• Berita
  • Apa saja yang Bisa Ditabung di Bank Sampah Kota Bandung?

Apa saja yang Bisa Ditabung di Bank Sampah Kota Bandung?

Ada tiga lokasi bank sampah induk di Kota Bandung yang bisa dimanfaatkan warga untuk menabung sampah.

Mogoknya alat berat TPA Sarimukti membuat truk pengangkut sampah harus balik kanan.

Penulis Iman Herdiana22 Februari 2022


BandungBergerak.idMungkin tidak semua warga Bandung tahu tentang keberadaan bank sampah dan fungsinya. Seperti halnya bank, bank sampah juga melayani nasabah yang ingin menabung. Bedanya, yang ditabung di bank sampah bukanlah uang, melainkan beragam sampah yang dapat didaur ulang.

Warga yang menabung sampahnya ke bank sampah akan mendapatkan uang senilai bobot atau jenis sampah yang ditabung. Artinya, sampah memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat yang rajin memilah sampah.

Lokasi bank sampah induk di Kota Bandung ada tiga, yaitu Jalan Babakan Sari I No 64 Kecamatan Kiaracondong (081210635356), Jalan Sadang Tengah No 4 Kecamatan Coblong (081398125221), Jalan Hollis Bandung Barat (081223781970).

Apa saja yang Bisa Ditabung di Bank Sampah?

Banyak jenis sampah yang bisa ditabung di bank sampah, yaitu: ember campur, paralon, Pet bersih (botol air mineral bersih), kerasan (bekas minuman kemasan), PS Bening (cd kaset), blowing/mainan, LD Tutup galon, AG bersih (gelas air mineral bersih), montly (bekas minuman kemasan);

Beriktunya, AG kotor (gelas air mineral kotor), pet warna (botol plastik), duplek jadi (bekas bungkus makanan), kertas CD/koran boncos, koran, arsip, dus, terapak (kemasan minuman mirip kertas), besi campur, alumunium, kaleng, tembaga, anhas (logam seperti kunci bekas dan sejenisnya), keresek, styrofoam, botol beling, minyak jelantah.   

“Wargi hanya perlu memilah sampah di rumah sesuai jenisnya dan ditukar di bank sampah. Yuk selesaikan masalah sampah dimulai dari rumah sendiri. Ingat Kang Pisman, ingat kelola sampah,” demikian keterangan resmi tentang bank sampah Kota Bandung, dikutip dari laman Instagram resmi Pemkot Bandung, Selasa (22/2/2022).

Kang Pisman kependekan dari “kurangi, pisahkan, manfaatkan” yang merupakan program Pemkot Bandung dalam mengelola sampah. Perlu diketahui, produksi sampah Kota Bandung ada di kisaran 1.300 – 1.500 ton per hari. Sampah tersebut berasal dari rumah tangga, industri, pusat-pusat perdagangan, dan lain-lain.

Baca Juga: Solusi Krisis Sampah Kota Bandung bukan Arang RDF, tapi Revitalisasi TPS
Pemkot Bandung Jangan Kelola Sampah jadi Batubara RDF
Banjir Sampah Plastik ke Lautan, Salah Siapa?

Bandung Lautan Sampah

Plt Dinas Lingkungan Hidup, Dudy Prayudi mengatakan Kang Pisman diharapkan bisa mengubah pola perilaku masyarakat dalam memperlakukan sampah, sehingga sampah yang diproduksi bisa berkurang yang akhirnya pembuangan sampah ke TPA pun berkurang.

Saat ini, sampah Kota Bandung dibuang ke TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat. Namun tidak lama lagi, TPA Sarimukti akan habis masa pakainya. Rencananya, setelah TPA Sarimukti ditutup, Bandung akan membuang sampah ke TPA Legok Nangka. Namun hingga saat ini, TPA Legok Nangka belum selesai dibangun.

Dengan kondisi tersebut, cepat atau lambat Bandung akan menghadapi bencana Bandung lautan sampah seperti yang pernah terjadi pascaditutupnya TPA Leuwigajah akibat bencana longsor sampah yang banyak menelan korban jiwa. Perubahan perilaku masyarakat melalui program Kang Pisman sejauh ini menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi produksi sampah Kota Bandung.

Hadirnya bank sampah diharapkan bisa meningkatkan gairah masyarakat dalam menjalankan program Kang Pisman. Menurut Dudy, hingga saat ini ada 803 bank sampah yang tersebar di kecamatan, kelurahan, sekolah, dan perkantoran.

“Bank sampah juga ada, juga Waste To Gold sampah di tabung ketika sudah mencapai sekitar Rp 40 ribu ditukar menjadi emas," katanya, melalui siaran persnya.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//