus 2024. (Foto: Virliya Putricantika/BandungBergerak)

21 September 2024


BandungBergerak.id - Sepanjang 1-31 Agustus 2024 lalu, BandungBergerak telah menayangkan 37 esai kiriman dari para penulis atau KawanBergerak, dengan rincian: 18 esai opini dan Mahasiswa Bersuara, serta 19 tulisan narasi. Kepada para penulis yang mempercayakan tulisannya ditayangkan di BandungBergerak kami sampaikan terima kasih sedalam-dalamnya.

Seluruh tulisan yang masuk ke BandungBergerak memiliki ragam tema dan gaya penulisan dengan berbagai sudut pandang dan argumentasi. Seperti bulan-bulan sebelumnya, kami ingin menyampaikan Esai Terpilih sepanjang bulan Agustus.

Ada empat Esai Terpilih, yakni dua esai dari penulis umum, satu esai Mahasiswa Bersuara, dan satu tulisan narasi. Berikut ini sedikit ulasan dari Empat Esai Terpilih BandungBergerak Agustus 2024:

Revisi UU Pilkada Adalah Pembangkangan terhadap Konstitusi

Esai ini ditulis Valeri Jehanu, dosen Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung yang menyoroti isu Peringatan Darurat. Secara jernih, Valeri menjelaskan bagaimana akrobatik kekuasaan yang berusaha mengakali konstitusi terjadi di negeri ini.

Diketahui, Peringatan Darurat kemudian memicu gelombang unjuk rasa besar-besaran di seluruh negeri. Massa prodemokrasi menolak revisi UU Pilkada yang hanya menguntungkan (lagi) putra Jokowi.

Lomba 17 Agustusan, Kenapa Ada yang Menjijikkan?

Esai ini ditulis Didin Tulus, pegiat buku, editor buku independen CV Tulus Pustaka. Didin menyoroti fenomena lomba-lomba agustusan yang aneh, menjijikkan, dan tidak pantas. Lomba-lomba ini banyak bertebaran di media sosial dan ditonton oleh semua kalangan usia.

Sebut saja lomba makan pisang dan memasukkan terong ke botol yang disambut tawa peserta maupun penonton lomba, perempuan maupun laki-laki. Didin melihat tidak ada yang lucu dari lomba-lomba ini.

MAHASISWA BERSUARA: Film sebagai Media Kritik dan Cerminan Sosial keadaan Indonesia

Esai ini ditulis Michelle Gabriella Waromi, mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung yang menganalisa fungsi film sebagai pemengaruh opini publik. Banyak film Indonesia yang secara nyata mengangkat isu-isu sosial yang relevan dengan kehidupan masyarakat, mulai dari kesenjangan ekonomi hingga ketidakadilan politik.

Baca Juga: ESAI TERPILIH JULI 2024: dari Sampah Paket, Obral Gelar Guru Besar, Film Exhuma, hingga Kehidupan Difabel Belum Baik-baik Saja
ESAI TERPILIH MEI 2024: Mulai Dari Membandingkan Kasus Sum Kuning dengan Vina Cirebon, Sejarah Keluarga Ursone di Lembang, hingga Tingginya Angka Kecelakaan di Jalan
ESAI TERPILIH JUNI 2024: Dari Karakteristik Gen Z, Pesan Solidaritas Kurban, Hingga Kiprah Harry Pochang dan Harry Roesli

CERITA GURU: Mengapa (Harus) Finlandia?

Esai ini ditulis Laila Nursaliha, desainer kurikulum. Laila mengulas pendidikan di kita yang tidak maju-maju. Namun banyak orang yang berharap Indonesia mencontoh sistem pendidikan di Finlandia. Menurut Laila, setiap negara seharusnya memiliki sistem pendidikannya sendiri karena masing-masing negara memiliki ciri khas, karakter, dan tujuannya sendiri.

Laila menegaskan, sudah saatnya kita berpikir lagi tentang arah pendidikan dan cara-cara yang tepat untuk wilayah kita sendiri. Sehingga kita tak hanya menjadi bangsa pemakai. Barangkali, sebenarnya di tengah kemerdekaan belajar ini kita belum merdeka karena masih mengekor sana sini.

Demikian sedikit rangkuman empat Esai Terpilih bulan Agustus 2024. Esai kiriman dari kawan-kawan menegaskan bahwa sampai saat ini tulisan masih menjadi medium tepat untuk menyampaikan gagasan ataupun kritik. Khusus bagi BandungBergerak.id, esai-esai kiriman para penulis adalah dukungan yang sangat berarti untuk keberlangsungan penyampaian informasi ataupun opini-opini kritis.

Kami juga kembali menekankan bahwa pengumuman Esai Terpilih bulanan BandungBergerak ini bukan ajang pemilihan esai terbaik yang terkesan ingin menafikan esai-esai lainnya, sebab seluruh tulisan yang masuk ke BandungBergerak.id memiliki kelebihan masing-masing.

Selanjutnya, komunitas BandungBergerak, KawanBergerak akan menghubungi para penulis Esai Terpilih untuk mengatur pengiriman sertifikat dan kenang-kenangan. Seluruh biaya pengiriman ditanggung oleh BandungBergerak. Bisa juga para penulis berinisiatif menghubungi akun Instagram KawanBergerak atau nomor telepon 082119425310.

Kami menunggu kiriman esai-esai bermutu dari kawan-kawan semua. Esai bisa dikirim ke [email protected]. Mari terus menulis, terus berdampak! Sesekali, mari mengkritik!

*Esai-esai BandungBergerak.id dapat disimak di tautan ini

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//