• Narasi
  • ESAI TERPILIH SEPTEMBER 2024: Dari Politik Mbajingisme, Perang Memberangus Literasi, Transformasi Politik Orang Muda, hingga Strategi Menghindari Kekerasan Seksual di Kampus

ESAI TERPILIH SEPTEMBER 2024: Dari Politik Mbajingisme, Perang Memberangus Literasi, Transformasi Politik Orang Muda, hingga Strategi Menghindari Kekerasan Seksual di Kampus

Ada empat Esai Terpilih yang tayang di bulan September 2024. Esai-esai ini membahas politik, perang, dan kekerasan seksual.

Tim Redaksi

Awak Redaksi BandungBergerak.id

Cover Esai Terpilih September 2024. (Desain: Virliya Putricantika/BandungBergerak)

11 Oktober 2024


BandungBergerak.idSepanjang 1-30 September 2024, BandungBergerak telah menayangkan 17 esai kiriman dari kawan-kawan penulis atau KawanBergerak (audiens BandungBergerak). Esai-esai ini tersebar di subkanal Opini, Narasi, dan esai Mahasiswa Bersuara. Kepada para penulis yang mempercayakan tulisannya ditayangkan di BandungBergerak kami sampaikan terima kasih sedalam-dalamnya.

Seluruh tulisan yang masuk ke BandungBergerak memiliki ragam tema dan gaya penulisan dengan berbagai sudut pandang dan argumentasi masing-masing. Sekarang, seperti bulan-bulan sebelumnya, kami ingin menyampaikan Esai Terpilih sepanjang bulan September 2024.

Sebelumnya, kami juga kembali menekankan bahwa pengumuman Esai Terpilih bulanan BandungBergerak ini bukan ajang pemilihan esai terbaik yang terkesan ingin menafikan esai-esai lainnya, sebab seluruh tulisan yang masuk ke BandungBergerak.id memiliki kelebihan masing-masing.

Ada empat Esai Terpilih, yakni tiga esai dari penulis umum, satu esai Mahasiswa Bersuara. Berikut ini sedikit ulasan dari Empat Esai Terpilih BandungBergerak Agustus 2024:
Politik Mbajingisme

Esai ini ditulis Farouq Syahrul Huda, alumni Program Studi Hukum Pidana Islam UIN Surakarta. Ia mengkritik paraktik politik yang dilakukan para elite di negeri ini. Ia menyindir bahwa jangan-jangan negeri ini tidak cocok dengan demokrasi, atau lebih tepatnya demokrasi di Indonesia belum cukup dewasa dan matang.

Literasi untuk Perdamaian Dunia

Esai ini ditulis Mohammad Sidik Nugraha, penyunting dan penerjemah buku. Ia menyoroti dampak perang terhadap literasi. Contoh, perpustakaan di Gaza, Palestina hancur akibat serangan Israel. Puluhan ribu buku dan dokumen kebudayaan musnah.

Transformasi Politik dan Peran Generasi Muda

Esai ini ditulis Husni Rachmayani Nur Ilahi, lulusan Unpad. Husni membahas peran orang muda dalam memperjuangkan etika demokrasi. Generasi muda diharapkan tidak hanya mengikuti arus politik yang ada, tetapi juga aktif dalam memperjuangkan prinsip-prinsip demokrasi yang sebenarnya.

“Generasi muda perlu membawa kesadaran politik dan menyebarkannya sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, bukan mengikuti dan melanggengkan kekuasaan oligarki. Sebab, terkadang tren-tren di media sosial cukup mengkhawatirkan, seperti konten-konten yang dibuat oleh buzzer politik dalam meromantisasi masa Orde Baru atau menyuguhkan citra-citra baik dari tokoh politik yang seharusnya dikritisi,” tulis Husni.

Baca Juga: ESAI TERPILIH AGUSTUS 2024: dari Menolak Revisi UU Pilkada, Lomba Agustusan tak Senonoh, Film Sebagai Media Kritis, hingga Pendidikan
ESAI TERPILIH JULI 2024: dari Sampah Paket, Obral Gelar Guru Besar, Film Exhuma, hingga Kehidupan Difabel Belum Baik-baik Saja
ESAI TERPILIH MEI 2024: Mulai Dari Membandingkan Kasus Sum Kuning dengan Vina Cirebon, Sejarah Keluarga Ursone di Lembang, hingga Tingginya Angka Kecelakaan di Jalan

MAHASISWA BERSUARA: Strategi agar Terhindar dari Kejahatan Seksual di Kampus

Esai ini ditulis Muiz Mahdi Fiqhiya, mahasiswa Sastra Inggris UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tulisan ini memperingatkan bahaya predator kekerasan seksual khususnya bagi mahasiswa baru.

“Siapa pun dapat menjadi korban dengan fenomena yang bermacam-macam, seperti ajakan-ajakan bernada seksis yang dilakukan oleh dosen atau kating (kakak tingkat), manipulasi ekonomis yang menyebabkan kamu dirugikan secara materi, teror revenge porn di media sosial, hingga terjebak dalam dating violence (kekerasan dalam pacaran),” tulis Muiz.

Demikian sedikit rangkuman empat Esai Terpilih bulan September 2024. Esai kiriman dari kawan-kawan menegaskan bahwa sampai saat ini tulisan masih menjadi medium tepat untuk menyampaikan gagasan ataupun kritik. Khusus bagi BandungBergerak.id, esai-esai kiriman para penulis adalah dukungan yang sangat berarti untuk keberlangsungan penyampaian informasi ataupun opini-opini kritis.

Selanjutnya, komunitas BandungBergerak, KawanBergerak akan menghubungi para penulis Esai Terpilih untuk mengatur pengiriman sertifikat dan kenang-kenangan. Seluruh biaya pengiriman ditanggung oleh BandungBergerak. Bisa juga para penulis berinisiatif menghubungi akun Instagram KawanBergerak atau nomor telepon 082119425310.

Kami menunggu kiriman esai-esai bermutu dari kawan-kawan semua. Esai bisa dikirim ke [email protected]. Mari terus menulis, terus berdampak! Sesekali, mari mengkritik!

*Esai-esai BandungBergerak.id dapat disimak di tautan ini

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//